Wikipedia

Hasil penelusuran

Minggu, 30 April 2023

 

MENGEBLOG DARI BATAS NKRI- NEGARA TIMOR LESTE 

                 Oleh; John Subardi  

1.      Refleksi  

Teknologi komunikasi sekarang terus  maju. Maka untuk mengembangkan  informasi dapat mendorong banyak orang memanfaatkan teknologi komunikasi,  seperti giat belajar literasi digital.     

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), literasi digital adalah kemampuan untuk memahami informasi berbasis komputer. Sementara itu,  Modul Literasi Digital (2019) menjelaskan pengertian Literasi Digital menurut Paul Gilster (1997). Literasi digital (Digital Literacy) diartikan  sebagai kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi dalam berbagai bentuk dari berbagai sumber yang sangat luas yang diakses melalui piranti komputer.  

Menarik dari pengertian dalam kamus BI dan  pengertian literasi digital  menurut Paul Gilster, itu setidaknya tertuju kepada kemampuan seseorang untuk memahami informasi melalui media komputer. Apabila  seseorang mampu untuk memahami informasi, maka ia dapat memilah dan memilih untuk berkonten. Dan  tentu harus memilih konten yang bermanfaat baik bagi orang lain.

Menarik dari konsep literasi digital tersebut, setidaknya pendidik  tidak berdiam diri saja. Menurut Nadiem Anwar Makarim (Mendikbudristek)  dalam teks pidatonya pada hari guru nasional tahun 2022, mengatakan; ‘’Mungkin diantara kita sampai hari ini masih ada yang ragu untuk melakukan perubahan dalam proses pembelajaran di kelas atau dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin satuan pendidikan. Memang, pada dasarnya tidak ada perubahan yang membuat kita nyaman. Jika masih nyaman, itu artinya kita tidak berubah”.  

 Spirit oleh Mendikbudristek, itu dapat mendorong peran pendidik untuk meningkatkan kualitas pendidikan saat ini.  Sebagai pendidik, ia dituntut untuk selalu meningkatkan kualitas diri dalam pembelajaran di sekolah termasuk bila minat untuk berliterasi digital. Pendidik semestinya terdorong oleh berbagai sumber yang baik dari konten  yang menggelobal saat ini.

Kalau demikian, aktivitas apa yang dilakukan seorang pendidik pada era digitalisasi saat ini ?

2.      Belajar Literasi Digital 

Aktivitas belajar literasi digital, setidaknya upaya sesorang pendidik untuk meningkatkan kompetensinya..  Dan  setidak-tidaknya, belajar membaca konten dari teman sejawat di internet. Namun,  tentu pandai untuk memilah dan memilih informasi dari berbagai konten. 

Aktivitas berkonten  saat ini, seperti belajar  membuat blog dalam jaringan internet. Mengeblog, dari seorang pendidik, setidaknya membahas hal yang menginspirasikan teman sejawat.    Jikalau demikian, saat ini giat menulis jadi kompetisi.

 Banyak orang yang melakukan kegiatan menulis. Seperti giat menulis untuk dibukukan dan menulis di media masa.  Oleh karenanya, menulis bukan pekerjaan gampang-gampangan. Sebab, tidak mudah untuk bersaing dengan sekian banyak penulis.  

 Apabila membaca buku dan mendengar berita dari berbagai media masa, pembahasannya tak ada yang tidak menarik. Kemampuan merangkai kata dalam bahasanya  dapat menginspirasi banyak pembaca. Apalagi pembahasan tulisan itu menyentuh perasaan masyarakat pembaca. Oleh karena itu, menarik dan tidaknya sebuah tulisan tergantung cara membahas dari penulisnya. 

Belajar menulis dapat dilakukan oleh siapa saja yang berminat. Termasuk belajar membuat blog   pada era digitalisasi saat ini  Menulis, tentu menuangkan pikiran (konsep) sesorang berupa  tulisan. 

Namun, apakah setiap konsep seseorang  itu berkenan bagi orang lain? Itu pula yang perlu diperhatikan bila mulai belajar menulis. Dan itulah yang disebut belajar memilih dan memilah dalam menulis sehingga konsepnya berkenan bagi pembaca.

