Wikipedia

Hasil penelusuran

Kamis, 29 Desember 2022

Menyoal Implementasi ANBK di Amfoang Timur

 Menyoal ANBK  Sekolah Dasar  

*)artikel; materi ujian kreativitas Penulis 

Oleh;  John Subardi 

gbr.Kiat Sekolah seketika jaringan internet tidak lancar
Pendahuluan                                                    

Asesmen Nasional (AN) Sekolah Dasar tersandung dan tertantang. AN di tapal batas negara Indonesia dengan negara Timor Leste, masih terhambat akses. Aksesnya, seperti jaringan internet, alat-alat tik di sekolah, kompetensi guru dan siswa, topografi lokal daerah, tambah ongkos operasional, dan  serta alat transportasi lokal lainnya.

Realitasnya, sejumlah sekolah dasar seperti terpaksa melaksanakan asesmen secara nasional dengan mengacu pada panduan “Pelaksana Tingkat Satuan Pendidikan”(salah satu komponen kegiatan dalam POS) AN. Konteks ini sebagaimana  tertuang dalam  Peraturan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan  Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Nomor: 013/H/PG.00/2022 tentang Prosedur Oprasional Standar (POS) Penyelenggaraan AN  tanggal 24 Maret 2022.

 

POS AN memandu ANBK, akan tetapi menuai rapor mutu sekolah dasar pada daerah  tertinggal itu lagi-lagi asesmen.  Asesmen terus. Bukankah tujuan AN muara ke komputer? Oleh itu, kajian ini bukan menyoal asesmennya! Tetapi, ke arah sistem operasional ,standar  kompetensi mutu pendidikan sekolah dasar yang ada di batas negara secara nasional. Tentu, mutu akan terbaca melalui komputer (digitalisasi) selain kertas dan pensil (manual) terbaca secara nasional. Nyamannya di sana (nasional), dan tidak nyamannya di sini  (sekolah dasar) yang ada di batas negara Indonesia tercinta ini.

 

Sekalipun demikian, bagaiamana upaya pendidik dan tenaga kependidikan pada sekolah dasar di sana  agar tujuan asesmen nasional berbasis komputer terus terwujud?  

Pembahasan  

1.      Perspektif  Perbatasan:

 Mungkin sekedar tahu saja, wilayah kecamatan Amfoang Timur itu terdiri dari batas; Utara :  Laut Sawu; Selatan   : Amfoang Selatan, Barat   :Amfoang Selatan, dan  Timur : Berbatasan lansung dengan  Negara Timor Leste. Luas Wilayah Kecamatan Amfoang Timur 270,53 km2 (https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=AmfoangTimur,Kupang&oldid=16636765

Dari kategorisasi wilayah,  daerah Amfoang Timur - Kab.Kupang - Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT),  terbaca  pada dapodik-info GTK  termasuk daerah tertinggal.

 

Dan apabila ke tapal batas negara kita, akan tersandung jarak karena kondisi topografi daerah menuju ke sana. Maka transportasi memakan waktu dan serta biaya lainnya. Bayangkan,  dari  ibu kota Kabupaten Kupang (Oelamasi)  ke Oepoli, mencapai setengah hari lebih lama dalam perjalanan dan berangkat pagi hari. Karena itu,  melalui jalan Timor Raya, melintas dalam wilayah Kab.TTS (Soe) dan TTU (Kefamananu) hingga menempuh  kembali wilayah Kab.Kupang,  terus menuju Oepoli–Amfoang Timur.  

 

Meski demikian, melihat akses transportasi (jalan batas negara)  saat ini  cukup menjanjikan, karena ada proses kerja jalan dalam wilayah Kab.Timor Tengah Utara.  Di samping itu, ongkos transportasi (kendaraan bus) pergi pulang (pp) Kupang-Oepoli tarif Rp. 240.000,-  per  orang,  belum tambah tarif barang bawaan.  

 

2.      Tujuan Asesmen Nasional 

Sosialisasi untuk memahami asesmen (penilaian) bagi pendidik dan tenaga kependikan pada sekolah dasar di Amfoang Timur penting, apalagi era perkembangan ilmu pengetahun dan teknologi saat ini. Konsep sosialisasi ke arah pengembangan, pembaruan evaluasi pembelajaran yang biasanya manual (kertas pensil) ke arah langsung melihat komputer/leptop (secara digital).

 

Oleh karenanya, penerapan konsep materi digitalisasi dalam pembelajaran di kelas oleh pendidik menjadi isu penting pada  sekolah dasar di Amfoang Timur saat ini. Terkait prospektif tersebut, Ketua Komunitas Belajar Sekolah Dasar di Amfoang Timur mengatakan, “meskipun kita mengabdi di daerah yang serba terbatas, tetapi pikiran dalam pengabdian kita harus secara total,” tegas Bapak Paulus Bundur, S.Pd, giat Komunitas  Belajar (12/11/2022 ) di Oepoli -Amfoang Timur. 

 

Kalau demikian, bagaimana terjadi ANBK  pada sekolah dasar di Amfoang Timur terkait ada keterbatasan sana sini. Oleh karena, ANBK menggunakan media komputer atau leptop.  Apalagi materi esensial tentang; (1) asesmen kompetensi minimum (2) survei karakter, dan (3) survei lingkungan belajar. Sudah tentu, ini  instrumen yang  akan dijawab  setiap siswa peserta asesmen pada sekolah dasar di Amfoang Timur.

