Wikipedia

Hasil penelusuran

Selasa, 21 November 2023

Puisi

B e l a j a r 

oleh; John Subardi 

Ayo belajar...

Bahwasanya bahasa bisa jadi kenyataan

Engkau dapat menjadi seorang berguna lebih baik bagi orang lain 

Latihan yang engkau lakukan begitu berarti untuk dirimu sendiri 

Agar mereka tau bahwa engkau bukan siapa-siapanya

Jadi yang engkau harapkan nantinya  akan menjadi nyata  

Anak bangsa yang setia pada janjinya

Realistis dalam kata dengan perbuatan itu bukan omong kosong 

Ayo Belajar......

Bahwasanya mereka mencibirkan engkau yang terus berlatih

Engkau tersenyum saja menatap wajah mereka yang cemberut  

Latihan-mu mala  membuat mereka malu sendiri 

Agar mereka tau bahwasanya nanti engkau menjadi yang terbaik 

Jadi apa mereka itu, memang itu yang terjadi padanya

Anak bangsa penerus generasi ke generasi penerusnya

Realistis itu rupanya bukan mimpi tetapi menjadi kenyataan...

                                                                        (Oepoli, 20 Nov.2023) 

Sabtu, 18 November 2023

Kisah dengan Puisi

 

Gelar Kepada Guru 

Oleh; John Subardi 

(gbr. Topografi daerah batas NKRI-Timor Leste, Oepoli Kec.Amfoang Timur  Kab.Kupang –NTT ) 

Pengantar

Setiap orang mempunyai karya seni apa saja yang berguna bagi sesama. Tentu karya-karya  itu  mengandung unsur-unsur seni. Puisi rupanya salah satu karya seni seseorang dalam kata-kata. Karenanya kisah setiap orang dapat juga diceritakan dalam puisi. Dan kisah yang terangkai dalam puisi,  itu pun oleh apa yang dialami penulisnya.

Di samping itu, merangkai cerita dalam rupa puisi tentu bukan hal gampang saja. Karena selain unsur seni, kisah dalam puisi pun sekiranya dapat menarik dan berguna untuk pembaca.

Dari pengalaman penulis di daerah tempat mengabdi, membagi kisah berupa puisi dengan judul, “Gelar Kepada Guru”.

Kiranya pembaca berkenan membaca dan tertarik untuk merangkai tulisan dari kisahnya masing-masing yang diceritakan berupa puisi. 

 Gelar Kepada Guru

Engkau berjanji kepada nusa dan bangsa Indonesia  

Jalankan misi sampai di mana  batas  negeri tercinta  

Ingin jadi  pahlawan tanpa tanda jasa

Engkau  berbakti laksanakan pendidikan ini

Tujuan-mu mencerdaskan kehidupan bangsa

Wahai bapak dan ibu guru yang baik

Walau jalan jauh dan buruk nikmati saja

Rela berkorban demi generasi penerus bangsa kita  

Setia bakti  mendidik anak-anak dengan tulus   

Bagi-mu baik di sini lebih baik untuk negeri

Wahai tuan-tuan besar di negeri ini

Lihatlah para guru di mana-mana merajut badan

Berbagi-lah  kebaikan-mu

Berilah mereka sesekali kesejahteraan

Karena  guru bukan antek-antek  yang berseberangan

Tetapi mereka adalah kawan seperjuanganmu di negeri tercinta  Indonesia 

Toh guru mendapat gelar kehormatan pahlawan tanpa tanda jasa

Yang berjanji kepada tuan  untuk tetap setia kawan.

