Berefleksi Sebagai Seorang Guru
Oleh; John Subardi
(Gbr. Koleksi dok.2016; Bersama Sesepuh
Masyarakat di Daerah Batas Negara)
1. Pengantar
Profesionalitas guru akan
menuai mutu pendidikan. Ikhtiar seorang guru adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia tercinta. Guru mengemban tugas sebagaimana amanat
yang tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 (alinea IV), tentang tujuan bangsa adalah untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa
Indonesia. Oleh karena itu, bangsa Indonesia sesungguhnya sejak awal memikirkan konteks
itu, nantinya akan erat kaitannya dengan
bidang pendidikan di Indonesia. Dan terkait dengan hal tersebut, bidang pendidikan
kini berperan penting. Kemudian, pendidikan akan berlangsung secara formal dan
nonformal. Dan itu, bukan tidak mungkin menyangkut peran seseorang sebagai
tenaga profesi. Tenaga profesi dalam hal ini adalah kualifikasi seseorang yang
berprofesi sebagai pendidik profesional yang di sebut guru. Lalu, dalam kajian
ini bukan bermaksud membangun teori tentang guru. Tetapi setidaknya refleksi tentang berbagai opini publik
terkait profesionalitas guru yang kerjanya mendidik serta mengajar. Apabila mendengar berita dari berbagai
media sosial, publik beropini setidaknya dalam hal mendidik dan mengajar. Dan bila
publik mencermati, dari berbagai media sosial pun guru dapat menunjukkan
profesionalitasnya tentang mendidik serta mengajar. Dan semestinya guru menempatkan
mendidik serta mengajar itu secara proporsional. Karenanya, persepsi publik
tentang guru masing-masing berbeda dari berbagai latar belakang persoalannya.
Namun, sekiranya bila ada persepsi terkait peran guru, setidaknya menjadi
refleksi dalam proses kegiatan belajar mengajar secara profesional. Selanjutnya
kajian ini pun sebagai refleksi, setidak-tidaknya berkenaan dalam konteks integritas,
militansi, dan kredibilitas profesi
pendidik dalam kehidupan bermasyarakat dan di mana pun seseorang tenaga pendidik bekerja.
2. Integritas Guru
a. Kebersatuan
Seorang guru adalah anggota pendidik profesi dalam suatu
sekolah. Dalam kontek ini, seperti apa perhatian
setiap orang guru terhadap unit kerjanya. Hal perhatian, dari seseorang guru
terhadap berbagai komponen di sekolah tempat ia bekerja. Ia menyadari, itu
sekolahnya tempat bekerja bersama-sama teman sejawat melaksanakan proses
pembelajaran. Tentu, semua hal yang ada di unit itu, menjadi tanggung jawab
bersama semua personalia yang ada di dalamnya, bukan bergantung kepada pemimpin.
Misalnya hal, seperti membangun
komunikasi tentang; keadaan gedung, sarana pembelajaran, halaman sekolah, proses
pembelajaran, interaksi dan diskusi antar sesama guru tentang pembelajaran, serta
hal-hal lain.
b. Berpotensi pada Mutu
Satu kesatuan kekuatan berdampak pada suasana sekolah
yang terlihat kondusif, oleh karena kehidupan
komunitasnya yang kondusif pula. Karena
keadaan sekolah yang kondusif akan mendukung tercapainya berbagai potensi di
suatu sekolah. Sekolah akan menunjukkan mutu, karena kesatuan kemampuan di
antara semua guru yang ada. Selain itu, mutu pembelajaran dari setiap guru, tentu
menunjukkan contoh baik bagi anak-anak di sekolah dan tampak pula bagi masyarakat
di lingkungan sekitarnya.
