Menyoal ANBK Sekolah Dasar
*)artikel; materi ujian kreativitas Penulis
Oleh; John Subardi
Asesmen Nasional (AN) Sekolah Dasar tersandung dan tertantang. AN di tapal batas negara Indonesia dengan negara Timor Leste, masih terhambat akses. Aksesnya, seperti jaringan internet, alat-alat tik di sekolah, kompetensi guru dan siswa, topografi lokal daerah, tambah ongkos operasional, dan serta alat transportasi lokal lainnya.
Realitasnya, sejumlah sekolah dasar seperti terpaksa melaksanakan
asesmen secara nasional dengan mengacu pada panduan “Pelaksana Tingkat Satuan
Pendidikan”(salah satu komponen kegiatan dalam POS) AN. Konteks ini sebagaimana tertuang dalam Peraturan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan
Asesmen Pendidikan Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Nomor: 013/H/PG.00/2022 tentang
Prosedur Oprasional Standar (POS) Penyelenggaraan AN tanggal 24 Maret 2022.
POS AN memandu ANBK, akan tetapi menuai rapor mutu sekolah
dasar pada daerah tertinggal itu
lagi-lagi asesmen. Asesmen terus.
Bukankah tujuan AN muara ke komputer? Oleh itu, kajian ini bukan menyoal
asesmennya! Tetapi, ke arah sistem operasional ,standar kompetensi mutu pendidikan sekolah dasar yang
ada di batas negara secara nasional. Tentu, mutu akan terbaca melalui komputer
(digitalisasi) selain kertas dan pensil (manual) terbaca secara nasional.
Nyamannya di sana (nasional), dan tidak nyamannya di sini (sekolah dasar) yang ada di batas negara
Indonesia tercinta ini.
Sekalipun demikian, bagaiamana upaya pendidik dan tenaga
kependidikan pada sekolah dasar di sana agar tujuan asesmen nasional berbasis komputer
terus terwujud?
Pembahasan
1.
Perspektif Perbatasan:
Mungkin sekedar tahu saja, wilayah kecamatan Amfoang Timur itu terdiri dari batas; Utara : Laut Sawu; Selatan : Amfoang Selatan, Barat :Amfoang Selatan, dan Timur : Berbatasan lansung dengan Negara Timor Leste. Luas Wilayah Kecamatan Amfoang Timur 270,53 km2 (https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=AmfoangTimur,Kupang&oldid=16636765
Dari
kategorisasi wilayah, daerah Amfoang
Timur - Kab.Kupang - Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), terbaca
pada dapodik-info GTK termasuk
daerah tertinggal.
Dan
apabila ke tapal batas negara kita, akan tersandung jarak karena kondisi topografi
daerah menuju ke sana. Maka transportasi memakan waktu dan serta biaya lainnya.
Bayangkan, dari ibu kota Kabupaten Kupang (Oelamasi) ke Oepoli, mencapai setengah hari lebih lama dalam
perjalanan dan berangkat pagi hari. Karena itu, melalui jalan Timor Raya, melintas dalam wilayah
Kab.TTS (Soe) dan TTU (Kefamananu) hingga menempuh kembali wilayah Kab.Kupang, terus menuju Oepoli–Amfoang Timur.
Meski
demikian, melihat akses transportasi (jalan batas negara) saat ini cukup menjanjikan, karena ada proses kerja jalan
dalam wilayah Kab.Timor Tengah Utara. Di
samping itu, ongkos transportasi (kendaraan
bus) pergi pulang (pp) Kupang-Oepoli tarif Rp. 240.000,- per orang,
belum tambah tarif barang bawaan.
2.
Tujuan Asesmen Nasional
Sosialisasi untuk memahami asesmen (penilaian) bagi pendidik
dan tenaga kependikan pada sekolah dasar di Amfoang Timur penting, apalagi era
perkembangan ilmu pengetahun dan teknologi saat ini. Konsep sosialisasi ke arah
pengembangan, pembaruan evaluasi pembelajaran yang biasanya manual (kertas
pensil) ke arah langsung melihat komputer/leptop (secara digital).