*(Oepoli, November 2023;oleh John Subardi)


Selasa, 31 Oktober 2023

Puisi

 Pelipur Lara 

oleh; John Subardi 

Wahai kawan pelipur lara

Datang ke tapal batas negara kita

Menyusur kali di batas negara 

Ada fautboni yang menjulang tinggi aset wisata alam

Ada batu loreng bagai seragam tentara jaga batas 

Ada nifuopun kolam dangkal dan dalam tempat memancing

Hidup berbagai ikan belut dan udang

Menarik teman - teman memikat hobi

Mencari kawan untuk memancing

Merasa puas menangkap ikan belut dan udang

Melepas hati pelipur lara

Kawan memikat hobi

Jangan  takut bertemu mereka

Sapa menyapa saudara dua sepupu

Saudara sepupu menyapa hanya di batas Neolbesi

Wahai tuan jangan larang

Berbaiklah budaya wilayah

Sekali bertemu melepas pandang

Saudara dua sepupu mau tak mau bersua....  

                 (Oepoli, Oktober 2023)

Kamis, 08 Juni 2023

   MENGAPA SEKOLAH GIAT IN HOUSE TRAINING 

oleh; John Subardi  

Refleksi Tugas  Guru di Batas Negara Indonesia dengan Negara Timor Leste

Sebagaimana ketentuan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 15 tahun 2018, tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah.

Terkait ketentuan tersebut, bahwa  peran kepala sekolah untuk memimpin dan mengelola setiap jenjang pendidikan dan pengawas sekolah mengawas setiap satuan pendidikan yang ada.

Sementara itu, lebih jauh dalam Permendikbud nomor 15 tahun 2018, menjelaskan tentang tugas guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Hal senada  Permendikbud nomor 15 tahun 2018 tersbut, juga  dalam  ketentuan lain seiring,  terkait mengatur  tugas guru adalah sabagaimana terdapat dalam Permendikbud Ristek, No.5, Tahun 2022, tentang Standar Kompetensi Lulusan; Permendikbud Ristek, No.7, Tahun 2022, tentang Standar isi;  Permendikbud Ristek, No. 16, Tahun 2022, tentang Standar Proses; dan Kepetusan Kepmendikbud Ristek, No: 56/M/2022, tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran;

Konteks hal ihwal yang terkait dari setiap ketentuan tersebut, sekiranya salah satu upaya untuk meningkatkan mutu proses giat belajar mengajar di daerah batas Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Negara Timor Leste, adalah dengan melaksanakan giat In House Training  ( IHT).

Selain konteks ihwal itu, hasil Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) juga jadi acuan. Tentu masing - masing  sekolah analisa rapor agar mengetahui mutu tiap komponen yang ada dalam rapor sekolah hasil ANBK  tahun 2022 yang lalu.   

Bagaimana upaya sekolah di batas Negara Indonesia dengan Negara Timor Leste  untuk  giat in house training ?  

Komitmen tiap sekolah melaksanakan in house training melalui kegiatan bersinergi. Konsep sinergi dalam hal ini erat kaitannya dengan peran kepala sekolah pada setiap satuan pendidikan. Seperti halnya  beberapa sekolah dasar di Oepoli Amfoang Timur Kabupaten Kupang Provinsi NTT, antara lain  dengan bergabung untuk giat laksanakan in house training.

Konsekuensi yang harus dibuat oleh beberapa  sekolah itu, tentu tidak terlepas dari berbagai akses sebagai sumber daya untuk menunjang kegiatan. Dan dengan giat operasi gabung dapat menjawab akses yang sulit itu menjadi ringan,  karena saling menunjang satu sama lainnya.

Oleh karena itu, sekolah dasar di Amfoang Timur, antara lain terdiri dari  SDN 2 Tataum, SDN Oepoli, SDN Netemnanu, SDN Tataum, SD-GMIT Taloi, dan SDI Kifu bergabung di Oepoli untuk giat in house training pada tanggal 3 Juni 2023.  

Upaya  beberapa sekolah dasar tersebut tentu dalam rangka meningkatkan kompetensi  guru dan karyawan di sekolah masing-masing. Oleh karena itu, giat in house training pada satuan pendidikan dasar di Oepoli Amfoang Timur, didukung oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kupang dan UPT Pendidikan Kecamatan Amfoang Timur.