Oleh karenanya , giat seseorang untuk menuangkan pikiran berupa tulisan semestinya melalui belajar menulis. Jikalau  tidak, tentu tulisan itu  berantakan.  Inilah konsep diri (refleksi),  apabila giat untuk mulai menulis.  Kalau demikian, giat menulis itu  tidak gampang-gampang  saja. 

Pendidik mempunyai kemampunan untuk menulis. Mengapa? Semestinya kompetensi guru sudah ada. Bukankah, sebelum mengajar peserta didik di sekolah, guru menulis serta menyusun persiapan mengajarnya? Merefleksi konsep itu, pendidik dapat menulis dari berbagai jenis tulisan untuk dibukukan atau menulis di media masa.

Salah satu jenis tulisan apabila menulis di media masa, seperti menulis artikel.  Menurut  Kang Encon Rahman, ada 9 cara menggali ide tulisan untuk artikel, yaitu; (1) pengalaman (2) pendapat (3) obrolan (4) pengamatan (5) pengetahuan (6) perasaan (7) tontonan (8) keinginan (9) membaca berita.

Untuk  menulis tentu perlu sumber belajar. Dan dapat menulis apa saja setelah belajar dari berbagai sumber serta para  penulis atau pakarnya. (Oepoli, 30/4/2023)

 **************

Rabu, 05 April 2023


KARYA PENGUATAN 




gbr. dok. Majalah Pendidikan dan Budaya. edisi Maret 2023 

Dalam bukunya, seorang dokter menulis judul,”Bagaimana Mengembangkan Kecerdasan? Dengan  suatu Metode Baru untuk Mengoptimalkan Fungsi Otak Manusia. Dokter menjelaskan, “Kecerdasan dan Kreativitas” seseorang dari teori-teori tentang cerdas sehingga kecerdasan seorang itu jadi kreatif.  “Ada tiga aspek untuk mencapai prestasi seseorang, yaitu (1) motivasi yang tinggi  (2) keterampilan dalam bidang yang ditekuni (skills) dan (3) kreativitas.”  (Sufyan Rahmadhy: 2009).

Dari teori tersebut, saya menarik dengan pertanyaan yang menuntun kiat kreatif. Apakah kreativitas dapat mencapai prestasi?  Apa yang mendorong kreativitas, seperti belajar dalam hal literasi, dan atau saya merasa nyaman saja karena sudah jadi pendidiik ?  

Belajar literasi, berawal dari pilihan suka atau tidak suka. Menulis, tentu bukan hal yang gampang-gampang saja. Tidak mudah! Maka memulai kreativitas dalam hal menulis sudah tentu mengasah intelek. Mengasah intelek untuk melahirkan pikiran berupa kata-kata bermakna yang jelas. Dengan kata dan kalimat bermakna, jelas nyaman para pembaca memahami apa maksud dari penulisnya itu. 

Setidaknya, ada sembilan cara menggali ide untuk sebuah tulisan; (1) pengalaman (2) pendapat (3) obrolan (4) pengamatan (5) pengetahuan (6) perasaan (7) tontonan (8)keinginan (9) membaca berita, jelas Kang Encon Rahman (motivator; 2022).   

Oleh karenanya, ketika menulis saya perlu mengerahkan ilmu pengetahuan, asah sumber pikiran sehingga lahir tulisan yang disebut daya cipta. Daya cipta sesorang, seperti karya tulis yang tertuang dalam buku-buku apa saja. Selanjutnya buku menjadi bahan bacaan dari para pembaca laksana  ilmu pengetahuan yang akan terus berkembang saat ini.

Apabila kita sudah membaca buku, tentu dapat memahami isi tulisan dalam buku itu. Dan dari penulisnya berharap agar bukunya menarik minat para pembaca. Mari,  kita bergemar membaca buku, majalah, dan  surat kabar!   (5/4/2023) 

(gbr. kover majalah aksioma edisi  Maret 2023) 

https;//issuu.com/

Cerita Guru di Tapal Batas Negara

oleh; John Subardi        I.             PENGANTAR Menjadi guru pada pendidikan f...