Wikipedia

Hasil penelusuran

Selasa, 26 Desember 2023

 Bloger dari Perbatasan Tahun 2023  

Meskipun kita mengabdi di daerah yang serba terbatas, tetapi pikiran kita dalam pengabdian  harus secara total,”

(Gbr.Topografi Kec. Amfoang Timur Tapal Batas NKRI-RDTL Wil.Kab.Kupang-NTT)

    Oleh; John Subardi

1.  Pengantar

Kata belajar terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Saya menarik dari kata belajar yang sering saya sebutkan ketika mendidik siswa di sekolah. Saya sering mengatakan kepada anak-anak di sekolah, “Bahwasanya engkau latihan agar jadi anak realistis  (belajar).”

Kata belajar adalah pernyataan yang wajar oleh guru kepada peserta didik agar rajin membaca buku dan terus latih  tulis- menulis. Lalu, sebutan realistis (realis) dari akhir pernyataan tersebut adalah orang yang berpikir  dan bertindak  selalu berpegang pada kenyataan. Dan  dapat pula dengan sebutan lain bukan omong kosong (bualan) saja.  

Itu ihwal seorang guru yang mendidik siswa, karena jika ia rajin belajar membaca dan tulis-menulis, maka ia jadi pintar. Sebaliknya apa yang terjadi bila seorang anak di sekolah tidak belajar dan kurang rajin belajar membaca serta belajar literasi ?

Lalu, bagaimana perspektif  penulis pada era digitalisasi informasi yang penuh persaingan dan  mengglobal saat ini. Dalam hal ini, digitalisasi pemicunya?

2.      Menghadapi Persaingan era digital   

Selanjutnya, menghadapi era digitalisasi informasi dan tuntutan persaingan global dewasa ini, memberikan tantangan tersendiri bagi saya untuk belajar tentang digital.  Bagaimana tidak, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi saat ini semakin berkembang luas.

Setidaknya, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini hingga sampai ke daerah batas negara tercinta  Indonesia. Sebagaimana halnya di daerah yang sebelumnya tidak ada jaringan internet kini terjangkau pula, meskipun di samping itu  berbagai aksesibilitas lain masih serba terbatas.

Misalnya, di Oepoli Kecamatan Amfoang Timur Wilayah Pemerintahan Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), salah satu daerah tapal batas negara Indonesia dengan negara Timor Leste. Sebagaimana hal yang terjadi di daerah batas tersebut di atas, adalah masih ada aksesibilitas yang serba terbatas.  Hal terkait yang perlu diperhatikan adalah upaya mendorong sumber daya manusia, ketersediaan sarana dan prasarana yang ada, sumber pendapatan masyarakat (finansial) masih kurang, ongkos dan harga barang mahal yang membuat biaya kebutuhan hidup bertambah.    

Oleh karenanya, mendorong saya untuk belajar dari kesulitan itu. Bagi saya, upaya  melalui belajar digitalisasi mampu untuk memahami dan menggunakan informasi dari berbagai sumber yang sangat luas  saat ini.  Dari upaya belajar  itu, seseorang mampu dan trampil (skills) dalam bidang yang ditekuninya.

3.      Mengekspresikan hasil Belajar   

Meskipun kita mengabdi di daerah yang serba terbatas, tetapi pikiran kita dalam pengabdian  harus secara total. Tentu perspektif ini sungguh ironis. Namun, setiap orang mau berubah, dan ia berupaya belajar dalam bidangnya. Ia belajar dari orang di sekitarnya, belajar dari perubahan keadaan sekitar lingkungan tempat ia ada dan bekerja. Dan ia belajar dari segala kekurangan yang ada hingga jadi akses baginya. Apalagi bila seorang itu kreatif dan inovatif.  

Memang perkembangan teknologi informasi serta komunikasi yang pesat saat ini, secara tidak langsung telah memicu segala aktifitas kehidupan kita. Penggunaan teknologi merasuk  secara perlahan hingga merubah cara orang untuk melakukan aktifitas setiap hari. Namun perlu knowledge dan insight setiap orang  untuk memilah dan memilih mana yang terbaik untuknya.

Dengan itu, berbagai cara orang dapat berkomunikasi, baik secara personal maupun dengan kelompoknya. Oleh karena itu, memandang era digitalisasi informasi dan tuntutan persaingan global pada masanya ini, dapat dimanfaatkan sebagai media untuk menyampaikan informasi tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.