Dan hadir dari dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kupang, yakni Koordinator Pengawas  (Korwas),  Ibu Ribka R. Kekado,S.Pd, M.Si dan Pengawas Sekolah, Bapak Wilibrodus D. Karangora,S.Pd, M.M, serta didukung oleh Ketua Komunias Belajar,  Bapak  Paulus Bundur, S.Pd, dan Kelompok Kerja Kepala Sekolah di Amfoang Timur.

Untuk itu, giat in house training kali ini tentang Implementasi Kurikulum Merdeka. Pembaruan kurikulum,  tentu bagi guru tidak bisa elakan. Maka implementasi  kurikulum baru  ke sekolah-sekolah terus berjalan. Karena itu,  guru tentu  belajar mengikuti muatan kurikulum tersbut  di sekolah masing - masing. Apalagi perkembangan ilmu pengetahuan seiring dengan teknogi komunikasi  yang kian berkembang maju saat ini.

Terkait dengan itu, pembelajaran guru di sekolah mesti berbasis data, seperti bahan ajar untuk siswa. Guru sebagai pendidik di sekolah dapat mengimplentasikan merdeka belajar mengajarnya  dalam kelas. Asalnya, harus buat persiapan ajar, seperti, modul ajar,  baru mengajar peserta didik. Dengan itu baru  kebebasan mengajar yang bertanggung jawab. Dan itu pula, bertanggung jawab kepada diri sendiri dan memerintah diri sendiri. Ingat kita guru jangan salah memahami meredeka mengajar. Jelas Korwas dari dinas P&K Kabupaten Kupang, Ibu Ribka R.Kekado, S.Pd,M.Si, kepada para guru peserta in house training. 

Seiring dengan penjelasan Korwas, dari sisi lain, Pengawas Sekolah dinas P&K Kabupaten Kupang, Bapak Wilibrordus D. Karangora,S.Pd, M.M,  menandaskan tentang  pembelajaran guru harus berpusat pada anak - anak sebagai peserta didik. Guru harus membuat  peserta didik senang belajar, seperti beri kata-kata ucapan pujian kepada mereka. di sekolah. Karena tidak ada anak yang bodoh, apalagi anak-anak peserta didik kita.

Jadi setiap peserta didik memiliki kemampuan dalam dirinya. Guru bisa memperhatikan, bahwa setiap anak didik dapat mengakualisasikan dirinya sesuai kemampuan masing-masing. Itu dapat  diketahui bila guru selalu buat asesmen kepada siswa. Karena itu, jangan sesekali guru menyebut anak didiknya  bodoh.

Semangat untuk giat in house training untuk para guru di AmfoangTimur rupanya akan terus didorong. Dan ini bisa terlaksana apabila setiap sekolah rencanakan dalam arkas masing-masing. Hal tersebut, seperti diharapkan oleh Ketua Komunitas Belajar, Bapak Paulus Bundur, S.Pd.

Dari sisi lain Ketua Komunitas menyerukan, bahwa meskipun kita guru di Amfoang Timur belum dapat tunjangan guru di daerah batas dengan negara lain, namun kita harus tetap optimis.  Untuk itu, semangat dalam tugas mendidik anak – anak di batas negara ini  adalah tugas kita mengabdi kepada bangsa dan negara Indonesia tercinta.

Sekiranya, dengan in house training di sekolah dapat mendorong semangat para guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran pada sekolah dasar di wilayah batas NKRI dengan Negara Timor Leste. (Oepoli, 3/6/2023)  

                                        ============ 

Rabu, 03 Mei 2023

 NUANSA MAKNA HARDIKNAS DI BATAS NKRI-NEGARA TIMOR LESTE

Oleh; John Subardi 

Gbr;  foto  Bersama selesai upacara bendera  di SDN 2 Tataum (2/5/2023) 

Refleksi

Jiwa pengabdian, tekad perjuangan, dan semangat untuk melaksanakan belajar mengajar yang dimiliki guru di Amfoang Timur terus dipupuk dalam Komunitas Belajar.


Semangat pengabdian para guru di Amfoang Timur makin berkobar. Bahwasanya, dengan penuh kesadaran melaksanakan upacara pengibaran bendera secara bersama memperingati  Hari Pendidikan Nasional (HARDIKNAS) pada tanggal 2 Mei 2023 di halaman SDN 2 Tataum, Kecamatan Amfoang Timur Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur.


