Wikipedia

Hasil penelusuran

Sabtu, 06 Maret 2021

MENINJAU PENDIDIKAN DI TAPAL BATAS NEGARA KITA

MENINJAU PENDIDIKAN DI TAPAL BATAS NEGARA KITA 

gbr. dok. sekolah (19/02/2015)

Apabila  menuju Amfoang Timur akan bermuara di Oepoli. Jalur alternative adalah menyusur jalan darat pantai utara dan jalur timur (jalan Timor Raya)  melalui wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) dan Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU). Kalaupun lewat jalur timur,  menyusur dari bawah kaki gunung Mutis hingga Neten’mnanu’ (gunung) sampai Oepoli.

Berkenaan dengan itu, kajian ini meninjau dan memandang serta menghargai pendidikan di tapal batas negara kita  sebagai upaya Pemerintah Daerah dan Pusat di bidang pendidikan. 

Gbr. Kegiatan Berintegritas di SMPK Sant. Daniel Oepoli (dok. 05/12/2020)

 Menarik langkah pendidikan di tapal batas tersebut, penulis melihat antara lain; ketersediaan sarana pendidikan serta progres yang menunjang pendidikan di wilayah kecamatan Amfoang Timur.   

Batas Wilayah Kecamatan Amfoang Timur  

Amfoang Timur adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).  Ibu kota kecamatan bertempat di  Fatuknutu  (Netemnanu Selatan). Luas Wilayah Kecamatan Amfoang Timur 270,53 km2. Batas wilayah Kecamatan Amfoang Timur adalah Utara; Laut Sawu,  Selatan; Amfoang Selatan, Barat; Amfoang Selatan, dan  Timur  berbatasan dengan  Nagara Republik Demokrasi Timor Leste (RDTL). (https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=AmfoangTimur,Kupang&oldid=16636765

Sekolah di  Kecamatan Amfoang Timur 

Perhatian pemerintah daerah Kabupaten Kupang provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam berbagai bidang pembangunan menuju  Amfoang Timur eksis. Bidang Pendidikan misalnya, setiap desa membangun  Sekolah Dasar (SD) Negeri/Swata dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri / Swasta, termasuk Sekolah Menengah Atas (SMA).  Selain itu ada bentuk penyelenggaraan pendidikan seperti; Paud, TKK, Kelompok Belajar (KB) bagi anak-anak usia dini. Sehingga di kecamatn Amfoang Timur terdapat 18 sekolah dasar dan menengah  yang tersebar di 5 (lima) desa. 

  • Sekolah di desa Nunuanah  

Ø  SDN Nunuanah 

Ø  SDN Leomanu

Ø  SMP Negeri 1 Amfoang Timur Satap 

Ø  SMA Negeri  2 Amfoang Timur 

  • .      Sekolah di desa Kifu  

Ø  SDI Kifu

Ø   SMP Negeri  1 Amfoang Timur Satap

  • .      Sekolah di desa Netemnanu Selatan (Tataum)

Ø  SDN Tataum  

Ø  SDN 2 Tataum

Ø  SDN Mamlasi

Ø  SMP Negeri  3 Mamlasi Satap

Ø   SMA Negeri 1 Amfoang Timur 

  • .      Sekolah di desa Netemnanu Utara (Oepoli)

Ø  SDK Bokos

Ø  SD Gmit Taloi

Ø  SDN Oepoli

Ø  SMP Katolik  Sant.Daniel Oepoli

Ø  SMP Negeri  Oepoli  Satap

  • .      Sekolah di desa Netemnanu (Taloi)

Ø  SDN Netemnanu

Ø   SMP Negeri  2 Amfoang Timur Satap.   


Penyelenggaraan sekolah tersebut di atas, kiranya memahami topografis Amfoang Timur di tapal batas. Terkait dengan topografis wilayah di tapal batas tersebut, dalam Peraturan Mendiknas menjelaskan, ”Penyelenggaraan pendidikan bagi satu kelompok pemukiman permanen dan terpencil yang penduduknya kurang dari 1000 (seribu) jiwa dan yang tidak bisa dihubungkan dengan kelompok yang lain dalam jarak tempuh 3 (tiga) kilo meter melalui lintasan jalan kaki yang tidak membahayakan dapat menyimpangi standar sarana dan prasarana sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ini”(Pasal 2) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007  tentang  Standar  Sarana dan Prasarana untuk (SD/MI), (SMP/MTs),  dan  (SMA/MA).

Sarana  Pendidikan  di Kecamatan Amfoanf Timur 

Upaya pemerintah Kabupaten Kupang Provinsi NTT dalam rangka pendekatan pelayanan pendidikan di tapal batas tersebut, kiranya mendapat apresiasi dari masyarakat Amfoang Timur. Mengapa tidak ? Bahwasanya selain pendekatan pelayanan pendidikan,  menjawab juga  tuntutan pendidikan dasar dua belas tahun. Tetapi, upaya tersebut kiranya perlu berkelanjutan untuk mencapai standar proses.