 

3.      Sekolah Dasar Sasaran Asesmen Nasional:

            a.      Tantangan

Menyoal implementasi ANBK pada sekolah dasar di Amfoang Timur dalam konteks ini bukan asesmen, tetapi hal ihwal keterbatasan di sana dalam proses asesmennya. Hal ihwal  itu, Antara lain; (1) media komputer, leptop kurang  dan jaringan internet tidak lancar. (2) kompetensi pendidik dan siswa peserta ANBK mengoprasikan komputer dan leptop.(3) topografi daerah (lokal), jarak tempuh dari satu sekolah ke sekolah lain. Akibatnya transportasi ongkos mahal dan menyiapkan bekal  menginap. (4)  harga bahan bakar mahal, seperti  jenis portalite tiga per empat liter / botol Rp 15.000 - 20.000,- (5) ongkos pengojek,  terkesan bukan relatif tetapi dari kebutuhan, akibatnya  tarif  mahal tanpa peritungan jarak tempuh dan litas jalan. (6) sarana transportasi lokal terbatas, seperti pikap dan motor ojek jadi alternatif. Akibatnya tarif mencapai Rp 40.000, (pp) sampai Rp 150.000,- (pp) per orang.

Tantangan dari kondisi topografi daerah (lokal) Amfoang Timur, tak akan terelakkan lagi. Apalagi, seketika ada giat sekolah, meski momen tertentu saja harus menghadapi berbagai hal tersebut di atas. 


a.      Solusi

Terlepas dari kondisi akses masih sangat terbatas, ada kiat para pendidik dan tenaga kependidikan agar tujuan asesmen nasional terlaksanakan. Antara lain;  tim teknisi  sekolah bersinergi dan bergabung untuk giat ANBK. Hasil kerja tim teknis pemetaan, seperti data siswa, jarak sekolah, moda daring & semi daring,  ruang lab,  komputer/leptop,sesi/jadwal, proktor sekolah, serta lainnya. Sehingga proses ANBK sekolah dasar di Amfoang Timur, terdiri dari; (1) SDN Mamlasi, SDN Leomanu, dan SDN Nunanah ANBK mandiri bergabung  moda daring ke Lab SMAN I Amfoang Timur.  (2) SDN Netemnanu (Lab SDN Netemnanu) mandiri (daring) dan meminjam chrombook milik SMPN 2 Amfoang Timur.  Tetapi, seketika  pelaksanaan, jaringan internet tidak lancar, berupaya  ke desa Netemnanu Selatan (Tataum). (3) SDK Bokos,mandiri menumpang ke SMPK Sant. Daniel Oepoli. (4) SDN Oepoli, SD Gemit Taloi bergabung ke lab SDN Tataum, mandiri bergabung ANBK moda semi daring. (5) SDN 2 Tataum, mandiri daring dan meminjam chrombook milik SMPN 1 Amfoang Timur. (6) SDI Kifu, mandiri  ANBK  semi daring.

b.      Mengevaluasi 

Oleh karenanya, bila mengevaluasi dari ANBK tahun 2021 dan tahun 2022, terdapat pembaruan segi teknis AN (status menumpang & mandiri)  secara daring atau semi daring. Realitasnya, bila tahun 2021 hampir semua sekolah menumpang ke sekolah lain. Dan tahun 2022 beberapa sekolah ada pembaruan status,  dari menumpang jadi mandiri ANBK, walau tersandung jaringan internet dan media komputer/leptop.

Namun, dalam pada itu melihat materi esensi  dari asesmen ini tentu jadi pekerjaan rumah dari sekolah, ketika membaca rapor sekolah masing-masing. Apa sesuai kualifikasi atau sebaliknya dan jadi acuan ANBK tahun  2023.  

Dari sisi lain,  sekolah juga bekerja sendiri,  jika tidak bersinergi dengan dinas pendidikan, terkait upaya pembaruan itu. Untuk itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kupang Provinsi NTT, selalu berkoordinasi dengan sekolah-sekolahnya di sana untuk tujuan yang sama.

Realitasnya, berbagai upaya dinas P & K Kabupaten Kupang, seperti giat terkait POS AN (2022) sampai  tahap evaluasi implemtasi ANBK pada sekolah-sekolahnya. Dalam pada itu, Kadis P & K Kab.Kupang mengimbau pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah, “ untuk tidak menghindar diri dari perkembangan era digital secara global saat ini,”.  Jelas Bapak Drs. Imanuel M.E.Buan, M.M.  pada giat evalauasi ANBK  (3/11/ 2022) di Kupang.

 Dari hal-hal tersebut, kiat sekolah dasar di Amfoang Timur  sedapat mungkin untuk ANBK berikutnya. Antara lain;  (1)  memperdaya  ruang kelas jadi ruang lab tik (2)  meminimalisir  anggaran biaya oprasional sekolah dari target kebutuhan  yang  perlu, seperti giat In House Traning (IHT). (3)  pembelajaran tik sedini mungkin kepada siwa di sekolah. (4) bersinergi dengan pihak terkait untuk saling menunjang dalam kegiatan di sekolah.

 Penutup

Hasil ANBK menuai  Rapor Sekolah bukan hanya menjadi evaluasi terhadap kinerja satuan pendidikan  dasar, seperti pada sekolah dasar di Amfoang Timur batas negara Indonesia dengan negara Timor Leste.  Akan tetapi memperhatikan rapor sekolah dasar di batas negara tercinta ini,  juga menjadi asesmen pemerintah (Kemendikbudristek).  

