Wikipedia

Hasil penelusuran

Selasa, 28 Juli 2020

KISAH DI SEKOLAH TERPENCIL

                                                                TAHUN  AJARAN 2020/2021                                                                               BERNUANSA MAKNA DAN  SYARAT PANDEMI COVID-19                                    

Oleh; John Subardi

gbr 1. Pembelajaran kelompok di luar rumah.(dok.sek. 27/7/2020)
Nuansa  Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) pertanda menjelang tahun pembelajaran baru di sekolah.  Tahun ajaran 2020/2021 bernuansa makna dan syarat. Bernuansa makna, karena syarat pandemi Covid-19  mengancam keselamatan dan menguasai zona kehidupan manusia di dunia  termasuk bangsa Indonesia. Zona hijau, kuning, oranye, dan merah pada seluruh wilayah kabupaten/ kota di Indonesia  merupakan  warna rambu-rambu keselamatan manusia termasuk warga yang ada di sekolah.

Oleh karena itu, sekolah menyiapkan sarana kesehatan sebelum  kegiatan berlangsung. Sarana itu sesuai protokol kesehatan yang  mengarahkan warga sekolah  untuk menerapkan normal baru (new normal).

Penerapan norma baru, berlaku bagi setiap jenjang pendidikan formal dari tingkat dasar sampai jenjang perguruan tinggi. Untuk itu, persiapan sekolah merupakan new normal dalam proses pembelajaran tatap muka pada  tahun pelajaran 2020/2021. Persiapan protokol kesehatan sekolah,  antara lain;

1.    Toilet bersih; Sarana Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dengan air mengalir menggunakan sabun atau cairan pembersih tangan (hand sanitizer); dan disinfektan.

2.  Mampu mengakses fasilitas pelayanan kesehatan, seperti Puskesmas, klinik, rumah sakit, dan lainnya;

3.  Kesiapan menerapkan area wajib masker kain atau masker tembus pandang bagi yang memiliki peserta didik disabilitas rungu;

4.    Memiliki thermogun (pengukur suhu tubuh tembak);

5.    Pemetaan warga satuan pendidikan yang tidak boleh melakukan kegiatan di satuan pendidikan:

1)      Memiliki kondisi medis comorbid yang tidak terkontrol;

2)      Tidak memiliki akses transportasi yang memungkinkan penerapan jaga jarak;

3)      Memiliki riwayat perjalanan dari ZONA MERAH dan belum menyelesaikan isolasi mandiri selama 14 (empat belas) hari; dan

4)      Memiliki riwayat kontak dengan orang terkonfirmasi positif COVID-19 dan belum menyelesaikan isolasi mandiri selama 14 (empat belas) hari.

6.     Membuat kesepakatan bersama komite sekolah dengan tetap menerapkan protocol kesehatan, terkait kesiapan melakukan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan.

Daftar kesiapan sekolah tersebut ini sudah merupakan pengetahuan umum bagi pendidik di setiap sekolah.

gbr 2. Rapat Komite  di sekolah.(dok.sek. 23/7/2020)

Dengan demikian, terkait kesepakatan bersama komite sekolah di SD Negeri Netemnanu/SMPN 2 Amfoang Timur Satap, dalam rapat tanggal 23 Juli 2020, menuai pertanyaan yang cukup menarik dari  para orang tua/ wali peserta didik yang hadir ketika itu. Pertanyaan orang tua/wali siswa, “Mengapa kami harus menandatangani surat pernyataan?” Bahwasannya surat pernyataan  itu untuk mengijinkan (tatap muka di sekolah) dan tidak mengijinkan (belajar dari rumah) selama masa new normal pandemi covid-19. Dan surat pernyataan itu  menyusul daftar kesiapan sekolah sebelum memulai pembelajaran tatap muka pada masa new normal. 

Oleh karena itu, hal yang penting untuk diketahui para orang tua/wali peserta didik adalah selain tatap muka, pembelajaran dapat dilakukan dengan belajar dari rumah dan pembelajaran jarak jauh (metode online dan ofline)  dengan tetap mematuhi segala ketentuan terkait protokol kesehatan selama berada di sekolah, di rumah maupun selama berada di luar rumah.

Sehubungan dengan hal tersebut,  orang tua/wali siswa menyebutkan pembelajaran tahun 2020/2021 ini melalui syarat  pandemi covid-19. Hal ini terkait dengan kesiapan guru di sekolah dan kesiapan kami orang tua di rumah. Kesiapan guru di sekolah sudah tentu merupakan tugas dan tangung jawab untuk mencerdaskan bangsa.  Sedangkan orang tua, belajar dari rumah dan pembelajaran jarak jauh merupakan hal yang baru, mana kala berhadapan dengan kesibukan lain sebagai petani.

Sebagai orang tua, kami kekurangan ilmu pengetahuan untuk mendidik anak, “makhlum kami di kampung,  pak !” tutur orang tua/wali  siswa di sela-sela acara rapat. Meresumekan hasil diskusi bersama orang tua/wali peserta didik tersebut, bahwasanya  peranan guru lebih dominan terhadap ilmu pengetahuan bagi para peserta didik di sekolah era  normal baru akibat covid-19 pada tahun 2020.

gbr 3. Pembelajaran  Kelompok /sif di sekolah  (dok. 28/7/ 2020
)

Untuk itu, proses pembelajaran tahun 2020/2021 selama Masa New Normal Pandemi Covid19  SDN Netemnanu/SMPN 2 Amfoang Timur satap, melaksanakan kegiatan pembelajaran work from home (WFH) dan menerapkan sif  di sekolah dengan mematuhi segala ketentuan terkait protokol kesehatan.  Untuk itu pula, apa boleh buat persiapan di sana sini sudah menjadi pengetahuan yang harus dibuat oleh guru dalam melaksanakan kegiatan belajar dari rumah, pembelajaran jarak jauh,  maupun secara kelompok di sekolah (metode ofline). Variasi metode pembelajaran tersebut  diharapkan sampai menyentuh semua peserta didik di sekolah.

Kiranya kajian ini berkenaan terhadap Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia; Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran 2020/2021 Masa Pandemi  Covid-19.  Metode belajar dari rumah, pembelajaran jarak jauh, dan tatap muka merupakan alternatif  yang dilaksanakan oleh pendidik di sekolah. Daerah terpencil seperti di Netemnanu kecamatan Amfoang Timur, sudah tentu para pendidik menantang berbagai akses sampai menyentuh para peserta didik. Topografi wilayah Amfoang Timur  dengan akses yang masih kurang di sana sini merupakan kajian para pendidik yang apa boleh buat tetap jalan melaksanakan pembelajaran baru era covid-19.

Semoga pembaca berkenan, sehubungan dengan akses di kecamatan Amfoang Timur dan kekurangan di sana sini dalam tulisan ini.  (29/7/2020)

                                                    ============

 



2 komentar:

Roni Bani mengatakan...

Teruslah menulis saudara. Tidak banyak guru di perbatasan mau bercerita seperti ini. Saya senang membacanya. Bila orang harus mencari informasi tentang sekolah di perbatasan, tentulah blog ini menjadi salah satu rujukan. Terima kasih saudara. Mari Menulis

John Subardi mengatakan...

Terima kasih, Kang Guru....saya tentu terus menulis ....

Posting Komentar

Cerita Guru di Tapal Batas Negara

oleh; John Subardi        I.             PENGANTAR Menjadi guru pada pendidikan f...