Oleh karenanya, penerapan konsep materi digitalisasi dalam
pembelajaran di kelas oleh pendidik menjadi isu penting pada sekolah dasar di Amfoang Timur saat ini. Terkait
prospektif tersebut, Ketua Komunitas Belajar Sekolah Dasar di Amfoang Timur
mengatakan, “meskipun kita mengabdi di daerah yang serba terbatas, tetapi
pikiran dalam pengabdian kita harus secara total,” tegas Bapak Paulus Bundur,
S.Pd, giat Komunitas Belajar (12/11/2022
) di Oepoli -Amfoang Timur.
Kalau demikian, bagaimana terjadi ANBK pada sekolah dasar di Amfoang Timur terkait
ada keterbatasan sana sini. Oleh karena, ANBK menggunakan media komputer atau
leptop. Apalagi materi esensial tentang;
(1) asesmen kompetensi minimum (2) survei karakter, dan (3) survei lingkungan
belajar. Sudah tentu, ini instrumen yang akan dijawab
setiap siswa peserta asesmen pada sekolah dasar di Amfoang Timur.
3.
Sekolah Dasar Sasaran
Asesmen Nasional:
Menyoal implementasi ANBK pada sekolah dasar di Amfoang Timur dalam konteks ini bukan asesmen, tetapi hal ihwal keterbatasan di sana dalam proses asesmennya. Hal ihwal itu, Antara lain; (1) media komputer, leptop kurang dan jaringan internet tidak lancar. (2) kompetensi pendidik dan siswa peserta ANBK mengoprasikan komputer dan leptop.(3) topografi daerah (lokal), jarak tempuh dari satu sekolah ke sekolah lain. Akibatnya transportasi ongkos mahal dan menyiapkan bekal menginap. (4) harga bahan bakar mahal, seperti jenis portalite tiga per empat liter / botol Rp 15.000 - 20.000,- (5) ongkos pengojek, terkesan bukan relatif tetapi dari kebutuhan, akibatnya tarif mahal tanpa peritungan jarak tempuh dan litas jalan. (6) sarana transportasi lokal terbatas, seperti pikap dan motor ojek jadi alternatif. Akibatnya tarif mencapai Rp 40.000, (pp) sampai Rp 150.000,- (pp) per orang.
Tantangan dari kondisi topografi daerah (lokal) Amfoang
Timur, tak akan terelakkan lagi. Apalagi, seketika ada giat sekolah, meski
momen tertentu saja harus menghadapi berbagai hal tersebut di atas.
a. Solusi .
Terlepas dari kondisi akses masih sangat terbatas, ada
kiat para pendidik dan tenaga kependidikan agar tujuan asesmen nasional
terlaksanakan. Antara lain; tim teknisi sekolah bersinergi dan bergabung untuk giat
ANBK. Hasil kerja tim teknis pemetaan, seperti data siswa, jarak sekolah, moda
daring & semi daring, ruang lab, komputer/leptop,sesi/jadwal, proktor sekolah,
serta lainnya. Sehingga proses ANBK sekolah dasar di Amfoang Timur, terdiri
dari; (1) SDN Mamlasi, SDN Leomanu, dan SDN Nunanah ANBK mandiri bergabung moda daring ke Lab SMAN I Amfoang Timur. (2) SDN Netemnanu (Lab SDN Netemnanu) mandiri
(daring) dan meminjam chrombook milik SMPN 2 Amfoang Timur. Tetapi, seketika pelaksanaan, jaringan internet tidak lancar,
berupaya ke desa Netemnanu Selatan
(Tataum). (3) SDK Bokos,mandiri menumpang ke SMPK Sant. Daniel Oepoli. (4) SDN
Oepoli, SD Gemit Taloi bergabung ke lab SDN Tataum, mandiri bergabung ANBK moda
semi daring. (5) SDN 2 Tataum, mandiri daring dan meminjam chrombook milik SMPN
1 Amfoang Timur. (6) SDI Kifu, mandiri ANBK semi daring.
b.