Akhirnya, menarik dari pidato Mendikbudristek Bapak Nadiem Anwar Makarim, mengatakan; “mungkin diantara kita sampai hari ini masih ada yang ragu untuk melakukan perubahan dalam proses pembelajaran di kelas atau dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin satuan pendidikan. Memang, pada dasarnya tidak ada perubahan yang membuat kita nyaman. Jika masih nyaman, itu artinya kita tidak berubah.’’ (Mendikbudristek ;25/11/.2022),  pada peringatan HGN-HUT PGRI ke 77 tahun 2022.

Oleh karenanya, memang seandainya senada sebagaimana dalam kajian ini,  mungkin pendidik di tapal batas negara tercita ini pembelajarannya belum nyaman.  (Kupang, 29/12/2022).

*Penulis: Tenaga Pendidik Sekolah Dasar di Kec.Amfoang Timur (batas negara Indonesia dengan negara Timor Leste)  sejak  2007.  

 ============================== 

 


Rabu, 21 Desember 2022

BAGAIMANA CARA GURU MERAIH MIMPI

 

Kreativitas Seorang Guru   

Oleh;John Subardi

1.  Pengantar 

Saya mengangkat judul “Kreatif Seorang Guru”. Konteks ini,  erat kaitannya dengan sesorang guru yang kreativitas. Saya sadar bahwa, apa kreativitas saya selama tahun 2022 ?.  Ya, saya bingung! Namun, senang rasanya dapat bertemu pakar dan para penulis hebat. Sehingga mendapat ilmu pengetahuan dari nara sumber yang pakar menulis, antara lain; Bapak Mukminin, S.Pd. M.Pd.  Cak Inin, terus mendorong sesama teman pendidik untuk giat menulis.

Saya termotivasi dari Bapak Heronimus Bani, S.Pd (Pak Rony) serta teman guru penulis di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan terus ada secara daring dalam grup whatsApp yang dibuat para penulis itu. Walaupun, saya selalu tersandung dalam menulis kata dan bahasa. Maka dari itulah, jikalau seseorang pendidk kreatif berkenan meraih prestasi. Tentu prestasi dalam hal kreatif apa saja, jadi harapan dan impian setiap orang. Oleh karenanya, saya mengangkat judul ini dari konteks kreativitas saya seorang pendidik pada sekolah di batas negara kita dengan negara Timor Leste.

2.    Motivasi 

Dalam bukunya, seorang dokter menulis judul,”Bagaimana Mengembangkan Kecerdasan? Dengan  suatu Metode Baru untuk Mengoptimalkan Fungsi Otak Manusia. Dokter menjelaskan, “Kecerdasan dan Kreativitas” seseorang dari teori-teori tentang cerdas sehingga kecerdasan seorang itu jadi kreatif.  “Ada tiga aspek untuk mencapai prestasi seseorang, yaitu (1) motivasi yang tinggi  (2) keterampilan dalam bidang yang ditekuni (skills) dan (3) kreativitas.”  (Sufyan Rahmadhy: 2009).

Dari teori tersebut di atas, saya menarik dengan langkah pertanyaan yang menuntun kiat kreatifku.   Apakah kreativitasku dapat mencapai prestasi?  Apa yang mendorong kreativitasku, seperti belajar dalam hal literasi, dan atau  merasa nyaman saja karena saya sudah jadi pendidiik ?  

Belajar literasi, saya berawal dari pilihan suka atau tidak suka. Bagi saya,  menulis bukan hal yang gampang-gampang saja. Tidak mudah! Maka memulai kreativitasku dalam hal menulis sudah tentu mengasah intelek. Mengasah intelek untuk melahirkan pikiran berupa kata-kata bermakna yang jelas. Dengan kata dan kalimat bermakna, jelas nyaman para pembaca memahami apa maksud dari penulisnya itu.

Oleh karenanya, ketika menulis saya perlu mengerahkan ilmu pengetahuan, asah sumber pikiran sehingga lahir tulisan yang disebut daya cipta. Daya cipta sesorang, seperti karya tulis yang tertuang dalam buku-buku apa saja. Selanjutnya, buku menjadi bahan bacaan dari para pembaca laksana  ilmu pengetahuan yang akan terus berkembang saat ini.

Tentu, saya dan semua yang sudah membaca buku akan memahami isi yang terkandung dalam sebuah buku. Dan dari penulisnya berharap agar bukunya itu menarik minat para pembaca. Lalu bertanya, apakah semua orang suka membaca buku atau sebaliknya? Jawabanya, mungkin tidak dan mungkin juga ya!

Maka, saya mesti memikirkan hal tersebut ketika menulis. Bagi saya ada kemungkinan pikiran ini jauh dari harapan pembaca. Namun para pembaca harap memahami juga, bahwasanya  daya pikir kita manusia tentu masing-masing pada batasnya tertentu.

Dengan demikian, dari kreativitas dengan memilih hal suka atau tidak suka untuk literasi jadi  tantangan yang saya hadapi. Oleh sebab itu, kiat lah mulai lagi belajar membaca supaya tidak lupa dan terus belajar menulis untuk ingatan. Sehingga suka  menulis bagiku jadi  lah kreatif  yang sungguh dan sudah  berarti serta bernilai.  

