Wikipedia

Hasil penelusuran

Senin, 05 Desember 2022

BAGAIMANA UPAYA GURU DI BATAS NKRI – RDTL

 Hari Guru Nasional dan Hut PGRI Ke-77

                                                (dok.PGRI  25/11/2022)foto di puncak Fautike
oleh; John Subardi 

Pengantar

Upacara Bendera memperingati Hari Guru Nasional (HGN) dan Hari Ulang Tahun (HUT) Persatuan Guru Republik Indonsia (PGRI) ke-77 cabang Amfoang Timur,  tanggal 25 November 2022, dilaksanakan di halaman SDN Inpres Kifu  Kecamatan Amfoang Timur Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).  

Peserta Upacara Bendera terdiri dari Pendidik  dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Taman Kanak-Kanak dan PAUD, serta keterwakilan siswa-siswi dari SDI Kifu dan SMPN I Amfoang Timur. Hadir dalam upacara ini Sekretaris Wilayah Kecamatan (Sekwilcam) Amfoang Timur dan Kepala Desa Kifu Bapak Bernabas Haobenu bersama   Komite Sekolah selaku keterwakilan dari masyarakat.

Sebagai Inspektur Upacara pada kesempatan itu, Sekwilcam Kecamatan Amfoang Timur Bapak Manase Sajan, SH.  Petugas upacara terdiri dari; Komandan Upacara Guru SMPN I Bapak Edmundus Ellu, Penggerek Bendera oleh tiga orang guru dari SDI Kifu, serta tugas lainnya yang terdiri dari para guru dari setiap sekolah. Sehingga upacara bendera dapat berlangsung penuh hikmat.  

Refleksi

Sebagaimana kita ketahui, Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2022 dan Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke-77  mengusung tema; “Guru Bangkit, Pulihkan Pendidikan: Indonesia Kuat, Indonesia Maju “.

Sudah tentu pokok pikiran tersebut, mengandung makna yang luas terhadap tugas guru sebagai pendidik yang profesional di sekolah masing-masing. Bagaiamana tanggapan para pendidik di Kecamatan Amfoang Timur terkait tema Hari Guru Nasioal tahun 2022  dan Hut  PGRI Ke-77 kali ini?


(dok.bersama). Ketua PGRI dan Sekwilcam Amf. Timur.

Oleh sebab itu, perayaan HGN tahun 2022 dan HUT PGRI ke-77 di Kecamatan Amfoang Timur mengangkat tema khusus; “Inovasi Merdeka Belajar Guru di Batas NKRI dengan Negara Timor Leste”.

Apa yang  terkandung dalam tema itu jelas buah dari tema  hari guru nasional tahun ini. Dengan tujuan agar  mendorong semangat dari pendidik yang ada di Amfoang Timur untuk  melaksanakan belajar  berinovasi  di sekolah dan mengajar di kelas masing-masing.  

Sementara itu, ketika upacara bendera, Bapak Manase Sajan, SH membacakan Teks Naskah Pidato Menteri Pendidikan,  Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek).

Menyimak pidato tersebut, sebagai pendidik, merasa tertarik pada sebuah kalimat dari  MendikbudristekNadiem Anwar Makarim, mengatakan; “mungkin diantara kita sampai hari ini masih ada yang ragu untuk melakukan perubahan dalam proses pembelajaran di kelas atau dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin satuan pendidikan. Memang, pada dasarnya tidak ada perubahan yang membuat kita nyaman. Jika masih nyaman, itu artinya kita tidak berubah’’ (Pidato Mendikbudristek ;25 Nov.2022); 

Dari petikan tersebut, sebagaimana tujuan dari tema yang diangkat guru di batas negara kita dengan negara Timor Leste. Ada upaya yang akan dilakukan untuk melaksanakan pembaruan dalam proses belajar mengajar di sekolah maupun dalam ruang kelas.   

Namun, kiat dan ikhtiar para pendidik di Amfoang Timur itu juga perlu memahami topografi dan kehidupan sosial masyarakat sekitar peserta didk yang ada di sana. Tentu berbagai macam tantangan yang akan dilalui. Untuk itu satu-satunya yang perlu misalnya kompetensi guru yang bisa meminimalisir terhadap hal yang ada.

Saya memahami daripada beberapa hal, anatara lain seperti; keadaan topografi apabila menuju ke Amfoang Timur, biaya kehidupan mulai naik oleh karena ongkos terus merangkak naik, perlu peningkatan kompetensi para pendidik, sarana pembelajaran Tik pada sekolah tertentu belum cukup, dan jaringan internet yang tidak lancar, serta akses lain yang menunjang proses pembelajaran dari para pendidik. Hal-hal tersebut perlu perhatian dari pemerintah serta  para  pemangku kepentingan.  

Akan tetapi, sekiranya kompetensi para  pendidik di Amfoang Timur terdorong dan bergerak senada  tema dan pidato Mendikbudristek, mungkin memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik pada sekolah di batas negara itu. Bagaimana tidak, peranan guru di sana  masih dominan di mata masyarakat daerah batas negara kita.