3. Militansi Guru
a. Ketangguhan Guru Menghadapi Berbagai Aksesibitas
Tugas profesi guru di wilayah perkotaan, tentu berbeda
dengan wilayah kategorial lainya seperti daerah terpencil, pedalaman, perbatasan,
dan serta kategorial lainya. Namun, sama-sama mengemban dan menyandang profesi
guru. Hal yang berbeda setidaknya karena berbagai aksesibilitas terkait
pembelajaran seperti, sumber belajar, sarana pembelajaran, latar belakang
peserta didik, sumberdaya manusia, transportasi, ongkos, biaya hidup, jarak tempuh,
dan lain sebagainya. Oleh karena kesenjangan yang ada itu, membutuhkan upaya
seorang pendidik profesional untuk
mengatasinya. Namun, tentu ada akses
lain yang dapat menunjang hingga tugas yang dipercayakan terlaksana dengan
baik.
b.
Ketangguhan
Guru Menghadapai Bergai Perspektif
Yang menjadi refleksi, profesi guru masa kini antara
lain berbagai opini publik. Dari berbagai latar belakang hal tertentu, ada saja
kisah dan berita oleh berbagai media sosial tentang profesi guru. Berbagai pandangan
publik, tentang profesional pendidik dalam kehidupan bermasyarakat, itu wajar-wajar
saja. Hal wajar oleh karena profesi guru, seperti sosok model, jadi contoh bagi
generasi penerus bangsa. Setidaknya publik memandang pekerjaan guru itu adalah
mengajar. Bila mungkin ada persepsi publik,
tentang mengajar pun dari berbagai-bagai pandangan yang berbeda. Karenanya,
seorang guru secara proporsional memberikan penjelasan tentang peran pendidik,
baik mendidik ataupun mengajar. Dan setidaknya, mendidik serta mengajar itu
bukan pekerjaan pendidik saja di sekolah. Hal mendidik dan mengajar, semestinya
juga menjadi tanggung jawab orang tua, keluarga, masyarakat, dan semua orang,
sebagai warga negara yang baik. Karena
kita semua hidup bersama di sekitar lingkungan tempat anak-anak bermain.
c. Ketangguhan Guru Setidaknya Dominan
Peranan guru di daerah pedalaman masih dominan. Hal
ini bisa terjadi, antara lain oleh karena kurangnya pemahaman orang tua,
bahwasanya mendidik anak bermula dari lingkungan keluarga masing-masing. Bukan
sepenuhnya terserah kepada pendidik di sekolah. Di samping itu, pengaruh akses
teknologi informasi dan komunikasi yang menjangkau luas saat ini. Peranan yang
dominan, karena hal itu menguji kualifikasi profesional seorang pendidik dari
berbagai progres perubahan akses yang terjadi masa kini. Misalnya, mendorong sumber
daya masyarakat yang berpotensi, tentang pentingnya pendidikan formal ataupun
nonformal untuk mendukung cita-cita anak-anak mereka sebagai generasi penerus
bangsa Indonesia. Selain itu, upaya seorang guru memberikan motivasi yang
menginspirasi masyarakat dalam menghadapi berbagai kesenjangan akibat dari
aksesibilitas tertentu, seperti jarak tempat tinggal dengan lembaga pendidikan,
ongkos pendidikan serta biaya hidup mahal, biaya transportasi, kehidupan sosial
dan budaya masyarakat setempat, pengaruh teknologi informasi serta akses lain. Hal-hal
tersebut, pada gilirannya bagi seseorang guru lebih menunjukkan ketangguhan kualifikasinya
untuk mendorong potensi masyarakat yang ada. Dengan demikian, tentu tersiratlah kualifikasi guru yang profesional di tengah kehidupan
bermasyarakat. Pertanyaannya, apa halnya sehingga publik mencederai profesi
guru ? Pertanyaan ini sekiranya menjadi refleksi bagi profesi guru dalam hidup bermasyarakat masa
kini.