Kemudian, apakah arti dan nilai yang terkandung dalam literasi sehingga lahirlah kreativitasku  untuk menulis  ini?  Pertanyaan penuntun kadang menandai saya semangat. Selaku pendidik, bahwa selain  besarnya arti dan nilai tersebut dalam kontek ini, dapat juga dari hasil karya seseorang itu  untuk orang lain juga.  Seperti tulisan kita  jadi ilmu pengetahuan  kepada pembacanya.  

3.    Refleksi

Sebagai pendidik dan tenaga kependidikan (di batas negara Indonesia dengan negara Timor Leste),  saya kadang-kadang mengakronimkan satu kata jadi kalimat yang juga menimbulkan arti. Seperti  kata “cukup”(kamus BI Kemendikbud).  Terus saya mengakronimkan menjadi  “Cakap Ucapan Kreatif Untuk Pendidikan (CUKUP.”  

Konteks akronim tersebut selalu terefleksi dalam  tugas kependidikan pada sekolah di daerah pedalaman itu. Lalu, mengapa  saya kadang mengakronimkan kata cukup?  Gejolak,  ini seketika timbul dalam hati mungkin karena ada rasa ke tidak nyaman dalam melaksanakan tugas profesiku.

Tidak nyaman? Apalagi teringat bulan November  yang lalu, pada peringatan Hari Guru Nasional tahun 2022 dan Ulang  Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia. Dari sebuah kalimat dalam teks pidato Bapak Nadiem Anwar Makarim, (Mendikbudristek)  mengatakan, “Memang, pada dasarnya tidak ada perubahan yang membuat kita nyaman. Jika masih nyaman, itu artinya kita tidak berubah’’ (Pidato Mendikbudristek; 25/11/2022).  

Dari petikan tersebut di atas, memang seandainya senada sebagaimana dalam kajian ini. Apalagi   saya yang mengajar pada sekolah di batas negara tercinta ini. Kita sama para pendidik di Indonesia, bahwasanya  kegiatan pembelajaran masih belum nyaman. Pak Mendikbudristek, tentu berharap perlu ada perubahan dari seseorang pendidik di sekolah. Antara lain, jikalau mau berkembang pengetahun seorang pendidik, seperti berkenan giat literasi dan jangan merasa nyaman saja oleh kondisi yang sudah ada di sekolah.   

Jika demikian, bagi saya lahir pikiran dari konteks giat literasi seorang pendidk. Ada dua sisi konsep dari  arti dan nilai apabila  pendidik juga kreatif  menulis.    

a.    Literasi jadi kompetisi;  Jikalau menulis bukan pekerjaan gampang-gampangan, maka tidak mudah untuk bersaing dengan sekian banyak penulis. Tentu tak ada tulisan yang tidak menarik. Mungkin merangkai kata saja yang belum menarik banyak pembaca. Oleh karenanya, menarik dan tidaknya sebuah tulisan sangat tergantung pada cara membahas selagi tulis itu. Cara membahas, seperti bahasa dan suasana mungkin perlu tenang sekitar ruang kerja.  Untuk itu, para penulis seperti berkompetisi merangkai tulisan agar  menyentuh dan menarik  apresiasi publik (orang banyak).

b.    Menulis akan teruji oleh  orang banyak; Ada rasa senang  apabila tulisan dari seseorang guru itu diterima di  media masa. Media masa seperti koran, majalah, serta surat kabar lainnya yang mempublikasikan tulisan kita. Kompetensi  serupa tulis dari guru dinilai jikalau isi tulisan itu nyaman untuk orang banyak. Tambah lagi bilah mendorong motivasi masyarakat yang minat membaca itu, dibalik tugas profesi mendidik  peserta  didik  di sekolah. Jikalau demikian,bahwasanya  ketika tulisan sesama guru terpublikasi itulah hal serupa yang secara langsung guru memberi tanggung jawab ilmu pengetahuannya kepada masyarakat yang  minat membaca buku. 

4.    Merintis Sekolah di Tapal  Batas  

Sebagai pendidik saya mendapat tugas mengajar di Kecamatan Amfoang Timur sejak tahun 2007 hingga sekarang masih aktif (2022). Sudah tentu saya melaksanakan misi pendidikan untuk anak-anak sekolah di batas Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Negara Timor Leste.  

Wilayah Kecamatan Amfoang Timur itu terdiri dari batas; Utara :  Laut Sawu; Selatan   : Amfoang Selatan, Barat   :Amfoang Selatan, dan  Timur : Berbatasan lansung dengan  Negara Republik Demokrasi Timor Leste (RDTL). Luas Wilayah Kecamatan Amfoang Timur 270,53 km2.  Ibu kota kecamatan bertempat di Fatuknutu (https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=AmfoangTimur,Kupang&oldid=16636765 

Sekedar tahu saja, apabila ke tapal batas itu, dari  ibu kota  Pemerinhahan Kabupaten Kupang ke Oepoli –Amfoang Timur, mencapai setengah hari dalam perjalanan, bahkan harus dari pagi hari hingga tiba malam hari (2007-2021). Keadaan tersebut harap maklum dengan melihat topografi daerah serta prasaran transportasi  kala itu.

Lalu, misi pendidikan, saya menarik perhatian pada anak-anak usia sekolah. Dari kondisi pendidikan yang ada, saya berpikir harus buka sekolah menengah. Merintis  Sekolah Menengah Pertama (SMP), tentu melalui proses yang panjang (2011-2013).