Maka dengan demikian, setiap orang  dapat mengekspresikan dan membagi hasil belajarnya. Dan jikalau demikian, ekspresi yang dicapai dari hasil belajar, itu pun sekaligus bentuk pertanggungjawaban kualifikasinya kepada masyarakat pembaca (publik).  

4.      Penutup

Saya belajar tulis-menulis sejak tahun 2020. Ya, terus belajar dari para pakar menulis sehingga mendapat rekomendasinya, serta mendapat penghargaan. Adapun resume  saya dari  kreativitas dan inovatif  literasi selama tahun 2023;  

1.      Menulis Artikel ; Mencapai 27  judul di blog; http;//johnsubardi.blogspot.com/

2.      Menulis Judul, “ Jejak Blogger dari Batas NKRI – Negara Timor Leste,” Buku Antologi Merawat Tulisan di Blog.

3.      Menulis 3 Judul Puisi Tema Bebas (Buku Antologi Puisi);   

1)      Judul Puisi, “Gelar Kepada Guru,” Buku Antologi Puisi Bebas Pegiat Literasi Nusantara;

2)      Judul Puisi,”Cinta Ibu Pertiwi,”Buku Antologi Puisi Bebas Pegiat Literasi Nusantara;

3)      Judul Puisi,” Pelipur Lara,” Buku Antologi Puisi Bebas Pegiat Literasi Nusantara;

4.      Mengikuti Event Lomba Menulis;

1)      Menulis Puisi Tema Bebas. Judul Puisi,”Rindu Pulang.” (Even Puisi & Cerpen Nasional cab.5 - Even LP 10.11.5 )

2)      Menulis Cerpen Tema Bebas. Judul Cerpen,”Praduga Tak Bersalah.” (Even Puisi & Cerpen Nasional cab.5- Even LP 10.11.5)

5.      Menggerakkan literasi dalam Komunitas Guru & PGRI (SD-SMP) Cabang Kecamatan Amfoang Timur Kab. Kupang, dan jadi Nara Sumber pada kegiatan HGN tanggal 25 November 2023. Sekadar catatan,  kegiatan itu berlangsung di SMPK Sant. Daniel Oepoli Kec.Amfoang Timur. Biasanya momentum HGN setiap tahun, kami laksanakan dengan giat upacara bendera dan giat refleksi. Untuk itu, menurut Ketua PGRI Cabang Amfoang Timur, untuk giat refleksi saya dipercayakan sebagai nara sumber, jelas  Paulus Bundur, S.Pd ketika rapat pemantapan (24/11/2023). Pada giat refleksi itu, saya mendorong teman-teman guru dengan mengangkat visi & misi PGRI Cabang Amfoang Timur, dengan tema,“Meskipun kita mengabdi di daerah yang serba terbatas, tetapi pikiran kita dalam pengabdian harus secara total.” Dan judul,Refleksi pada Hari Guru Nasional 2023.“  (http;//johnsubardi.blogspot.com/25/11/2023);    

6.      Mendapatkan Piagam Penghargaan setelah Mengikuti  Pelatihan Presentasi & Wawancara Tingkat Nasional dan Internasional untuk Meningkatkan Kompetensi Guru yang diselenggarakan oleh Komunitas Literasi Baca Tulis secara online (April 2023)  

7.      Mendapatkan Piagam Penghargaan setelah Mengikuti  Pelatihan Bedah Artikel untuk Media Cetak Lokal dan Nasional yang diselenggarakan oleh Komunitas Literasi Baca Tulis secara online (Januari 2023) 

8.      Mendapatkan Penghargaan Sertifikat sebagai Penulis Buku  Antologi Merawat Tulisan Di Blog (2023);

9.      Mendapat Penghargaan Sertifikat sebagai Penulis Buku Antologi Puisi Bebas Pegiat Literasi Nusantara;

10.  Mendapat Penghargaan Sertifikat sebagai Penulis Puisi & Cerpen (Even Puisi & Cerpen Nasional cab.5 - Even LP 10.11.5);  