Untuk itu, dalam Permendikbud menjelaskan bahwa; ”Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah selanjutnya disebut Standar Proses merupakan kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan satuan pendidikan dasar menengah untuk mencapai kompetensi lulusan" (Pasal 1.1) Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Dengan demikian, aspek progresif  yang perlu diperhatikan antara lain; peserta didik, ruang kelas, rombongan belajar, dan kualifikasi pendidik serta tenaga kependidikan yang ada.   


Data pendidikan di kecamatan Amfoang Timur, tahun pelajaran 2020/2021 (semester genap) 

No

Nama Sekolah

PD

Rombel

Guru

Tendik

R. Kelas

R. Lab

R. Perpus

1

TK Sesawi Nunuanah

0

0

1

2

1

0

0

2

Ibu Anfrida

29

1

0

1

2

0

0

3

KB Ebenhaezer  Kifu

32

2

2

1

2

0

0

4

KB MAumate Oepoli

30

1

0

1

1

0

0

5

KB Melati

0

0

0

0

0

0

0

6

KB St.Antonius Padua Napunef

19

1

1

1

2

0

0

7

KB St. Petrus Tataum

21

2

2

1

2

0

0

8

Paud Hosana Tataum

32

2

2

1

2

0

0

9

Paud Pancaran Kasih

17

2

0

1

2

0

0

10

SDI Kifu

192

6

8

1

8

0

1

11

SDN 2 Tataum

105

6

6

1

6

0

1

12

SDN Leomanu

85

6

7

1

6

0

0

13

SDN Mamlasi

119

6

6

1

6

0

1

14

SDN Netemnanu

125

6

2

2

6

0

1

15

SDN Nunuanah

154

6

6

1

11

0

0

16

SDN Oepoli

58

6

6

1

6

0

0

17

SDN Tataum

120

7

8

1

8

1

1

18

SD Gmit Taloi

55

6

4

1

6

0

1

19

SDK Bokos

205

6

5

1

6

1

1

20

SMPN 1 Amfoang Timur Satu Atap

233

9

15

1

10

0

1

21

SMPN 1 Amfoang Timur Satu Atap

0

0

9

0

0

0

0

22

SMPN 2 Amfoang Timur Satu Atap

43

3

7

1

3

0

0

23

SMPN 3 Amfoang Timur Satu Atap

46

3

5

1

3

0

0

24

SMPN Oepoli Satu Atap

0

0

1

0

0

0

0

25

SMPK Sant. Daniel Oepoli

178

6

11

2

6

0

1

26

SMAN 1 Amfoang Timur

265

10

23

4

9

2

1

27

SMAN  2 Amfoang Timur

114

6

10

2

6

0

1

Total

2,277

109

147

31

120

4

11

                                ( https://dapo.kemdikbud.go.id/progres/3/240135

Memahami penyebaran data tersebut, bahwasanya setiap  komponen masing-masing aspek masih ada yang belum terpenuhi untuk menjadi perhatian bersama, antara lain;  

Ø  Komponen data peserta didik, rombel, guru/pendidik, tenaga kependidikan pada sekolah tertentu masih kosong/nol. Maka sekolah tersebut segera melakukan validasi data pokok pendidikan di sekolah dan selanjutnya sinkron ke pusat data pendidikan.

Ø Komponen data sarana/prasarana; ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang laboratorium pada sekolah tertentu masih kosong/nol. Hal ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan setiap sekolah yang belum terpenuhi.  

Ø  Nomenklatur sekolah (SMPN 1 Amfoang Timur Satap) kiranya perlu diperhatikan sehingga tidak menimbulkan dampak pada pengolahan data selanjutnya.

Ø  Khusus jenjang SD dan SMP  perbandingan  jumlah pada setiap komponen pendidikan  belum merata. Karena itu, pemerataan tenaga pendidik/guru, mengharapkan semerata mungkin hingga  menunjang pula tuntutan standar proses pendidikan.

Oleh karena itu, penyelenggaraan pendidikan di daerah terpencil tersebut adalah  bagian yang tidak terpisahkan dari berbagai akses  termasuk akses lokal.

Dengan demikian penulis meninjau dari berbagai pesimisme dan optimisme masyarakat terhadap langkah pendidikan yang terjadi di daerah pedalaman. Upaya pemerintah sudah menjangkau daerah terpencil dan kini pada gilirannya usaha mewujudkan harapan seluruh masyarakat semerata mungkin. Karena itu kiranya  dapat menunjang pula tuntutan hak peserta didik dan mencapai kompetensi lulusan.