Namun, saya sungguh sadar ini yang harus aku lakukan untuk menitik  pendidikan formal bagi generasi penerus bangsa tercinta Indonesia. Sehingga berdirilah SMPN 2 Amfoang Timur Satap di desa Netemnanu   (2013/2014) dan terakreditasi (2018/2019). Kemudian status definitif menjadi SMPN 2 Amfoang Timur  (2022/2023).  

Selanjutnya saya beralih fungsi menjadi Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada SDN  Oepoli desa  Netemnanu Utara wilayah kecamatan Amfong Timur tapal batas negara kita dengan negara Timor Leste (Juni 2022).             

5.    Kreativitas         

 Sebagaimana, kita ketahui tahun 2020 yang lalu terjadi wabah pandemi covid-19. Kegiatan proses belajar  mengajar di sekolah kala itu berjalan tidak dengan semestinya. Banyak orang dilarang keluar  dari rumah dan atau bepergian jauh, termasuk guru.  Oleh karena itu, sudah tentu ada  ruang dan waktu bagi saya  untuk melangkah  kreatif dengan giat literasi ketika di  rumah saja.

Dari kondisi itulah, saya mulai giat belajar literasi menulis. Dan menulis, saya lakukan tanpa meninggalkan tugas keseharian selaku pendidik di sekolah tempat saya mengajar. Karya tulis saya ada di blog sendiri dan bagikan ke grup whatsapp Komunitas Guru Penulis NTT, grup whatsapp  dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kupang, dan grup komunitas para pendidik di Amfoang Timur.

Lalu, saya lebih giat lagi belajar literasi,  ketika bergabung dengan pakar-pakar menulis hebat dalam grup whatsapp. Antara lain; Grup Pelatihan Menulis Buku Ber-ISBN 4; tahun 2021. Peserta terdiri dari para guru di Indonesia yang giat belajar menulis.

Melalui grup whatsapp tersebut, saya belajar menulis dari pakar-pakar sebagai nara sumber hebat dalam kegiatan pelatihan menulis buku. Antara lain; Bapak Mukminin (Cak Inin), Ibu Noralia Purwa Yunita (Bu Nora), Bapak Wijaya Kusumah (Om Jay),  Bapak Encon Rahman (Kang Encon), serta Bapak Sudomo. 

Semua materi yang diberikan sangat menarik peserta untuk kreatif dan terus belajar menulis.  Saya mencermati materi yang diberikan pada pelatihan itu sangat menginspirasi. Kegiatan pelatihan berlangsung  pada tanggal 16 April sampai dengan 6 Juni 2021.

 Untuk itu, terlaksanakan secara daring pada malam hari pukul 19.00 – 21.00 WITA setiap hari Senin, hari Rabu, dan hari Jumat.  Alhasil, saya mendapat sertifikat penghargaan.             

6.    Penutup

Apa ini kreativitas seorang guru untuk meraih mimpi ? Tentu berawal dari motivasi. Motivasi saya terdorong oleh memilah dan memilihkan yang berguna untuk kepentingan orang banyak apalagi mengemban misi pendidikan profesi. Untuk itu saya terus belajar sehingga mencapai kata cukup bukan karena tidak nyaman. Tetapi harus ke titik “Cakap Ucapan Kreatif  Untuk Pendidikan (CUKUP)” bagi penerus generasiku, seperti anak-anak didik di sekolah.   Bila berkenan, boleh kunjung ke https;//johnsubardi.blogspot.com/kisah sekolah di tapal batas negara kita. (Oepoli, 17/12/22)

 ============

Senin, 05 Desember 2022

BAGAIMANA UPAYA GURU DI BATAS NKRI – RDTL

 Hari Guru Nasional dan Hut PGRI Ke-77

                                                (dok.PGRI  25/11/2022)foto di puncak Fautike
oleh; John Subardi 

Pengantar

Upacara Bendera memperingati Hari Guru Nasional (HGN) dan Hari Ulang Tahun (HUT) Persatuan Guru Republik Indonsia (PGRI) ke-77 cabang Amfoang Timur,  tanggal 25 November 2022, dilaksanakan di halaman SDN Inpres Kifu  Kecamatan Amfoang Timur Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).  

Peserta Upacara Bendera terdiri dari Pendidik  dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Taman Kanak-Kanak dan PAUD, serta keterwakilan siswa-siswi dari SDI Kifu dan SMPN I Amfoang Timur. Hadir dalam upacara ini Sekretaris Wilayah Kecamatan (Sekwilcam) Amfoang Timur dan Kepala Desa Kifu Bapak Bernabas Haobenu bersama   Komite Sekolah selaku keterwakilan dari masyarakat.

Sebagai Inspektur Upacara pada kesempatan itu, Sekwilcam Kecamatan Amfoang Timur Bapak Manase Sajan, SH.  Petugas upacara terdiri dari; Komandan Upacara Guru SMPN I Bapak Edmundus Ellu, Penggerek Bendera oleh tiga orang guru dari SDI Kifu, serta tugas lainnya yang terdiri dari para guru dari setiap sekolah. Sehingga upacara bendera dapat berlangsung penuh hikmat.  

Refleksi

Sebagaimana kita ketahui, Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2022 dan Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke-77  mengusung tema; “Guru Bangkit, Pulihkan Pendidikan: Indonesia Kuat, Indonesia Maju “.

Sudah tentu pokok pikiran tersebut, mengandung makna yang luas terhadap tugas guru sebagai pendidik yang profesional di sekolah masing-masing. Bagaiamana tanggapan para pendidik di Kecamatan Amfoang Timur terkait tema Hari Guru Nasioal tahun 2022  dan Hut  PGRI Ke-77 kali ini?


