Wikipedia

Hasil penelusuran

Rabu, 03 Mei 2023

 NUANSA MAKNA HARDIKNAS DI BATAS NKRI-NEGARA TIMOR LESTE

Oleh; John Subardi 

Gbr;  foto  Bersama selesai upacara bendera  di SDN 2 Tataum (2/5/2023) 

Refleksi

Jiwa pengabdian, tekad perjuangan, dan semangat untuk melaksanakan belajar mengajar yang dimiliki guru di Amfoang Timur terus dipupuk dalam Komunitas Belajar.


Semangat pengabdian para guru di Amfoang Timur makin berkobar. Bahwasanya, dengan penuh kesadaran melaksanakan upacara pengibaran bendera secara bersama memperingati  Hari Pendidikan Nasional (HARDIKNAS) pada tanggal 2 Mei 2023 di halaman SDN 2 Tataum, Kecamatan Amfoang Timur Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur.


Upacara pengibaran bendera berlangsung hikmat. Hadir dalam upacara terdiri dari perwakilan siswa, guru, dan serta perwakilan masyarakat setempat. Bertindak sebagai inspektur upacara Bapak Paulus Bundur, S.Pd sebagai pembina komunitas belajar, membacakan Teks Pidato Menteri Pendidikan,  Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) pada HARDIKNAS tanggal 2 Mei 2023.


Mendikbudristek, antara lain mengatakan, “Para kepala sekolah dan kepala daerah yang dulu kesulitan memonitor kualitas pendidikannya sekarang dapat menggunakan data Asesmen Nasionl di Platform Rapor Pendidikan untuk melakukan perbaikan kualitas layanan pendidikan.” Jelas Nadiem Anwar Makarim, dalam teks pidatonya.    


Sudah tentu harapan Bapak Mendikbudristek, seperti tersebut di atas sejalan dan juga menjadi harapan para guru. Antara lain, untuk monitor hasil Asesmen Nasional tahun 2022, kini mudah mengakses di Platform Rapor Pendidikan sekolah masing-masing. Dan membaca rapor tersebut sekolah  terus melakukan evaluasi diri. Sehingga jelas disebut sekarang jadi ada pembaruan.

Sekalipun demikian, upaya untuk melakukan perbaikan kualitas layanan pendidikan di daerah batas NKRI dengan Negara Timor Leste, setidak-tidaknya menjadi perhatian serius dari pemerintah  dan  mungkin pemangku kepentingan.     


Pertanyaan yang menjadi “refleksi” bersama para guru di Amfoang Timur adalah menyoal perhatian dari pemerintah untuk kesejahteraan. Oleh karena, wilayah kecamatan Amfoang Timur batas dengan negara kita dengan negara Timor Leste. Sementara itu, dari kategorisai wilayah,  daerah Amfoang Timur - Kab.Kupang - Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), itu  terbaca  pada dapodik-info GTK (2022) termasuk daerah tertinggal.


Apakah ada tunjangan kemahalan kepada guru yang melaksankan tugas mengajar di daerah batas dengan negara lain? 


Konteks tersebut dari pandangan terhadap aksesibilitas pelayanan pendidikan di daerah batas negara tercinta ini. Antara lain, seperti ongkos kehidupan yang semakin mahal dan  topografi daerah lokal, pengaruh kehidupan sosial masyarakat  serta menempuh jalan jauh bila pergi pulang ketika urusan dinas ke pusat pemerintahan.


Hal tersebut di atas menarik dalam “diskusi” yang kontra versi (daerah batas negara dan daerah tertinggal). Diskusi para guru yang hadir setelah upacara pengibaran bendera itu menarik,  sehingga memperingati hari pendidikan nasional tanggal 2 Mei 2023, jadi bernuansa makna.


Namun demikian,  dalam rona dan dinamika kelompok yang sangat dinamis, guru di batas negara Indonesia dengan negara Timor Leste itu, tentu selalu berharap-harap saja.Untuk itu, ketua komunitas belajar Bapak Paulus Bundur, S.Pd , menyampaikan spirit kepada perwakilan para guru yang hadir mengikuti apel bersama di komunitas belajar kali ini.  


Tentu berbagai macam tantangan  akan kita lalui. Untuk itu wajar refleksi dan privasi dalam pelayanan kita. Ingat, meskipun kita mengabdi di daerah yang serba terbatas, tetapi pikiran dalam pengabdian kita harus secara total. 


Dan dengan semangat HARDIKNAS tahun 2023, tentu guru di batas negara indonesia dengan negara Timor Leste, terus melaksanakan cita-cita perjuangan NKRI untuk mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia tercinta ini.  (Oepoli, 3 /5/2023)  


Cerita Guru di Tapal Batas Negara

oleh; John Subardi        I.             PENGANTAR Menjadi guru pada pendidikan f...