Wikipedia

Hasil penelusuran

Kamis, 08 Juni 2023

   MENGAPA SEKOLAH GIAT IN HOUSE TRAINING 

oleh; John Subardi  

Refleksi Tugas  Guru di Batas Negara Indonesia dengan Negara Timor Leste

Sebagaimana ketentuan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 15 tahun 2018, tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah.

Terkait ketentuan tersebut, bahwa  peran kepala sekolah untuk memimpin dan mengelola setiap jenjang pendidikan dan pengawas sekolah mengawas setiap satuan pendidikan yang ada.

Sementara itu, lebih jauh dalam Permendikbud nomor 15 tahun 2018, menjelaskan tentang tugas guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Hal senada  Permendikbud nomor 15 tahun 2018 tersbut, juga  dalam  ketentuan lain seiring,  terkait mengatur  tugas guru adalah sabagaimana terdapat dalam Permendikbud Ristek, No.5, Tahun 2022, tentang Standar Kompetensi Lulusan; Permendikbud Ristek, No.7, Tahun 2022, tentang Standar isi;  Permendikbud Ristek, No. 16, Tahun 2022, tentang Standar Proses; dan Kepetusan Kepmendikbud Ristek, No: 56/M/2022, tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran;

Konteks hal ihwal yang terkait dari setiap ketentuan tersebut, sekiranya salah satu upaya untuk meningkatkan mutu proses giat belajar mengajar di daerah batas Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Negara Timor Leste, adalah dengan melaksanakan giat In House Training  ( IHT).

Selain konteks ihwal itu, hasil Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) juga jadi acuan. Tentu masing - masing  sekolah analisa rapor agar mengetahui mutu tiap komponen yang ada dalam rapor sekolah hasil ANBK  tahun 2022 yang lalu.   

Bagaimana upaya sekolah di batas Negara Indonesia dengan Negara Timor Leste  untuk  giat in house training ?  

Komitmen tiap sekolah melaksanakan in house training melalui kegiatan bersinergi. Konsep sinergi dalam hal ini erat kaitannya dengan peran kepala sekolah pada setiap satuan pendidikan. Seperti halnya  beberapa sekolah dasar di Oepoli Amfoang Timur Kabupaten Kupang Provinsi NTT, antara lain  dengan bergabung untuk giat laksanakan in house training.

Konsekuensi yang harus dibuat oleh beberapa  sekolah itu, tentu tidak terlepas dari berbagai akses sebagai sumber daya untuk menunjang kegiatan. Dan dengan giat operasi gabung dapat menjawab akses yang sulit itu menjadi ringan,  karena saling menunjang satu sama lainnya.

Oleh karena itu, sekolah dasar di Amfoang Timur, antara lain terdiri dari  SDN 2 Tataum, SDN Oepoli, SDN Netemnanu, SDN Tataum, SD-GMIT Taloi, dan SDI Kifu bergabung di Oepoli untuk giat in house training pada tanggal 3 Juni 2023.  

Upaya  beberapa sekolah dasar tersebut tentu dalam rangka meningkatkan kompetensi  guru dan karyawan di sekolah masing-masing. Oleh karena itu, giat in house training pada satuan pendidikan dasar di Oepoli Amfoang Timur, didukung oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kupang dan UPT Pendidikan Kecamatan Amfoang Timur.

Dan hadir dari dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kupang, yakni Koordinator Pengawas  (Korwas),  Ibu Ribka R. Kekado,S.Pd, M.Si dan Pengawas Sekolah, Bapak Wilibrodus D. Karangora,S.Pd, M.M, serta didukung oleh Ketua Komunias Belajar,  Bapak  Paulus Bundur, S.Pd, dan Kelompok Kerja Kepala Sekolah di Amfoang Timur.

Untuk itu, giat in house training kali ini tentang Implementasi Kurikulum Merdeka. Pembaruan kurikulum,  tentu bagi guru tidak bisa elakan. Maka implementasi  kurikulum baru  ke sekolah-sekolah terus berjalan. Karena itu,  guru tentu  belajar mengikuti muatan kurikulum tersbut  di sekolah masing - masing. Apalagi perkembangan ilmu pengetahuan seiring dengan teknogi komunikasi  yang kian berkembang maju saat ini.

Terkait dengan itu, pembelajaran guru di sekolah mesti berbasis data, seperti bahan ajar untuk siswa. Guru sebagai pendidik di sekolah dapat mengimplentasikan merdeka belajar mengajarnya  dalam kelas. Asalnya, harus buat persiapan ajar, seperti, modul ajar,  baru mengajar peserta didik. Dengan itu baru  kebebasan mengajar yang bertanggung jawab. Dan itu pula, bertanggung jawab kepada diri sendiri dan memerintah diri sendiri. Ingat kita guru jangan salah memahami meredeka mengajar. Jelas Korwas dari dinas P&K Kabupaten Kupang, Ibu Ribka R.Kekado, S.Pd,M.Si, kepada para guru peserta in house training. 

Seiring dengan penjelasan Korwas, dari sisi lain, Pengawas Sekolah dinas P&K Kabupaten Kupang, Bapak Wilibrordus D. Karangora,S.Pd, M.M,  menandaskan tentang  pembelajaran guru harus berpusat pada anak - anak sebagai peserta didik. Guru harus membuat  peserta didik senang belajar, seperti beri kata-kata ucapan pujian kepada mereka. di sekolah. Karena tidak ada anak yang bodoh, apalagi anak-anak peserta didik kita.

Jadi setiap peserta didik memiliki kemampuan dalam dirinya. Guru bisa memperhatikan, bahwa setiap anak didik dapat mengakualisasikan dirinya sesuai kemampuan masing-masing. Itu dapat  diketahui bila guru selalu buat asesmen kepada siswa. Karena itu, jangan sesekali guru menyebut anak didiknya  bodoh.

Semangat untuk giat in house training untuk para guru di AmfoangTimur rupanya akan terus didorong. Dan ini bisa terlaksana apabila setiap sekolah rencanakan dalam arkas masing-masing. Hal tersebut, seperti diharapkan oleh Ketua Komunitas Belajar, Bapak Paulus Bundur, S.Pd.

Dari sisi lain Ketua Komunitas menyerukan, bahwa meskipun kita guru di Amfoang Timur belum dapat tunjangan guru di daerah batas dengan negara lain, namun kita harus tetap optimis.  Untuk itu, semangat dalam tugas mendidik anak – anak di batas negara ini  adalah tugas kita mengabdi kepada bangsa dan negara Indonesia tercinta.

Sekiranya, dengan in house training di sekolah dapat mendorong semangat para guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran pada sekolah dasar di wilayah batas NKRI dengan Negara Timor Leste. (Oepoli, 3/6/2023)  

                                        ============ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cerita Guru di Tapal Batas Negara

oleh; John Subardi        I.             PENGANTAR Menjadi guru pada pendidikan f...