Namun,  disebut dominan bukan mengabaikan pembelajaran dari sisi lain, seperti peranan orang tua, kehidupan sosial masyarakat sekitar, dan konten pendidikan dari media sosial, serta  lainnya yang bermanfaat bagi masa depan peserta didik. Oleh karena itu, sekiranya dengan keberadaan  guru di sekolah  dan peranan guru di kelas,  maka  niscaya akan ada harapan kualitas pendidikan dapat terjamin. 

Guru Membuat Perlombaan   

Mengapa guru yang berlomba dan siswa yang menilai? Bukankah guru yang menilai dan siswa yang berlomba !  Kalau guru yang berlomba, apa hadiahnya?

Pertanyaan tersebut di atas, menantang semangat para pendidik di kecamatan Amfoang Timur dalam rangka meriahkan Hari Guru Nasional  dan Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia  ke-77,  tanggal 25 November 2022 yang lalu.

Untuk itu, Ketua PGRI Cabang Kecamatan Amfoang Timur; Bapak Paulus Bundur,S.Pd.  dan Sekretaris Bapak Nobertus Suban, S.Pd, mengoordinasi semua anggota. Koordinasi bertujuan  untuk memantapkan kegiatan upacara bendera dan kegiatan perlombaan. Sehingga pertemuan pun berlangsung di SDN Tataum tanggal 22  November 2022.

Koordinator PGRI Cabang Kecamatan Amfoang Timur, dalam pertemuan itu mendorong dan mengajak para anggotanya, yakni guru dan tenaga kependidikan dari masing-masing sekolah di Amfoang Timur. Bapak Koordinator berharap agar semua anggota hadir mengikuti upacara bendera serta wajib ikut lomba.  Mengapa ? Mungkin,  berkenaan dengan tema, guru bangkit; sehungga mendorong agar semangat melaksanakan belajar  berinovasi  dan mengajar di kelas.

Untuk itu, kali ini wajib meriahkan dengan kegiatan perlombaan dari setiap sekolah. Peserta lomba terdiri dari para  guru dan pegawai dari masing-masing sekolah serta kepala sekolahnya.  Dan perlombaan akan terbagi dalam regu laki-laki dan perempuan.

Adapun kegiatan perlombaan tersebut, selain lomba feshion show, ada lomba  lari sambil gigit  sendok dengan kelereng, lomba lari  karung, dan  lomba mengisi paku dalam botol tanpa melihat serta  ada lomba makan kerupuk.

Siswa Belajar Menilai   

Upacara Bendera selesai, kemudian guru membuat perlombaan. Ketika membuka kegiatan lomba, Koordinator mengulangi sebuah kalimat dari naskah pidato Mendikbudristek yang mengatakan,‘’Memang, pada dasarnya tidak ada perubahan yang membuat kita nyaman. Jika masih nyaman, itu artinya kita tidak berubah”, dengan jelas dan tegas  Paulus Bundur, SPd. 

Dari kutipan tersebut di atas, memang seperti saran  Kepala Sekolah SMPK Sant. Daniel Oepoli, Rm. Januario Gonzaga, Pr. S.Fil; ketika rapat koordinasi. Bahwasanya, untuk berubah dalam proses belajar menilai sesuatu kegiatan perlombaan. Dan kali ini memberi  kesempatan kepada  peserta didik supaya  belajar menilai kegiatan lomba. Misalnya perlombaan  fashion show dari   para  pendidik mereka.   

Oleh karena itu, peserta didik  yang menilai terdiri dari  siswa SDGmit Taloi, siswa  dari  SMPK Sant. Daniel Oepoli , dan siswa dari SMPN I Amfoang Timur.  Rupanya mereka semangat dan tak gentar di hadapan penonton yang bersorak sorai saat itu. Sehingga dengan sesungguhnya memberikan nilai kepada guru peserta lomba fashion show.

Penutup

Semangat pengabdiaan para pendidk di batas negara itu terus dipupuk dalam wadah PGRI cabang kecamatan  Amfoang Timur  tahun pelajaran 2022 /2023. Sebagai bukti  pada Hari Guru Nasional  tahun 2022, mereka  bersatu  membuat kegiatan terbuka dan  memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar menilai sesuatu dari unsur-unsur tertentu.

Selain itu, mereka menyampaikan kepada khalayak ramai,  ingin tahu daerah perbatasan negara kita khusus di Amfoang Timur,  bahwa di sana ada  potensi alam untuk berwisata,  seperti  pemandangan pantai Fautike yang indah.

Dengan demikian, selesai kegiatan beramai-ramai menuju pantai Fautike untuk foto bersama. Kemudian mereka memekik dengan mengucapkan, “ Selamat Hari Guru Nasional tahun 2022 dan selamat Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia ke-77”. Tanggal 25 November 2022. Harapan mereka semoga pemerintah memperhatikan kesejahteraan guru di daerah perbatasan negara kita.

Kiranya ada saran dan kritik yang menginspirasi dari pembaca sehingga dapat menambah segala kekurangan dari penulis yang sedang belajar literasi baca tulis. Terima kasih sudah membaca serta memberikan saran. (Oepoli; November 2022)

***************************

1 komentar:

Ana mengatakan...

Lanjutkan pak guru

Posting Komentar

Cerita Guru di Tapal Batas Negara

oleh; John Subardi        I.             PENGANTAR Menjadi guru pada pendidikan f...