(dok.bersama). Ketua PGRI dan Sekwilcam Amf. Timur.

Oleh sebab itu, perayaan HGN tahun 2022 dan HUT PGRI ke-77 di Kecamatan Amfoang Timur mengangkat tema khusus; “Inovasi Merdeka Belajar Guru di Batas NKRI dengan Negara Timor Leste”.

Apa yang  terkandung dalam tema itu jelas buah dari tema  hari guru nasional tahun ini. Dengan tujuan agar  mendorong semangat dari pendidik yang ada di Amfoang Timur untuk  melaksanakan belajar  berinovasi  di sekolah dan mengajar di kelas masing-masing.  

Sementara itu, ketika upacara bendera, Bapak Manase Sajan, SH membacakan Teks Naskah Pidato Menteri Pendidikan,  Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek).

Menyimak pidato tersebut, sebagai pendidik, merasa tertarik pada sebuah kalimat dari  MendikbudristekNadiem Anwar Makarim, mengatakan; “mungkin diantara kita sampai hari ini masih ada yang ragu untuk melakukan perubahan dalam proses pembelajaran di kelas atau dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin satuan pendidikan. Memang, pada dasarnya tidak ada perubahan yang membuat kita nyaman. Jika masih nyaman, itu artinya kita tidak berubah’’ (Pidato Mendikbudristek ;25 Nov.2022); 

Dari petikan tersebut, sebagaimana tujuan dari tema yang diangkat guru di batas negara kita dengan negara Timor Leste. Ada upaya yang akan dilakukan untuk melaksanakan pembaruan dalam proses belajar mengajar di sekolah maupun dalam ruang kelas.   

Namun, kiat dan ikhtiar para pendidik di Amfoang Timur itu juga perlu memahami topografi dan kehidupan sosial masyarakat sekitar peserta didk yang ada di sana. Tentu berbagai macam tantangan yang akan dilalui. Untuk itu satu-satunya yang perlu misalnya kompetensi guru yang bisa meminimalisir terhadap hal yang ada.

Saya memahami daripada beberapa hal, anatara lain seperti; keadaan topografi apabila menuju ke Amfoang Timur, biaya kehidupan mulai naik oleh karena ongkos terus merangkak naik, perlu peningkatan kompetensi para pendidik, sarana pembelajaran Tik pada sekolah tertentu belum cukup, dan jaringan internet yang tidak lancar, serta akses lain yang menunjang proses pembelajaran dari para pendidik. Hal-hal tersebut perlu perhatian dari pemerintah serta  para  pemangku kepentingan.  

Akan tetapi, sekiranya kompetensi para  pendidik di Amfoang Timur terdorong dan bergerak senada  tema dan pidato Mendikbudristek, mungkin memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik pada sekolah di batas negara itu. Bagaimana tidak, peranan guru di sana  masih dominan di mata masyarakat daerah batas negara kita.

Namun,  disebut dominan bukan mengabaikan pembelajaran dari sisi lain, seperti peranan orang tua, kehidupan sosial masyarakat sekitar, dan konten pendidikan dari media sosial, serta  lainnya yang bermanfaat bagi masa depan peserta didik. Oleh karena itu, sekiranya dengan keberadaan  guru di sekolah  dan peranan guru di kelas,  maka  niscaya akan ada harapan kualitas pendidikan dapat terjamin. 

Guru Membuat Perlombaan   

Mengapa guru yang berlomba dan siswa yang menilai? Bukankah guru yang menilai dan siswa yang berlomba !  Kalau guru yang berlomba, apa hadiahnya?

Pertanyaan tersebut di atas, menantang semangat para pendidik di kecamatan Amfoang Timur dalam rangka meriahkan Hari Guru Nasional  dan Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia  ke-77,  tanggal 25 November 2022 yang lalu.

Untuk itu, Ketua PGRI Cabang Kecamatan Amfoang Timur; Bapak Paulus Bundur,S.Pd.  dan Sekretaris Bapak Nobertus Suban, S.Pd, mengoordinasi semua anggota. Koordinasi bertujuan  untuk memantapkan kegiatan upacara bendera dan kegiatan perlombaan. Sehingga pertemuan pun berlangsung di SDN Tataum tanggal 22  November 2022.

Koordinator PGRI Cabang Kecamatan Amfoang Timur, dalam pertemuan itu mendorong dan mengajak para anggotanya, yakni guru dan tenaga kependidikan dari masing-masing sekolah di Amfoang Timur. Bapak Koordinator berharap agar semua anggota hadir mengikuti upacara bendera serta wajib ikut lomba.  Mengapa ? Mungkin,  berkenaan dengan tema, guru bangkit; sehungga mendorong agar semangat melaksanakan belajar  berinovasi  dan mengajar di kelas.

Untuk itu, kali ini wajib meriahkan dengan kegiatan perlombaan dari setiap sekolah. Peserta lomba terdiri dari para  guru dan pegawai dari masing-masing sekolah serta kepala sekolahnya.  Dan perlombaan akan terbagi dalam regu laki-laki dan perempuan.

Adapun kegiatan perlombaan tersebut, selain lomba feshion show, ada lomba  lari sambil gigit  sendok dengan kelereng, lomba lari  karung, dan  lomba mengisi paku dalam botol tanpa melihat serta  ada lomba makan kerupuk.