Tinjauan ini hanya sebagian kecil dari keseluruhan pemikiran dan pandangan tentang pendidikan  di Kecamatan Amfoang Timur Kabupaten Kupang Provinsi NTT. Dan  kiranya berkenan sebagai referensi bagi pemerhati pendidikan di tapal batas Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan negara Republik Demokrat Timor Leste (RDTL).  (Netemnanu, 6/3/2021)

            Oleh ; Yohanes Subardi


Selasa, 02 Maret 2021

MENARIK KREATIVITAS MENULIS

 MENARIK  KREATIVITAS MENULIS  

Oleh John Subardi

Tidak semua orang mau menulis, oleh karena belum menyadari pentingnya menulis. Apabila kita gemar membaca, bahwasanya tak ada tulisan yang tidak menarik. Hanya penyampaiannya saja yang kurang menarik pembaca. Untuk itu, menarik atau tidaknya sebuah tulisan sangat bergantung pada cara pembahasan dalam tulisan.  

Banyak yang menganggap, menuliskan sesuatu itu bukan hal yang gampang. Sebaliknya,  meremehkan pula, bahwasanya kegiatan menulis itu pekerjaan yang sia-sia, membuang waktu dan tenaga,  serta itu  pekerjaan orang yang suka melamun. Anggapan demikian tentu tidaklah salah. 

Tetapi,  marilah kita mencermati dan melihat kegiatan menulis dari sudut pandang kreativitas.  Dalam proses ini, tiap penulis menghabiskan waktu, tenaga, dan biaya guna mendapatkan gambaran dan referensi yang sesuai. Kreativitas ini  membutuhkan ketulusan dan sumber daya penulis. Untuk itu, kesungguhan serta kemahiran dalam menulis,  menarik  dari kreativitas penulis.

Penulis berusaha mengemas tulisannya dengan berbagai cara pendekatan dan penyampaian untuk menarik pembaca (public). Dengan memilih kata-kata, merangkai menjadi kalimat, dan memastikan kalimat awal dalam tulisannya. Selanjutnya memformulasikan kalimat-kalimat pesan sebagai inti dan isi tulisan bagi public. Kemudian menyampaikan dampak yang bermanfaat positif serta mengesan untuk pembaca. Kiranya proses ini sederhana. Namun, lebihnya sudah menjadi pengetahuan sekian banyak masyarakat penulis.  

Kajian ini bukan teori, tetapi kreativitas. Dalam Wikipedia, “Daya cipta atau kreativitas adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gaggasan atau anggitan (concept) baru, atau hubungan baru antara gagasan dan anggitan yang sudah ada.

gbr bola lampu; Gambaran mempunyai ide dan tanda kreativitas.

Dari sudut pandang keilmuan, hasil dari pemikiran berdaya cipta ( crative thingking) (kadang disebut pemikiran bercabang) biasanya dianggap memiliki keaslian dan kepantasan”. (https://Id.m.wikipedia.org/w/index.php?)

 Jikalau demikian, penulis mengapresiasi dalam beberapa hal, antara lain ; 

  • Menulis sudah menjadi kompetisi;  

Memang tidak mudah untuk bersaing dengan sekian banyak anggota masyarakat penulis.  Dan tak ada tulisan yang tidak menarik. Hanya pendekatan dan penyampain saja yang mungkin kurang menarik pembaca. Oleh karena itu, menarik atau tidaknya sebuah tulisan sangat bergantung pada cara pembahasan dalam tulisan itu. Dengan demikian, para penulis berkompetisi mengemas dan menyajikan berbagai tulisan yang menyentuh dan menarik  apresiasi pubik. 

  • Kompetensi  menulis teruji publik

Penulis merasa senang dan bangga bila tulisannya terpubikasi di media massa. Media cetak merupakan representasi dari masyarakat dan produk public. Sehingga membaca opini yang dimuat dalam suatu media adalah salah satu wujud keberpihakan kepada masyarakat. Apabila penulis adalah guru, maka kompetensi profesinya teruji. Oleh karena itu, kompetensi profesi guru dapat teruji melalui kreativitas menulis. Ketika tulisan seorang guru terpublikasi di media cetak, maka secara langsung guru mempertanggungjawabkan ilmu pengetahuannya kepada masyarakat  atau pembaca.

Tentu tulisan ini hanya sebagian kecil dari keseluruhan pemikiran yang berkenaan dengan menarik kreativitas menulis. Bukankah menerangkan adalah komunikasi verbal antara pendidik dengan peserta didik?  Sedangkan menulis merupakan wujud pemikiran yang dikomunikasikan melalui karya tulis dalam buku atau media cetak. Ada baiknya menulis!

Gagasan ini memang masih perlu pengemasan dalam mengembangkan kreasi belajar menulis.
Untuk itu kritik dan saran pembaca merupakan produk budaya belajar dan berkarya tulis. Mari berkreasi menulis! (2/3/2021)

                                                ********

Cerita Guru di Tapal Batas Negara

oleh; John Subardi        I.             PENGANTAR Menjadi guru pada pendidikan f...