4. Kredibilitas Guru
a. Membangun Kepercayaan dari Masyarakat
Mengemban
profesi guru masa kini tidak mudah. Tidak mudah, karena ia seseorang guru menyandang
kualifikasi pendidikan itu dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam hidup
bermasyarakat, seorang guru setiap hari mendidik anak-anak sebagai siswa di
sekolah. Dan tugas mendidik para siswa di sekolah tidak bisa diganti oleh orang
lain yang bukan profesi guru. Profesionalitas guru tentu dalam hal mendidik
serta mengajar, seperti disiplin, tertib, taat sesuai peraturan dalam
melaksanakan tugas setiap hari. Karena itu, dengan bekerja secara profesonal guru
dapat dipercaya oleh publik yang ada di
sekitarnya. Dan guru yang profesional dalam mendidik siswanya di sekolah tentu
dapat dipercaya dan menarik inspirasi publik, bukan sebaliknya. Dengan itu,
dalam menjalankan misinya, guru wajib mempertahankan kredibilitasnya sebagai seorang
guru yang profesional.
b. Menggugah dan Menarik Perhatian Masyarakat
Bagaimanapun, profesi guru
menjadi teladan bagi peserta didik di
sekolah dan dalam kehidupan bermasyarakat. Dan misi seseorang guru adalah
menjalankan pendidikan untuk anak-anak ke berbagai tempat dalam wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia tercinta, serta menjadi warga masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya itu. Jadi apa pun
kesulitan di tempat tugas, semampunya seorang guru akan hadapi. Maka dengan
upaya seperti apa yang ia lakukan di tengah kehidupan bersama dengan sesama
warganya di sana, setidaknya ia
ikut dan aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan. Misalnya,
mengikuti rapat di desa, kelurahan, kecamatan, ikut dalam kerja bakti sosial di
lingkungan, dan bentuk partisipasi lainnya. Dan dengan itu, setiap orang guru menghayati
dan mengamalkan,
setidaknya dalam hal berperilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, bergotong
royong, berdamai, toleransi, santun, dan responsif serta kreatif dalam kehidupan bermasyarakat.
5. Penutup
Memang guru
menjalankan tugas profesi membangun pendidikan formal dan nonformal di Indonesia.
Sejalan dengan itu pula, terus memacu dengan berbagai perubahan dalam dunia
pendidikan pada masa kini. Karena
perkembangan pendidikan di sekolah saat ini, menuntut agar seseorang
guru harus mumpuni dalam melaksanakan tugas profesinya itu. Tetapi di samping
itu, pun setidaknya berhadapan dengan berbagai kesenjangan yang terjadi masa
kini. Kesenjangan terjadi oleh karena berbagai karakter tertentu di tempat
tugasnya. Seperti, topografi, budaya masyarakat, sumber daya masyarakat, transportasi,
jarak tempat tinggal, ongkos dan biaya
hidup serta aksesibilitas lain terkait kesejahteraan seorang guru dalam
menjalankan amanat pendidikan masa kini. Apa lagi jika kita melihat progres kurikulum di sekolah
saat ini terjadi pembaruan. Sudah tentu,
progres kurikulum itu akan
menuju kepada guru selaku pendidik profesional di sekolah. Bagaimanapun, seorang
guru akan melakukan berbagai asesmen kepada peserta didiknya. Konteks perubahan dan progres, itu pula setidaknya
mengikuti perkembangan pendidikan saat ini. Terkait dengan itu, mengutip
pernyataan dari Prof. Dr. Fuad Hassan, mengatakan,” Bukan maksudnya kita
membahas teori-teori sejarah, akan tetapi ada baiknya kita menyajikan berbagai
pandangan ini untuk menguji persepsi kita tentang perubahan dan kemajuan
(change and progress) dari zaman ke zaman
(bp.1991).” Komponen perubahan
dan progres dalam pandangan tersebut, antara lain terkait pula tentang pendidikan.
Dan bila itu perubahan dan progres tentang pendidikan kini tak dapat terelakkan lagi.
Dan untuk itu profesi guru, setidaknya menunjukkan,
integritas dan militansi, serta kredibilitasnya yang profesional. Dan setidak-tidaknya
sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi dengan
lingkungan sosial masyarakat. Sehingga
apa pun itu, peran guru sebagai cerminan mencerdaskan kehidupan bangsa. Pertanyaan apa lagi yang
diharapkan oleh masyarakat dari seseorang
guru, sementara masyarakat itu sendiri, juga guru bagi anak-anak pada masa kini
? **(Oepoli, 13/1/2024)