5.      Tentang Penulis

John Subardi, Putra Flores – lahir di Manggarai – NTT.  Berpindah ke Kupang – Timor (1995), Menyelesaikan Sarjana Pendidikan  (2009);  Pengalaman Kerja; Lembaga Pendidikan Swasta;Yaswari KAK (1996-2006); Dinas Pendidikan & Kebudayaan Kab.Kupang (2007); Sekarang Guru di Oepoli – Netemnanu Utara - Kec. Amfoang Timur (Batas Negara Indonesia dengan Negara Timor Leste )  di Kabupaten Kupang – Prov. NTT.   Kreativitas; Belajar Menulis Bersama Para Pakar dalam Komunitas Penulis: Menulis Artikel; Puisi, Cerpen di blog ; Menulis Buku Antologi, Belajar Menulis Buku Solo; Pengalaman Belajar Menulis; Mendapatkan Sertikat Penulis Buku Ber-ISBN (2021); Menulis Artikel, Puisi & Cerpen di blog  (2020 - 2023); Menulis Buku Antologi (2023); Menulis Buku Antologi Puisi dan Cerpen (2023); Mengikuti Event Lomba Menulis Puisi dan Cerpen (2023); dan terus kreatif belajar tulis-menulis di Blog; http://johnsubardi.blogspot.com  Email; yohanessubardi4097@gmail.com ;    instagram; johnsubardi  *(Kupang, 26/12/2023)


Minggu, 26 November 2023

VIDIO & FOTO HGN 2023 PGRI CABANG KEC.AMFOANG TIMUR

(foto, dok.bersama pgri) 



Gambar; (dok. bersama) pada HGN (25/11/2023





 

                                                                                        *(Oepoli, 27/11/2023)


Sabtu, 25 November 2023

HARI GURU NASIONAL 2023

 

REFLEKSI HARI GURU NASIONAL 2023  
“Meskipun Kita Mengabdi Di Daerah Yang Serba Terbatas, Tetapi Pikiran Dalam Pengabdian Kita Harus Secara Total,”   

Oleh; John Subardi 

Para guru di Kecamatan Amfoang Timur Kabupaten Kupang Provinsi NTT, mengadakan Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih di lapangan SMPK Sant.Daniel Oepoli, tanggal 25 November 2023.

Giat upacara bendera oleh para guru di batas Negara Indonesia dengan Negara Timor Leste, dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional (HGN) yang diperingati setiap tahun. Upacara kali ini dirayakan secara sederhana karena sebagian besar terdiri dari para guru dan keterwakilan dari siswa SD dan SMP terdekat. Meski demikian, upacara dapat berlangsung penuh hikmat.

Petugas upacara dipercayakan kepada guru dan siswa SMPK Sant. Daniel Oepoli. Dan sebagai Inspektur Upacara, Kepala SMPK  Sant.Daniel Oepoli, dengan tegas  membacakan teks Pidato Mendikbudristek pada upacara HGN tahun 2023.

Upacara pengibaran bendera merah putih,  oleh para guru yang bersatu dalam wadah PGRI Cabang Kecamatan Amfoang Timur itu, sebagai wujud penghormatan para guru yang mengabdi kepada bangsa, rasa  bangga,  dan  cinta kepada tanah air Indonesia.

Sebagaimana kita ketahui, tema Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2023,  “Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar”.   Untuk menyentuhkan tema tersebut, selesai upacara bendera para guru mengadakan refleksi bersama dalam ruang kelas SMPK Sant. Daniel Oepoli, dan dipimpin  oleh ketua PGRI Cabang Kecamatan Amfoang Timur Paulus Bundur, S.Pd. 

Para guru yang mengabdi di tapal batas NKRI-RDTL  itu, merefleksi tentang pandangan mereka terhadap berbagai aksesibilitas dalam tugas yang mereka hadapi setiap harinya. Untuk itu mereka memandang, bahwasanya era digitalisasi informasi dan tuntutan persaingan global dewasa ini, memberikan tantangan tersendiri bagi guru dan kepala sekolah, sebagai ujung tombak pelaku pembelajaran di tempat tugasnya itu.

Oleh karenanya, hal ini menuntut  upaya kita untuk meningkatkan kompetensi sebagi guru dan kepala sekolah, agar selalu melihat dan melakukan kreativitas serta inovasi pembelajaran di sekolah,  seiring dengan tuntutan serta perkembangan peradaban manusia pada era digitalisasi informasi saat ini.  

Dengan demikian, apa upaya yang harus dilakukan oleh guru dan kepala sekolah di sekolahnya masing-masing ?