Upacara pengibaran bendera berlangsung hikmat. Hadir dalam upacara terdiri dari perwakilan siswa, guru, dan serta perwakilan masyarakat setempat. Bertindak sebagai inspektur upacara Bapak Paulus Bundur, S.Pd sebagai pembina komunitas belajar, membacakan Teks Pidato Menteri Pendidikan,  Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) pada HARDIKNAS tanggal 2 Mei 2023.


Mendikbudristek, antara lain mengatakan, “Para kepala sekolah dan kepala daerah yang dulu kesulitan memonitor kualitas pendidikannya sekarang dapat menggunakan data Asesmen Nasionl di Platform Rapor Pendidikan untuk melakukan perbaikan kualitas layanan pendidikan.” Jelas Nadiem Anwar Makarim, dalam teks pidatonya.    


Sudah tentu harapan Bapak Mendikbudristek, seperti tersebut di atas sejalan dan juga menjadi harapan para guru. Antara lain, untuk monitor hasil Asesmen Nasional tahun 2022, kini mudah mengakses di Platform Rapor Pendidikan sekolah masing-masing. Dan membaca rapor tersebut sekolah  terus melakukan evaluasi diri. Sehingga jelas disebut sekarang jadi ada pembaruan.

Sekalipun demikian, upaya untuk melakukan perbaikan kualitas layanan pendidikan di daerah batas NKRI dengan Negara Timor Leste, setidak-tidaknya menjadi perhatian serius dari pemerintah  dan  mungkin pemangku kepentingan.     


Pertanyaan yang menjadi “refleksi” bersama para guru di Amfoang Timur adalah menyoal perhatian dari pemerintah untuk kesejahteraan. Oleh karena, wilayah kecamatan Amfoang Timur batas dengan negara kita dengan negara Timor Leste. Sementara itu, dari kategorisai wilayah,  daerah Amfoang Timur - Kab.Kupang - Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), itu  terbaca  pada dapodik-info GTK (2022) termasuk daerah tertinggal.


Apakah ada tunjangan kemahalan kepada guru yang melaksankan tugas mengajar di daerah batas dengan negara lain? 


Konteks tersebut dari pandangan terhadap aksesibilitas pelayanan pendidikan di daerah batas negara tercinta ini. Antara lain, seperti ongkos kehidupan yang semakin mahal dan  topografi daerah lokal, pengaruh kehidupan sosial masyarakat  serta menempuh jalan jauh bila pergi pulang ketika urusan dinas ke pusat pemerintahan.


Hal tersebut di atas menarik dalam “diskusi” yang kontra versi (daerah batas negara dan daerah tertinggal). Diskusi para guru yang hadir setelah upacara pengibaran bendera itu menarik,  sehingga memperingati hari pendidikan nasional tanggal 2 Mei 2023, jadi bernuansa makna.


Namun demikian,  dalam rona dan dinamika kelompok yang sangat dinamis, guru di batas negara Indonesia dengan negara Timor Leste itu, tentu selalu berharap-harap saja.Untuk itu, ketua komunitas belajar Bapak Paulus Bundur, S.Pd , menyampaikan spirit kepada perwakilan para guru yang hadir mengikuti apel bersama di komunitas belajar kali ini.  


Tentu berbagai macam tantangan  akan kita lalui. Untuk itu wajar refleksi dan privasi dalam pelayanan kita. Ingat, meskipun kita mengabdi di daerah yang serba terbatas, tetapi pikiran dalam pengabdian kita harus secara total. 


Dan dengan semangat HARDIKNAS tahun 2023, tentu guru di batas negara indonesia dengan negara Timor Leste, terus melaksanakan cita-cita perjuangan NKRI untuk mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia tercinta ini.  (Oepoli, 3 /5/2023)  


Minggu, 30 April 2023

 

MENGEBLOG DARI BATAS NKRI- NEGARA TIMOR LESTE 

                 Oleh; John Subardi  

1.      Refleksi  

Teknologi komunikasi sekarang terus  maju. Maka untuk mengembangkan  informasi dapat mendorong banyak orang memanfaatkan teknologi komunikasi,  seperti giat belajar literasi digital.     

