Wikipedia

Hasil penelusuran

Sabtu, 13 Januari 2024

 

Berefleksi Sebagai Seorang Guru

                                                            Oleh; John Subardi

 


(Gbr. Koleksi  dok.2016;  Bersama Sesepuh Masyarakat di Daerah Batas Negara)

1.      Pengantar  

Profesionalitas guru akan menuai  mutu pendidikan. Ikhtiar seorang guru adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia tercinta. Guru mengemban tugas sebagaimana amanat yang tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 (alinea IV),  tentang tujuan bangsa adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa  Indonesia. Oleh karena itu, bangsa Indonesia sesungguhnya sejak awal memikirkan konteks itu,  nantinya akan erat kaitannya dengan bidang pendidikan di Indonesia. Dan terkait dengan hal tersebut, bidang pendidikan kini berperan penting. Kemudian, pendidikan akan berlangsung secara formal dan nonformal. Dan itu, bukan tidak mungkin menyangkut peran seseorang sebagai tenaga profesi. Tenaga profesi dalam hal ini adalah kualifikasi seseorang yang berprofesi sebagai pendidik profesional yang di sebut guru. Lalu, dalam kajian ini bukan bermaksud membangun teori tentang guru. Tetapi setidaknya refleksi tentang berbagai opini publik terkait profesionalitas guru yang kerjanya mendidik serta mengajar. Apabila mendengar berita dari berbagai media sosial, publik beropini setidaknya dalam hal mendidik dan mengajar. Dan bila publik mencermati, dari berbagai media sosial pun guru dapat menunjukkan profesionalitasnya tentang mendidik serta mengajar. Dan semestinya guru menempatkan mendidik serta mengajar itu secara proporsional. Karenanya, persepsi publik tentang guru masing-masing berbeda dari berbagai latar belakang persoalannya. Namun, sekiranya bila ada persepsi terkait peran guru, setidaknya menjadi refleksi dalam proses kegiatan belajar mengajar secara profesional.   Selanjutnya kajian ini pun sebagai refleksi,  setidak-tidaknya berkenaan dalam konteks integritas, militansi, dan kredibilitas profesi pendidik dalam kehidupan bermasyarakat dan di mana pun seseorang tenaga pendidik bekerja.  

2.      Integritas Guru

a.      Kebersatuan

Seorang guru adalah anggota pendidik profesi dalam suatu sekolah. Dalam kontek ini,  seperti apa perhatian setiap orang guru terhadap unit kerjanya. Hal perhatian, dari seseorang guru terhadap berbagai komponen di sekolah tempat ia bekerja. Ia menyadari, itu sekolahnya tempat bekerja bersama-sama teman sejawat melaksanakan proses pembelajaran. Tentu, semua hal yang ada di unit itu, menjadi tanggung jawab bersama semua personalia yang ada di dalamnya, bukan bergantung kepada pemimpin. Misalnya hal,  seperti membangun komunikasi tentang; keadaan gedung, sarana pembelajaran, halaman sekolah, proses pembelajaran, interaksi dan diskusi antar sesama guru tentang pembelajaran, serta hal-hal lain.  

b.      Berpotensi pada Mutu

Satu kesatuan kekuatan berdampak pada suasana sekolah yang terlihat kondusif,  oleh karena kehidupan komunitasnya yang kondusif pula.  Karena keadaan sekolah yang kondusif akan mendukung tercapainya berbagai potensi di suatu sekolah. Sekolah akan menunjukkan mutu, karena kesatuan kemampuan di antara semua guru yang ada. Selain itu, mutu pembelajaran dari setiap guru, tentu menunjukkan contoh baik bagi anak-anak di sekolah dan tampak pula bagi masyarakat di lingkungan sekitarnya.  