Dan untuk menjawab tantangan tersebut, melakukan kreativitas serta inovasi pembelajaran. Setiap satuan pendidikan yang ada harus membuat asesmen dan melakukan strategi sebagai solusi pemecahan dari masalah yang ada. Dikatakan sebagai tantangan dalam melakukan kreativitas serta inovasi, karena ini bukan hal yang mudah dilakukan oleh guru di wilayah batas ini. Bagaimana kita dapat bergerak melakukan kreativitas dan inovasi,  apabila berbagai aksesibitas belum cukup, untuk kita lakukan dalam proses pembelajaran bersama siswa di sekolah.

Setidaknya, masih banyak kekurangan yang menyandung pembelajaran guru di era digitalisasi pembelajaran  dalam kelas. Misalnya, jaringan internet yang sering terganggu, komputer, leptop di sana sini masih kurang di sekolah. Selain itu pemanfaatan gawai, baik guru maupun siswa kurang nampak dalam pembelajaran. Apalagi kalau belum punya Hp dan serta alasan lainnya, karena keadaan ekonomi, biaya , ongkos, dan harga barang yang cukup mahal di daerah batas ini.

Namun demikian, tentu  semua itu kita hadapi bersama seiring berjalanya waktu.  Dan diharapkan, sekiranya guru dan kepala sekolah  membaca rapor sekolahnya  sesuai hasil ANBK yang telah dilaksanakan tahun ini.  

Ketua PGRI Cabang Amfoang Timur, mendorong para guru yang ada, bahwasanya harus kuat dalam kesatuan wadah organisasi PGRI, dan sebagai guru harus bekerja secara profesional yang meskipun kita mengabdi di daerah yang serba terbatas, tetapi pikiran dalam pengabdian kita harus secara total.  *(Oepoli, 25 November 2023) 


Selasa, 21 November 2023

Puisi

B e l a j a r 

oleh; John Subardi 

Ayo belajar...

Bahwasanya bahasa bisa jadi kenyataan

Engkau dapat menjadi seorang berguna lebih baik bagi orang lain 

Latihan yang engkau lakukan begitu berarti untuk dirimu sendiri 

Agar mereka tau bahwa engkau bukan siapa-siapanya

Jadi yang engkau harapkan nantinya  akan menjadi nyata  

Anak bangsa yang setia pada janjinya

Realistis dalam kata dengan perbuatan itu bukan omong kosong 

Ayo Belajar......

Bahwasanya mereka mencibirkan engkau yang terus berlatih

Engkau tersenyum saja menatap wajah mereka yang cemberut  

Latihan-mu mala  membuat mereka malu sendiri 

Agar mereka tau bahwasanya nanti engkau menjadi yang terbaik 

Jadi apa mereka itu, memang itu yang terjadi padanya

Anak bangsa penerus generasi ke generasi penerusnya

Realistis itu rupanya bukan mimpi tetapi menjadi kenyataan...

                                                                        (Oepoli, 20 Nov.2023) 

Sabtu, 18 November 2023

Kisah dengan Puisi

 

Gelar Kepada Guru 

Oleh; John Subardi 

(gbr. Topografi daerah batas NKRI-Timor Leste, Oepoli Kec.Amfoang Timur  Kab.Kupang –NTT ) 

Pengantar

Setiap orang mempunyai karya seni apa saja yang berguna bagi sesama. Tentu karya-karya  itu  mengandung unsur-unsur seni. Puisi rupanya salah satu karya seni seseorang dalam kata-kata. Karenanya kisah setiap orang dapat juga diceritakan dalam puisi. Dan kisah yang terangkai dalam puisi,  itu pun oleh apa yang dialami penulisnya.

Di samping itu, merangkai cerita dalam rupa puisi tentu bukan hal gampang saja. Karena selain unsur seni, kisah dalam puisi pun sekiranya dapat menarik dan berguna untuk pembaca.

Dari pengalaman penulis di daerah tempat mengabdi, membagi kisah berupa puisi dengan judul, “Gelar Kepada Guru”.

Kiranya pembaca berkenan membaca dan tertarik untuk merangkai tulisan dari kisahnya masing-masing yang diceritakan berupa puisi. 