Siswa Belajar Menilai   

Upacara Bendera selesai, kemudian guru membuat perlombaan. Ketika membuka kegiatan lomba, Koordinator mengulangi sebuah kalimat dari naskah pidato Mendikbudristek yang mengatakan,‘’Memang, pada dasarnya tidak ada perubahan yang membuat kita nyaman. Jika masih nyaman, itu artinya kita tidak berubah”, dengan jelas dan tegas  Paulus Bundur, SPd. 

Dari kutipan tersebut di atas, memang seperti saran  Kepala Sekolah SMPK Sant. Daniel Oepoli, Rm. Januario Gonzaga, Pr. S.Fil; ketika rapat koordinasi. Bahwasanya, untuk berubah dalam proses belajar menilai sesuatu kegiatan perlombaan. Dan kali ini memberi  kesempatan kepada  peserta didik supaya  belajar menilai kegiatan lomba. Misalnya perlombaan  fashion show dari   para  pendidik mereka.   

Oleh karena itu, peserta didik  yang menilai terdiri dari  siswa SDGmit Taloi, siswa  dari  SMPK Sant. Daniel Oepoli , dan siswa dari SMPN I Amfoang Timur.  Rupanya mereka semangat dan tak gentar di hadapan penonton yang bersorak sorai saat itu. Sehingga dengan sesungguhnya memberikan nilai kepada guru peserta lomba fashion show.

Penutup

Semangat pengabdiaan para pendidk di batas negara itu terus dipupuk dalam wadah PGRI cabang kecamatan  Amfoang Timur  tahun pelajaran 2022 /2023. Sebagai bukti  pada Hari Guru Nasional  tahun 2022, mereka  bersatu  membuat kegiatan terbuka dan  memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar menilai sesuatu dari unsur-unsur tertentu.

Selain itu, mereka menyampaikan kepada khalayak ramai,  ingin tahu daerah perbatasan negara kita khusus di Amfoang Timur,  bahwa di sana ada  potensi alam untuk berwisata,  seperti  pemandangan pantai Fautike yang indah.

Dengan demikian, selesai kegiatan beramai-ramai menuju pantai Fautike untuk foto bersama. Kemudian mereka memekik dengan mengucapkan, “ Selamat Hari Guru Nasional tahun 2022 dan selamat Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia ke-77”. Tanggal 25 November 2022. Harapan mereka semoga pemerintah memperhatikan kesejahteraan guru di daerah perbatasan negara kita.

Kiranya ada saran dan kritik yang menginspirasi dari pembaca sehingga dapat menambah segala kekurangan dari penulis yang sedang belajar literasi baca tulis. Terima kasih sudah membaca serta memberikan saran. (Oepoli; November 2022)

***************************

Sabtu, 05 November 2022

IMPLEMENTASI ANBK SEKOLAH DASAR DI AMFOANG TIMUR

             Asesmen Nasional Pada Sekolah Dasar  Tahun 2022  

 Oleh; John Subardi 

Pengantar

Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) jenjang sekolah dasar di Kecamatan Amfoang Timur Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT),  terlaksanakan secara semi daring dan daring. Hal ini terjadi karena akses jaringan internet yang tidak lancar. Selain itu pelaksanaan ANBK  kali ini berpola mandiri dan  menumpang ke sekolah lain. Meskipun demikian, para pendidik dan tenaga kependidikan berupaya untuk melaksanakan asesmen nasional Berbasis  komputer sesuai POS Asesmen Nasional (AN) tahun 2022. Tentu hal ini terlaksana untuk menjawab instrumen asesmen pemetaan mutu pendidikan pada sekolah dasar di Amfoang Timur khususnya. Sehingga hasil asesmen akan terbaca pada rapor satuan pendidikan masing-masing sekolah.   

Kondisi sekolah dengan berbagai keterbatasan akses itu, bukan  alasan bagi peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan untuk tidak menjawab soal-soal Asesmen Nasional yang kedua tahun 2022. Semangat terlaksanakan asesmen secara nasional pada sekolah dasar di  Amfoang Timur, kiranya mencapai harapan  menuju pendigitalan sistem pendidikan pada sekolah dasar di batas NKRI dengan negara Timor Leste.  

Selanjutnya, implementasi Asesmen Nasional Berbasis Komputer pada  sekolah dasar di Amfoang Timur,  saya kaji dalam  konsep;  Pelaksanaan dan Tantangan; Berupaya dan Solusi; dan  Penutup.

    gbr. dok.SDN Mamlasi di Lab SMAN 1

Pelaksanaan dan Tantangan 

Pelaksanaan Asesmen Nasional (AN) pada satuan pendidikan dasar di kecamatan Amfoang Timur berpedoman pada Peraturan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Nomor: 013/H/PG.00/2022 tentang Prosedur Oprasional Standar Penyelenggaraan Asesmen Nasional, tanggal 24 Maret 2022.  POS AN memandu pelaksanaan asesmen secara  nasional yang antara lainnya panduan Pelaksana Tingkat Satuan Pendidikan

Sudah tentu pelaksanaan asesmen secara nasional terlaksana dalam ruang leb, menggunakan alat komputer, leptop, chromebook, dan jaringan internet, listrik serta media tik lainnya.  Pertanyaan, apakah semua alat tersebut di atas terpenuhi pada sekolah dasar di Amfoang Timur? Pertanyaan tersebut muncul atas keadaan yang masih mengalami kekurangan media tik pada sekolah dasar di Amfoang Timur. Jikalau demikian, bagaimana cara sekolah untuk melaksanakan asesmen secara nasional?  Untuk itu, sekolah melakukan  penjabaran sesuai POS AN melalui berbagai tahap kegiatan teknis dengan asas sinergi. Secara teknis beberapa sekolah melaksanakan asesmen mandiri dan menumpang ke sekolah lain. Dengan demikian tentu karena  terdapat kekurangan di sana sini. 

gbr.dok.sdn netemnanu di tempat ada jaringan internet. 