3.      Militansi Guru  

a.      Ketangguhan Guru Menghadapi Berbagai Aksesibitas  

Tugas profesi guru di wilayah perkotaan, tentu berbeda dengan wilayah kategorial lainya seperti daerah terpencil, pedalaman, perbatasan, dan serta kategorial lainya. Namun, sama-sama mengemban dan menyandang profesi guru. Hal yang berbeda setidaknya karena berbagai aksesibilitas terkait pembelajaran seperti, sumber belajar, sarana pembelajaran, latar belakang peserta didik, sumberdaya manusia, transportasi, ongkos, biaya hidup, jarak tempuh, dan lain sebagainya. Oleh karena kesenjangan yang ada itu, membutuhkan upaya seorang pendidik profesional  untuk mengatasinya.  Namun, tentu ada akses lain yang dapat menunjang hingga tugas yang dipercayakan terlaksana dengan baik.

b.      Ketangguhan Guru Menghadapai Bergai Perspektif

Yang menjadi refleksi, profesi guru masa kini antara lain berbagai opini publik. Dari berbagai latar belakang hal tertentu, ada saja kisah dan berita oleh berbagai media sosial tentang profesi guru. Berbagai pandangan publik, tentang profesional pendidik dalam kehidupan bermasyarakat, itu wajar-wajar saja. Hal wajar oleh karena profesi guru, seperti sosok model, jadi contoh bagi generasi penerus bangsa. Setidaknya publik memandang pekerjaan guru itu adalah mengajar. Bila mungkin ada persepsi  publik, tentang mengajar pun dari berbagai-bagai pandangan yang berbeda. Karenanya, seorang guru secara proporsional memberikan penjelasan tentang peran pendidik, baik mendidik ataupun mengajar. Dan setidaknya, mendidik serta mengajar itu bukan pekerjaan pendidik saja di sekolah. Hal mendidik dan mengajar, semestinya juga menjadi tanggung jawab orang tua, keluarga, masyarakat, dan semua orang, sebagai warga negara  yang baik. Karena kita semua hidup bersama di sekitar lingkungan  tempat anak-anak bermain.

c.       Ketangguhan Guru Setidaknya  Dominan

Peranan guru di daerah pedalaman masih dominan. Hal ini bisa terjadi, antara lain oleh karena kurangnya pemahaman orang tua, bahwasanya mendidik anak bermula dari lingkungan keluarga masing-masing. Bukan sepenuhnya terserah kepada pendidik di sekolah. Di samping itu, pengaruh akses teknologi informasi dan komunikasi yang menjangkau luas saat ini. Peranan yang dominan, karena hal itu menguji kualifikasi profesional seorang pendidik dari berbagai progres perubahan akses yang terjadi masa kini. Misalnya, mendorong sumber daya masyarakat yang berpotensi, tentang pentingnya pendidikan formal ataupun nonformal untuk mendukung cita-cita anak-anak mereka sebagai generasi penerus bangsa Indonesia. Selain itu, upaya seorang guru memberikan motivasi yang menginspirasi masyarakat dalam menghadapi berbagai kesenjangan akibat dari aksesibilitas tertentu, seperti jarak tempat tinggal dengan lembaga pendidikan, ongkos pendidikan serta biaya hidup mahal, biaya transportasi, kehidupan sosial dan budaya masyarakat setempat, pengaruh teknologi informasi serta akses lain. Hal-hal tersebut, pada gilirannya bagi seseorang guru lebih menunjukkan ketangguhan kualifikasinya untuk mendorong potensi masyarakat yang ada. Dengan demikian, tentu tersiratlah kualifikasi guru yang profesional  di tengah kehidupan bermasyarakat. Pertanyaannya, apa halnya sehingga publik mencederai profesi guru ? Pertanyaan ini sekiranya menjadi refleksi bagi  profesi guru dalam hidup bermasyarakat masa kini.   

