Perjalanan tahun 2007 menggugah dan menarik, karena jalan jauh dan
waktu lama sampai menyentuh Netemnanu di kecamatan Amfoang Timur. Meninjau,
akses yang menggugah itu, menarik sebagai pelajaran terhadap proses perubahan
yang kian bertambah. Masa lalu adalah pengalaman penting, apalagi sampai
menyentuh kehidupan masyarakat. Pengalaman hidup bermasyarakat merupakan
pengetahuan yang menarik juga untuk mengisahkan lagi dan mungkin ada baiknya
untuk generasi penerus bangsa Indonesia.
gbr. Bersama Tokoh Masyarakat (dok. Sekolah 2016)
Hal yang menyentuh, kala itu sesepuh mengatakan,”Pak John, kalau ada waktu, mari …datang ko’ duduk-duduk be’cerita dengan Bapa ,…”. Sepenggal kalimat sederhana yang menyentuh. Itu yang mengenang, apa lagi ucapan yang sering dari Bapak T.O.M. Kameo, di kala santai duduk di kursi Sonaf - Taloi. Kalimat sederhana yang menyetuh hati penuh makna dalam kajian ini. Dan mungkin bagi yang lain, tidak? Mengapa tidak ? Bahwasannya, Tokoh masyarakat Kecamatan Amfoang Timur itu, punya syarat ilmu pengetahuan lokal bahkan meluas hingga Nasional. Bukan bermaksud berlebihan, namun masyarakat mengagumi itu, terhadap proses pembangunan dan kamajuan di Netemnanu kecamatan Amfoang Timur ke arah yang kian berkembang. Kebetulan juga, Sonaf sesepuh berdekatan dengan Mes di Taloi-desa Netemnanu, sehingga kala itu sering berbagi kisah.
Yang menarik sehingga menggugah hati sampai mengisahkan, dari
kalimat, ”Pak John, kalau ada waktu, mari …datang ko’ duduk-duduk be’cerita
dengan Bapa ,…?” Sekedar diketahui, kisah perjalanan jauh dalam rentang waktu
yang lama, tentu ada ruang dan waktu. Oleh karena itu, merekomendasikan juga
dari berbagai kisah dengan masyarakat selain sesepuh. Antara lain; masyarakat;
dari translokasi –berintegrasi yang pesimis dan cemas, namun berobsesi juga.
Terobsesi dari keadaan; masyarakat Taloi desa Netemnanu yang masih memegang
teguh pada budaya dan tradisi local; kurang memahami pentingnya pendidikan
formal; penyediaan unit sekolah sebatas fasiltas sekolah dasar; jarak jauh ke
sekolah menengah pertama; sekolah menengah pertama pun satu-satunya swasta, dan
hampir menampung enam sekolah dasar yang ada di Amfoang Timur; penyediaan unit
sekolah menengah atas belum ada; hampir sebagian besar masyarakat tidak bisa
membaca dan menulis; kaum mudah yang putus sekolah dan tidak dapat melanjutkan
pendidikan ke jenjang berikut dan hampir tidak tersentuh oleh pembinaan tentang
wawasan kebangsaan; komunikasi dari dan ke pusat pemerintahan di kabupaten
Kupang masih menggunakan surat-menyurat, belum semua menggunakan handphone,
karena tidak ada sinyal dan belum ada pemancar; kalau pun komunikasi menggunakan
handphon ke tempat jauh sampai memanjat pohon untuk mendapat sinyal.