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), literasi digital adalah kemampuan untuk memahami informasi berbasis komputer. Sementara itu,  Modul Literasi Digital (2019) menjelaskan pengertian Literasi Digital menurut Paul Gilster (1997). Literasi digital (Digital Literacy) diartikan  sebagai kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi dalam berbagai bentuk dari berbagai sumber yang sangat luas yang diakses melalui piranti komputer.  

Menarik dari pengertian dalam kamus BI dan  pengertian literasi digital  menurut Paul Gilster, itu setidaknya tertuju kepada kemampuan seseorang untuk memahami informasi melalui media komputer. Apabila  seseorang mampu untuk memahami informasi, maka ia dapat memilah dan memilih untuk berkonten. Dan  tentu harus memilih konten yang bermanfaat baik bagi orang lain.

Menarik dari konsep literasi digital tersebut, setidaknya pendidik  tidak berdiam diri saja. Menurut Nadiem Anwar Makarim (Mendikbudristek)  dalam teks pidatonya pada hari guru nasional tahun 2022, mengatakan; ‘’Mungkin diantara kita sampai hari ini masih ada yang ragu untuk melakukan perubahan dalam proses pembelajaran di kelas atau dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin satuan pendidikan. Memang, pada dasarnya tidak ada perubahan yang membuat kita nyaman. Jika masih nyaman, itu artinya kita tidak berubah”.  

 Spirit oleh Mendikbudristek, itu dapat mendorong peran pendidik untuk meningkatkan kualitas pendidikan saat ini.  Sebagai pendidik, ia dituntut untuk selalu meningkatkan kualitas diri dalam pembelajaran di sekolah termasuk bila minat untuk berliterasi digital. Pendidik semestinya terdorong oleh berbagai sumber yang baik dari konten  yang menggelobal saat ini.

Kalau demikian, aktivitas apa yang dilakukan seorang pendidik pada era digitalisasi saat ini ?

2.      Belajar Literasi Digital 

Aktivitas belajar literasi digital, setidaknya upaya sesorang pendidik untuk meningkatkan kompetensinya..  Dan  setidak-tidaknya, belajar membaca konten dari teman sejawat di internet. Namun,  tentu pandai untuk memilah dan memilih informasi dari berbagai konten. 

Aktivitas berkonten  saat ini, seperti belajar  membuat blog dalam jaringan internet. Mengeblog, dari seorang pendidik, setidaknya membahas hal yang menginspirasikan teman sejawat.    Jikalau demikian, saat ini giat menulis jadi kompetisi.

 Banyak orang yang melakukan kegiatan menulis. Seperti giat menulis untuk dibukukan dan menulis di media masa.  Oleh karenanya, menulis bukan pekerjaan gampang-gampangan. Sebab, tidak mudah untuk bersaing dengan sekian banyak penulis.  

 Apabila membaca buku dan mendengar berita dari berbagai media masa, pembahasannya tak ada yang tidak menarik. Kemampuan merangkai kata dalam bahasanya  dapat menginspirasi banyak pembaca. Apalagi pembahasan tulisan itu menyentuh perasaan masyarakat pembaca. Oleh karena itu, menarik dan tidaknya sebuah tulisan tergantung cara membahas dari penulisnya. 

Belajar menulis dapat dilakukan oleh siapa saja yang berminat. Termasuk belajar membuat blog   pada era digitalisasi saat ini  Menulis, tentu menuangkan pikiran (konsep) sesorang berupa  tulisan. 

Namun, apakah setiap konsep seseorang  itu berkenan bagi orang lain? Itu pula yang perlu diperhatikan bila mulai belajar menulis. Dan itulah yang disebut belajar memilih dan memilah dalam menulis sehingga konsepnya berkenan bagi pembaca.