4.      Kredibilitas Guru

a.      Membangun Kepercayaan dari Masyarakat  

Mengemban profesi guru masa kini tidak mudah. Tidak mudah, karena ia seseorang guru menyandang kualifikasi pendidikan itu dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam hidup bermasyarakat, seorang guru setiap hari mendidik anak-anak sebagai siswa di sekolah. Dan tugas mendidik para siswa di sekolah tidak bisa diganti oleh orang lain yang bukan profesi guru.  Profesionalitas guru tentu dalam hal mendidik serta mengajar, seperti disiplin, tertib, taat sesuai peraturan dalam melaksanakan tugas setiap hari. Karena itu, dengan bekerja secara profesonal guru dapat dipercaya oleh publik  yang ada di sekitarnya. Dan guru yang profesional dalam mendidik siswanya di sekolah tentu dapat dipercaya dan menarik inspirasi publik, bukan sebaliknya. Dengan itu, dalam menjalankan misinya, guru wajib mempertahankan kredibilitasnya sebagai seorang guru yang profesional.

b.      Menggugah dan Menarik Perhatian Masyarakat  

Bagaimanapun, profesi guru menjadi teladan bagi peserta didik di sekolah dan dalam kehidupan bermasyarakat. Dan misi seseorang guru adalah menjalankan pendidikan untuk anak-anak ke berbagai tempat dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia tercinta, serta menjadi warga masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya itu. Jadi apa pun kesulitan di tempat tugas, semampunya seorang guru akan hadapi. Maka dengan upaya seperti apa yang ia lakukan di tengah kehidupan bersama dengan sesama warganya di sana, setidaknya ia ikut dan aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan. Misalnya, mengikuti rapat di desa, kelurahan, kecamatan, ikut dalam kerja bakti sosial di lingkungan, dan bentuk partisipasi lainnya. Dan dengan itu, setiap orang guru menghayati dan mengamalkan, setidaknya dalam hal berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, bergotong royong, berdamai, toleransi, santun, dan responsif serta kreatif dalam kehidupan bermasyarakat.  

5.      Penutup

Memang guru menjalankan tugas profesi membangun pendidikan formal dan nonformal di Indonesia. Sejalan dengan itu pula, terus memacu dengan berbagai perubahan dalam dunia pendidikan pada masa kini. Karena  perkembangan pendidikan di sekolah saat ini, menuntut agar seseorang guru harus mumpuni dalam melaksanakan tugas profesinya itu. Tetapi di samping itu, pun setidaknya berhadapan dengan berbagai kesenjangan yang terjadi masa kini. Kesenjangan terjadi oleh karena berbagai karakter tertentu di tempat tugasnya. Seperti, topografi, budaya masyarakat, sumber daya masyarakat, transportasi, jarak  tempat tinggal, ongkos dan biaya hidup serta aksesibilitas lain terkait kesejahteraan seorang guru dalam menjalankan amanat pendidikan masa kini.   Apa lagi  jika kita melihat progres kurikulum di sekolah saat ini terjadi pembaruan.  Sudah tentu, progres kurikulum itu akan menuju kepada guru selaku pendidik profesional di sekolah. Bagaimanapun, seorang guru akan melakukan berbagai asesmen kepada peserta didiknya. Konteks perubahan dan progres, itu pula setidaknya mengikuti perkembangan pendidikan saat ini. Terkait dengan itu, mengutip pernyataan dari Prof. Dr. Fuad Hassan, mengatakan,” Bukan maksudnya kita membahas teori-teori sejarah, akan tetapi ada baiknya kita menyajikan berbagai pandangan ini untuk menguji persepsi kita tentang perubahan dan kemajuan (change and progress) dari zaman ke zaman  (bp.1991).”  Komponen perubahan dan progres dalam pandangan tersebut, antara lain terkait pula tentang pendidikan. Dan bila itu perubahan dan progres tentang pendidikan  kini tak dapat terelakkan lagi.  

Dan untuk itu profesi guru, setidaknya menunjukkan, integritas dan militansi, serta kredibilitasnya yang profesional. Dan setidak-tidaknya sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial masyarakat. Sehingga apa pun itu, peran guru sebagai cerminan mencerdaskan kehidupan bangsa. Pertanyaan apa lagi yang diharapkan oleh masyarakat dari  seseorang guru, sementara masyarakat itu sendiri, juga guru bagi anak-anak pada masa kini ? **(Oepoli, 13/1/2024)

Cerita Guru di Tapal Batas Negara

oleh; John Subardi        I.             PENGANTAR Menjadi guru pada pendidikan f...