 Gelar Kepada Guru

Engkau berjanji kepada nusa dan bangsa Indonesia  

Jalankan misi sampai di mana  batas  negeri tercinta  

Ingin jadi  pahlawan tanpa tanda jasa

Engkau  berbakti laksanakan pendidikan ini

Tujuan-mu mencerdaskan kehidupan bangsa

Wahai bapak dan ibu guru yang baik

Walau jalan jauh dan buruk nikmati saja

Rela berkorban demi generasi penerus bangsa kita  

Setia bakti  mendidik anak-anak dengan tulus   

Bagi-mu baik di sini lebih baik untuk negeri

Wahai tuan-tuan besar di negeri ini

Lihatlah para guru di mana-mana merajut badan

Berbagi-lah  kebaikan-mu

Berilah mereka sesekali kesejahteraan

Karena  guru bukan antek-antek  yang berseberangan

Tetapi mereka adalah kawan seperjuanganmu di negeri tercinta  Indonesia 

Toh guru mendapat gelar kehormatan pahlawan tanpa tanda jasa

Yang berjanji kepada tuan  untuk tetap setia kawan.

*(Oepoli, November 2023;oleh John Subardi)


Selasa, 31 Oktober 2023

Puisi

 Pelipur Lara 

oleh; John Subardi 

Wahai kawan pelipur lara

Datang ke tapal batas negara kita

Menyusur kali di batas negara 

Ada fautboni yang menjulang tinggi aset wisata alam

Ada batu loreng bagai seragam tentara jaga batas 

Ada nifuopun kolam dangkal dan dalam tempat memancing

Hidup berbagai ikan belut dan udang

Menarik teman - teman memikat hobi

Mencari kawan untuk memancing

Merasa puas menangkap ikan belut dan udang

Melepas hati pelipur lara

Kawan memikat hobi

Jangan  takut bertemu mereka

Sapa menyapa saudara dua sepupu

Saudara sepupu menyapa hanya di batas Neolbesi

Wahai tuan jangan larang

Berbaiklah budaya wilayah

Sekali bertemu melepas pandang

Saudara dua sepupu mau tak mau bersua....  

                 (Oepoli, Oktober 2023)

Kamis, 08 Juni 2023

   MENGAPA SEKOLAH GIAT IN HOUSE TRAINING 

oleh; John Subardi  

Refleksi Tugas  Guru di Batas Negara Indonesia dengan Negara Timor Leste

Sebagaimana ketentuan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 15 tahun 2018, tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah.

Terkait ketentuan tersebut, bahwa  peran kepala sekolah untuk memimpin dan mengelola setiap jenjang pendidikan dan pengawas sekolah mengawas setiap satuan pendidikan yang ada.

Sementara itu, lebih jauh dalam Permendikbud nomor 15 tahun 2018, menjelaskan tentang tugas guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Hal senada  Permendikbud nomor 15 tahun 2018 tersbut, juga  dalam  ketentuan lain seiring,  terkait mengatur  tugas guru adalah sabagaimana terdapat dalam Permendikbud Ristek, No.5, Tahun 2022, tentang Standar Kompetensi Lulusan; Permendikbud Ristek, No.7, Tahun 2022, tentang Standar isi;  Permendikbud Ristek, No. 16, Tahun 2022, tentang Standar Proses; dan Kepetusan Kepmendikbud Ristek, No: 56/M/2022, tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran;

Konteks hal ihwal yang terkait dari setiap ketentuan tersebut, sekiranya salah satu upaya untuk meningkatkan mutu proses giat belajar mengajar di daerah batas Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Negara Timor Leste, adalah dengan melaksanakan giat In House Training  ( IHT).

Selain konteks ihwal itu, hasil Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) juga jadi acuan. Tentu masing - masing  sekolah analisa rapor agar mengetahui mutu tiap komponen yang ada dalam rapor sekolah hasil ANBK  tahun 2022 yang lalu.   

Bagaimana upaya sekolah di batas Negara Indonesia dengan Negara Timor Leste  untuk  giat in house training ?  

Komitmen tiap sekolah melaksanakan in house training melalui kegiatan bersinergi. Konsep sinergi dalam hal ini erat kaitannya dengan peran kepala sekolah pada setiap satuan pendidikan. Seperti halnya  beberapa sekolah dasar di Oepoli Amfoang Timur Kabupaten Kupang Provinsi NTT, antara lain  dengan bergabung untuk giat laksanakan in house training.

Konsekuensi yang harus dibuat oleh beberapa  sekolah itu, tentu tidak terlepas dari berbagai akses sebagai sumber daya untuk menunjang kegiatan. Dan dengan giat operasi gabung dapat menjawab akses yang sulit itu menjadi ringan,  karena saling menunjang satu sama lainnya.