Oleh karenanya , giat seseorang untuk menuangkan pikiran berupa tulisan semestinya melalui belajar menulis. Jikalau  tidak, tentu tulisan itu  berantakan.  Inilah konsep diri (refleksi),  apabila giat untuk mulai menulis.  Kalau demikian, giat menulis itu  tidak gampang-gampang  saja. 

Pendidik mempunyai kemampunan untuk menulis. Mengapa? Semestinya kompetensi guru sudah ada. Bukankah, sebelum mengajar peserta didik di sekolah, guru menulis serta menyusun persiapan mengajarnya? Merefleksi konsep itu, pendidik dapat menulis dari berbagai jenis tulisan untuk dibukukan atau menulis di media masa.

Salah satu jenis tulisan apabila menulis di media masa, seperti menulis artikel.  Menurut  Kang Encon Rahman, ada 9 cara menggali ide tulisan untuk artikel, yaitu; (1) pengalaman (2) pendapat (3) obrolan (4) pengamatan (5) pengetahuan (6) perasaan (7) tontonan (8) keinginan (9) membaca berita.

Untuk  menulis tentu perlu sumber belajar. Dan dapat menulis apa saja setelah belajar dari berbagai sumber serta para  penulis atau pakarnya. (Oepoli, 30/4/2023)

 **************

Rabu, 05 April 2023


KARYA PENGUATAN 




gbr. dok. Majalah Pendidikan dan Budaya. edisi Maret 2023 

Dalam bukunya, seorang dokter menulis judul,”Bagaimana Mengembangkan Kecerdasan? Dengan  suatu Metode Baru untuk Mengoptimalkan Fungsi Otak Manusia. Dokter menjelaskan, “Kecerdasan dan Kreativitas” seseorang dari teori-teori tentang cerdas sehingga kecerdasan seorang itu jadi kreatif.  “Ada tiga aspek untuk mencapai prestasi seseorang, yaitu (1) motivasi yang tinggi  (2) keterampilan dalam bidang yang ditekuni (skills) dan (3) kreativitas.”  (Sufyan Rahmadhy: 2009).

Dari teori tersebut, saya menarik dengan pertanyaan yang menuntun kiat kreatif. Apakah kreativitas dapat mencapai prestasi?  Apa yang mendorong kreativitas, seperti belajar dalam hal literasi, dan atau saya merasa nyaman saja karena sudah jadi pendidiik ?  

Belajar literasi, berawal dari pilihan suka atau tidak suka. Menulis, tentu bukan hal yang gampang-gampang saja. Tidak mudah! Maka memulai kreativitas dalam hal menulis sudah tentu mengasah intelek. Mengasah intelek untuk melahirkan pikiran berupa kata-kata bermakna yang jelas. Dengan kata dan kalimat bermakna, jelas nyaman para pembaca memahami apa maksud dari penulisnya itu. 

Setidaknya, ada sembilan cara menggali ide untuk sebuah tulisan; (1) pengalaman (2) pendapat (3) obrolan (4) pengamatan (5) pengetahuan (6) perasaan (7) tontonan (8)keinginan (9) membaca berita, jelas Kang Encon Rahman (motivator; 2022).   

Oleh karenanya, ketika menulis saya perlu mengerahkan ilmu pengetahuan, asah sumber pikiran sehingga lahir tulisan yang disebut daya cipta. Daya cipta sesorang, seperti karya tulis yang tertuang dalam buku-buku apa saja. Selanjutnya buku menjadi bahan bacaan dari para pembaca laksana  ilmu pengetahuan yang akan terus berkembang saat ini.

Apabila kita sudah membaca buku, tentu dapat memahami isi tulisan dalam buku itu. Dan dari penulisnya berharap agar bukunya menarik minat para pembaca. Mari,  kita bergemar membaca buku, majalah, dan  surat kabar!   (5/4/2023) 

(gbr. kover majalah aksioma edisi  Maret 2023) 

https;//issuu.com/

Cerita Guru di Tapal Batas Negara

oleh; John Subardi        I.             PENGANTAR Menjadi guru pada pendidikan f...