Sehubungan dengan hal tersebut, memahami ada perubahan yang kian bertambah dan menujuh ke arah perubahan di Netemnanu Kecamatan Amfoang Timur. Dan merangkai kisah sekiranya bila mengenang, tokoh pendidikan Prof. Dr. Fuad Hassan (bp.1991) mengatakan "Bukan maksudnya kita membahas teori-teori sejarah, akan tetapi ada baiknya kita menyajikan berbagai pandangan ini untuk menguji persepsi kita tentang perubahan dan kemajuan (change and progress) dari zaman ke zaman". Terkenang, mantan menteri pendidikan dan kebudayaan pada era orde baru itu, mengenang juga masa sekolah di SPGK Setia Bhakti Ruteng, Manggarai –Flores- NTT pada tahun pelajaran 1987/1988 sampai dengan tahun pelajaran 1989/1990, silam. Berbagi pengalaman hidup yang menyentuh sampai menggugah dan menarik untuk mengisahkan sebagai pengetahuan kesejarahan.
Oleh karena itu, merasa tertarik untuk meninjau dari persepsi perubahan. Bukan membahas teori tentang sejarah, akan tetapi berbagi persepsi tentang Netemnanu di kecamatan Amfoang Timur, apalagi jika sempat menekuni kisah perkembangan itu. Perspektif itu berbeda, dan perbedaan persepsi terhadap kajian yang sama, kiranya ilmu pengetahuan untuk generasi yang akan datang. Dan seandainya ada keterbelakangan di sana sisni, maka keterbelakangan itu tidak perlu melihat sebagai suatu hal yang mutlak dipenuhi. Melihat ada kekurangan adalah keterbelakangan yang pada saatnya akan dipenuhi juga. Bukan bermaksud menepis pandangan lain tentang Netemnanu di Amfoang Timur, namun merupakan kajian bersama yang menjadi ilmu pengetahuan dan menjawab kebutuhan sebagai sentuhan eksternal. Seberapa pun nilainya sentuhan eksternal itu, mungkin dapat berpengaruh ke arah perubahan yang sinkron dengan kebutuhan masyarakat. Itu pun relative karena ada waktu dan ruang yang sering menghambat. Namun, apakah menunggu dan pasrah saja ? Tidak.
Menarik hal yang menggugah itu, tentu bukanlah hal yang gampang pula, kalau tidak bersinergi dengan yang lain. Namun, membangun konsolidasi dengan berbagai bidang yang terkait mungkin jawaban juga. Sungguhpun demikian, apresiasi tinggi kepada pemerintah daerah dan pusat yang bersinergi membangun dan terus membangun Netemnanu di Amfoang Timur wilayah kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yang langsung berbatasan dengan Nagara Republik Demokrasi Timor Leste (RDTL) di Kabupaten Kupang provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
gbr. Ketika merayakan HUT RI -17-8-2015 di Fatuknutu (dok.sekolah 2015)
Oleh karena itu;
betapapun pesimisme dan kecemasan terhadap terjadinya perubahan, bahwa perubahan
itu tak terhindarkan. Harapan masyarakat di Netemnanu kecamatan Amfoang Timur
terhadap penyediaan fasitas pelayanan pendidikan dasar dan menengah kiranya
terpenuhi, sehingga terdapat 10 unit Sekolah Dasar dan 6 Sekolah Menengah Pertama
Negeri dan Swasta, dan 2 unit SMA Negeri.
Sungguhpun demikian, masih perlu lagi
Pendidik dan TenagaKependidikan yang professional untuk menjamin mutu
pendidikan.Dan apresiasi kepada generasi penerus yang menyentuh serta memahami
persepsi perubahan itu, dan tengah menyiapkan diri ke arah perubahan dan
kemajuan yang kian berkembang.
Di samping itu, ketersediaan prasarana lain; jaringan telepon terakses dan PLN terpenuhi juga. Selain itu, medan jalan aspal dan tanah yang dilalui kian mengalami progress.
Kiranya tinjauan ini dapat menambah khzanah perpustakaan sekolah dan pengetahuan kesejarahan bagi generasi penerus di SDN/ SMPN 2 - Netemnanu Amfoang Timur. Dan masih perlu persepsi lain yang mungkin lebih menyentuh pembaca, serta berkenaan persepsi perubahan yang menyentuh Amfoang Timur. (7/7/2020)