Oleh karena itu tim teknis tingkat satuan pendidikan di Amfoang Timur  membuat pemetaan lokasi kegiatan yang terdiri dari SDN Mamlasi, SDN Leomanu, dan SDN Nunanah melaksanakan asesmen ke Lab SMAN I Amfoang Timur. SDN Netemnanu (Lab SDN Netemnanu) melaksanakan asesmen mandiri dan meminjam chrombook milik SMPN 2 Amfoang Timur.  Tetapi ketika pada tahap pelaksanaan, karena jaringan internet tidak lancar harus ke desa Netemnanu Selatan. SDK Bokos melaksanakan asesmen ke SMPK Sant. Daniel Oepoli. SDN Oepoli, SD Gemit Taloi bergabung ke lab SDN Tataum  untuk melaksanakan asesmen moda semi daring. SDN 2 Tataum melaksanakan asesmen mandiri dalam jaringan dan meminjam media chrombook milik SMPN 1 Amfoang Timur. SDI Kifu (Lab SDI Kifu) melaksanakan asesmen mandiri.

Di sisi lain, kemampuan peserta didik untuk menggunakan alat digital hampir di bawah persentase rata-rata. Pengetahuan untuk menjawab soal-soal literasi dan numerasi tentu berpengaruh akibat dari kurang latihan di sekolah menggunakan alat tik seperti komputer atau leptop. Keadaan tersebut menandai implementasi asesmen nasional pada sekolah dasar di Amfoang Timur  masih  sangat tertinggal. Dengan demikian hasil asesmen tahun ini akan terbaca dalam rapor satuan pendidikan  masing-masing.    

dok. gbr. Tim Teknisi 

Berupaya  dan Solusi

Tim teknis dan proktor  pada sekolah berupaya untuk melaksanakan ANBK pada jenjang pendidikan dasar di kecamatan Amfoang Timur. Tahap demi tahap melakukan berbagai kegiatan  sesuai kewenangannya  dalam panduan AN tahun 2022. Kegiatan itu antara lain; melakukan sosialisasi, menetapkan tempat dan ruang asesmen, membuat pemetaan sekolah mandiri atau bergabung, cara daring atau luring dan lainnya yang memenuhi syarat untuk pelaksanaan AN. Selanjutnya kegiatan  gladi dan simulasi bagi peserta. Hal yang menarik perhatian pendidik dan tenaga kependidikan adalah melatih peserta yang baru mengenal tik dan alat tik. Karena itu, sekolah menyiapkan waktu yang cukup untuk melatih siswa  peserta ANBK. Selain siswa, kompetensi  pendidi dan tenaga kependidikan, ada yang belum bisa menggunakan komputer atau leptop di sekolah. Meskipun demikian, upaya belajar, berbagi ilmu dengan mitra  seiring  terimplementasikan pada  satuan pendidikan masing-masing. 
dok.gbr. sdn netemnanu

Dengan demikian, implementasi  pelaksanaan secara mandiri  dan menumpang ke sekolah lain, serta menggunakan moda daring dan semi daring rupanya jalan keluar asesmen nasional pada satuan pendidikan dasar di Amfoang Timur.  
Upaya karena kekurangan media komputer/leptop serta hal terkait, solusi meminjam komputer/ leptop dari sekolah lain dan atau ke sekolah terdekat dengan asas bersinergi. Berupaya mengatasi jaringan internet yang tidak lancar, jalan keluar dengan membawa alat/ media yang ada mencari jaringan internet yang kuat dan lancar.  



dok. SDI Kifu 

Penutup

Menarik dalam kajian implementasi  Asesmen Nasional jenjang satuan pendidikan dasar di Amfoang Timur dari  konsep; Pelaksanaan dan Tantangan, Berupaya dan Solusi, menandai semangat pada satuan pendidikan dasar selalu siap, meskipun di daerah sangat tertinggal dari akses tik untuk melaksakan ANBK tahun 2022.

Implentasi ANBK pada jenjang satuana pendidkan dasar di Amfoang Timur masih mengalami berbagai kekurangan. Sekolah berupaya untuk bersinergi dengan dinas pendidikan dan mitra kerja terutama para pemerhati pendidikan di lingkungan sosial sekitar sekolah. Selanjutnya di sekolah menyiapkan aliran listrik ke sekolah, ruang laboratorium (lab), media komputer dan leptop, jaringan internet. Selain itu, dalam rencana  anggaran biaya operasional sekolah  menyiapkan biaya untuk peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidkan di sekolah.  Dengan demikian hasil ANBK  pada jenjang pendidikan dasar di kecamatn Amfoang Timur akan terbaca dalam laopran resmi atau rapor sekolah  masing-masing tahun 2022. (Oepoli, 5/11/2022)

..........................................               

Cerita Guru di Tapal Batas Negara

oleh; John Subardi        I.             PENGANTAR Menjadi guru pada pendidikan f...