Mengevaluasi
Oleh karenanya, bila mengevaluasi dari ANBK tahun 2021 dan tahun 2022, terdapat pembaruan segi teknis AN (status menumpang & mandiri) secara daring atau semi daring. Realitasnya, bila tahun 2021 hampir semua sekolah menumpang ke sekolah lain. Dan tahun 2022 beberapa sekolah ada pembaruan status, dari menumpang jadi mandiri ANBK, walau tersandung jaringan internet dan media komputer/leptop.
Namun, dalam pada itu melihat materi esensi dari asesmen ini tentu jadi pekerjaan rumah
dari sekolah, ketika membaca rapor sekolah masing-masing. Apa sesuai kualifikasi
atau sebaliknya dan jadi acuan ANBK tahun
2023.
Dari sisi lain, sekolah
juga bekerja sendiri, jika tidak
bersinergi dengan dinas pendidikan, terkait upaya pembaruan itu. Untuk itu, Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kupang Provinsi NTT, selalu berkoordinasi
dengan sekolah-sekolahnya di sana untuk tujuan yang sama.
Realitasnya, berbagai upaya dinas P & K Kabupaten
Kupang, seperti giat terkait POS AN (2022) sampai tahap evaluasi implemtasi ANBK pada sekolah-sekolahnya.
Dalam pada itu, Kadis P & K Kab.Kupang mengimbau pendidik dan tenaga
kependidikan di sekolah, “ untuk tidak menghindar diri dari perkembangan era
digital secara global saat ini,”. Jelas
Bapak Drs. Imanuel M.E.Buan, M.M. pada
giat evalauasi ANBK (3/11/ 2022) di
Kupang.
Dari hal-hal tersebut, kiat sekolah dasar di Amfoang Timur sedapat mungkin untuk ANBK berikutnya. Antara lain; (1) memperdaya ruang kelas jadi ruang lab tik (2) meminimalisir anggaran biaya oprasional sekolah dari target kebutuhan yang perlu, seperti giat In House Traning (IHT). (3) pembelajaran tik sedini mungkin kepada siwa di sekolah. (4) bersinergi dengan pihak terkait untuk saling menunjang dalam kegiatan di sekolah.
Penutup
Hasil ANBK menuai Rapor Sekolah bukan hanya menjadi evaluasi terhadap kinerja satuan pendidikan dasar, seperti pada sekolah dasar di Amfoang Timur batas negara Indonesia dengan negara Timor Leste. Akan tetapi memperhatikan rapor sekolah dasar di batas negara tercinta ini, juga menjadi asesmen pemerintah (Kemendikbudristek).
Akhirnya, menarik dari pidato Mendikbudristek Bapak Nadiem Anwar Makarim, mengatakan; “mungkin diantara kita sampai hari ini masih ada yang ragu untuk melakukan perubahan dalam proses pembelajaran di kelas atau dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin satuan pendidikan. Memang, pada dasarnya tidak ada perubahan yang membuat kita nyaman. Jika masih nyaman, itu artinya kita tidak berubah.’’ (Mendikbudristek ;25/11/.2022), pada peringatan HGN-HUT PGRI ke 77 tahun 2022.
Oleh karenanya, memang seandainya senada sebagaimana dalam kajian ini, mungkin pendidik di tapal batas negara tercita ini pembelajarannya belum nyaman. (Kupang, 29/12/2022).
*Penulis: Tenaga Pendidik Sekolah Dasar di Kec.Amfoang Timur (batas negara Indonesia dengan negara Timor Leste) sejak 2007.
==============================