Oleh karena itu, sekolah dasar di Amfoang Timur, antara lain terdiri dari  SDN 2 Tataum, SDN Oepoli, SDN Netemnanu, SDN Tataum, SD-GMIT Taloi, dan SDI Kifu bergabung di Oepoli untuk giat in house training pada tanggal 3 Juni 2023.  

Upaya  beberapa sekolah dasar tersebut tentu dalam rangka meningkatkan kompetensi  guru dan karyawan di sekolah masing-masing. Oleh karena itu, giat in house training pada satuan pendidikan dasar di Oepoli Amfoang Timur, didukung oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kupang dan UPT Pendidikan Kecamatan Amfoang Timur.

Dan hadir dari dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kupang, yakni Koordinator Pengawas  (Korwas),  Ibu Ribka R. Kekado,S.Pd, M.Si dan Pengawas Sekolah, Bapak Wilibrodus D. Karangora,S.Pd, M.M, serta didukung oleh Ketua Komunias Belajar,  Bapak  Paulus Bundur, S.Pd, dan Kelompok Kerja Kepala Sekolah di Amfoang Timur.

Untuk itu, giat in house training kali ini tentang Implementasi Kurikulum Merdeka. Pembaruan kurikulum,  tentu bagi guru tidak bisa elakan. Maka implementasi  kurikulum baru  ke sekolah-sekolah terus berjalan. Karena itu,  guru tentu  belajar mengikuti muatan kurikulum tersbut  di sekolah masing - masing. Apalagi perkembangan ilmu pengetahuan seiring dengan teknogi komunikasi  yang kian berkembang maju saat ini.

Terkait dengan itu, pembelajaran guru di sekolah mesti berbasis data, seperti bahan ajar untuk siswa. Guru sebagai pendidik di sekolah dapat mengimplentasikan merdeka belajar mengajarnya  dalam kelas. Asalnya, harus buat persiapan ajar, seperti, modul ajar,  baru mengajar peserta didik. Dengan itu baru  kebebasan mengajar yang bertanggung jawab. Dan itu pula, bertanggung jawab kepada diri sendiri dan memerintah diri sendiri. Ingat kita guru jangan salah memahami meredeka mengajar. Jelas Korwas dari dinas P&K Kabupaten Kupang, Ibu Ribka R.Kekado, S.Pd,M.Si, kepada para guru peserta in house training. 

Seiring dengan penjelasan Korwas, dari sisi lain, Pengawas Sekolah dinas P&K Kabupaten Kupang, Bapak Wilibrordus D. Karangora,S.Pd, M.M,  menandaskan tentang  pembelajaran guru harus berpusat pada anak - anak sebagai peserta didik. Guru harus membuat  peserta didik senang belajar, seperti beri kata-kata ucapan pujian kepada mereka. di sekolah. Karena tidak ada anak yang bodoh, apalagi anak-anak peserta didik kita.

Jadi setiap peserta didik memiliki kemampuan dalam dirinya. Guru bisa memperhatikan, bahwa setiap anak didik dapat mengakualisasikan dirinya sesuai kemampuan masing-masing. Itu dapat  diketahui bila guru selalu buat asesmen kepada siswa. Karena itu, jangan sesekali guru menyebut anak didiknya  bodoh.

Semangat untuk giat in house training untuk para guru di AmfoangTimur rupanya akan terus didorong. Dan ini bisa terlaksana apabila setiap sekolah rencanakan dalam arkas masing-masing. Hal tersebut, seperti diharapkan oleh Ketua Komunitas Belajar, Bapak Paulus Bundur, S.Pd.

Dari sisi lain Ketua Komunitas menyerukan, bahwa meskipun kita guru di Amfoang Timur belum dapat tunjangan guru di daerah batas dengan negara lain, namun kita harus tetap optimis.  Untuk itu, semangat dalam tugas mendidik anak – anak di batas negara ini  adalah tugas kita mengabdi kepada bangsa dan negara Indonesia tercinta.

Sekiranya, dengan in house training di sekolah dapat mendorong semangat para guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran pada sekolah dasar di wilayah batas NKRI dengan Negara Timor Leste. (Oepoli, 3/6/2023)  

                                        ============ 

Cerita Guru di Tapal Batas Negara

oleh; John Subardi        I.             PENGANTAR Menjadi guru pada pendidikan f...