oleh; John Subardi
gbr. Seorang Anggota Polsek kec. Amf.Timur Memanjat Tiang Bendera (dok.sendiri:17/08/2020)
Upacara Bendera memperingati Kemerdekaan Republik Indonesia di Fatuknutu, 17 Agustus 2020, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Sebagaimana di daerah-daerah lain, di kecamatan Amfoang Timur kabupaten Kupang provinsi Nusa Tenggara Timur, semangat HUT RI ke-75 dalam suasana pandemi covid-19.
Momen perayaan HUT RI ke-75 di ibu kota kecamatan Amfoang Timur, bernuansa dan ada semangat juang yang berbeda dari tahun sebelumnya. Pada tahun yang lalu, masyarakat sudah berkumpul di Fatuknutu menyongsong upacara bendera dengan berbagai macam kegiatan, seperti olahraga serta berbagai perlombaan seni dan budaya daerah. Berbagai kegiatan tersebut menyertakan semua elemen masyarakat dari kalangan pelajar, pemuda dan lainnya. Jika demikian, tahun 2020 ada bedanya, oleh karena wabah pandemi covid-19. namun terdapat semangat pejuang.
Momentum HUT RI ke-75 di kecamatan Amfoang Timur pada tahun 2020, hanya menyertakan sebagian kecil masyarakat, perutusan dari pelajar SD, SMP, SMA serta lainnya sesuai ketentuan panitia HUT RI tahun 2020 tingkat kecamatan Amfoang Timur.
gbr. Sarana transportasi lokal (dok.sendiri:17/08/2020)
Oleh karena itu, saya bersama teman-teman guru, perutusan siswa SDN Netemnanu dan SMPN 2 Amfoang Timur Satap, berangkat pada pagi hari menuju Fatuknutu menggunakan kendaraan umum. Dan kebetulan di desa Netemnanu ada badan usaha milik desa yang bergerak di bidang sarana transportasi lokal. Kami menempuh perjalanan selama kurang lebih satu setengah jam tiba di Fatuknutu. Ketika itu, di tempat upacara bendera sepi, tidak sama dengan suasana pada tahun sebelumnya. Mungkin karena kami tiba mendahului peserta dari sekolah lainnya.
Mengingat akses yang berbeda dari setiap desa menuju ke ibu kota kecamatan itu, maka waktu pelaksanaan upacara bendera disesuaikan dengan kehadiran peserta. Pada waktunya, upacara bendera pun mulai. Sebagai inpektur upacara adalah Camat Amfoang Timur. Komandan upacara dari anggotan TNI. Pasukan pengibar bendera hanya tiga orang tidak seperti lazimnya. Untuk itu dari pelajar SMAN 1 Amfoang Timur dan sebagian dari mereka berperan sebagi kelompok paduan suara.
Selain
itu yang hadir pada saat upacara bendera terdiri dari; anggota DPRD kabupaten Kupang, Kapolsek kecamatan Amfoang
Timur, komandan TNI perbatasan RI dengan RDTL, para anggota TNI dan Babinsa, TNI Angkatan Laut, para kepala desa, tokoh agama,
para kepala bagian dan pegawai pada kantor kecamatan, perutusan dari Masyarakat, para anggota polsek, para kepala sekolah, perutusan para guru dari setiap sekolah, kepala puskemas Oepoli, perutusan para
medis, perutusan para pejalar sekolah dasar sampai sekolah menengah atas, dan lainya.
Upacara Bendera berlangsung penuh hikmah dan hormat kepada Sang Merah Putih. Namun, ada nuansa ketika Sang Merah Putih terlepas dari pengikatnya. Akan tetapi, nuansa itu menggugah semangat pejuang. Seorang anggota Polsek, lari tiba-tiba mendekati tiang bendera dan memanjat untuk menarik tali seketika juga. Sehingga pada giliran pengerek bendera terus mengibarkan Sang Merah Putih diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya. Dengan demikian, pengibaran tetap penuh hikmah dan penuh hormat dari peserta upacara bendera pada HUT RI ke-75 di kecamatan Amfoang Timur.
Deskriptif penulis, mungkin kurang berkenan bagi pembaca. Akan tetapi, saya merefleksikan seputar nuansa tersebut, antara lain;
gbr. seorang anggota Babinsa (dok.sendiri:17/08/2020) 
- Bahwasanya terkait dengan wabah pandemic covid-19 yang menimpa sebagian manusia di dunia termasuk Bangsa Indonesia merupakan perihal yang tiba-tiba. Dengan demikian, pemerintah mengarahkan kita agar tetap siaga menjaga kesehatan dan mengikuti protokol kesehatan di tempat kerja masing-masing pada era normal baru. Karena itu, peserta upacara bendera di kecamatan Amfoang Timur berbeda dari tahun sebelumnya dan terdiri dari perutusan saja;
- Bahwasanya
Sang Merah Putih terlepas dari pengikatnya adalah peristiwa tiba-tiba, yang
terjadi pada momen perayaan HUT RI ke-75
di Fatuknutu tahun 2020. Oleh karena itu, nuansa tersebut adalah ilmu
pengetahuan sejarah yang terjadi kini di sini, di tengah pandemi covid-19. Dengan demikian, selalu bekerja dengan cermat terhadap tugas masing-masing;
- Bahwasanya reaksi peserta upacara sebagaimana seorang anggota Polsek di kecamatan Amfoang Timur adalah semangat pejuang yang patut mengapresiasi. Dan sekiranya semangat juang itu patut ditiru juga oleh para penerus bangsa tercinta ini. Untuk itu generasi penerus tidak menyerah begitu saja, namun bangkit untuk belajar mengikuti perkembangan ini serta bekerja;
- Bahwasanya selain seorang anggota Polsek, ada seorang anggota Babinsa dan seorang siswa berpakaian merah putih lari keluar dari barisan serta ada yang lainya. Rupanya mereka juga berjuang untuk mencapai cita-cita. Semangat mereka merupakan satu kesatuan dari niat baik mewujudkan keutuhan bangsa yang kita cintai.
gbr. nampak seorang siswa di belakang komandan (dok.sendiri;17/08/2020)
Mencermati momentum 75 tahun kemerdekaan RI di kecamatan Amfoang Timur saat itu, tentu berbeda-beda dan lain halnya dari setiap peserta. Dengan itu pula kiranya tulisan ini adalah bagian dari deskriptif lain.
Maka sebagai warga negara saya menuliskan dan menyadari dengan mengucapkan "Dirgahayu" negeri tercinta tanah tumpah darah Indonesia.
Semoga khalayak pembaca dan generasi penerus dapat menemukan percikan gagasan serta tulisan ini masih terdapat kekurangan, namun kiranya berkenan menjadi referensi di perpustakaan sekolah. (Netemnanu,22/8/2020)
*****************




