PEMBANGUNAN PRASARANA PENDIDIKAN DI DAERAH TERPENCIL
(Tinjauan Kesejarahan)
oleh; John Subardi
gbr. 1. TNI dalam kegiatan Kurikuler (dok.sek. 2018)
Pendidikan seandainya suatu perjalanan jauh. Perjalanan jauh menelan sebagian usia manusia juga. Meskipun jauhnya perjalanan itu layak ditempuh manakala ada harapan untuk berbagi aspirasi. Aspirasi bukan pesona khayalan tetapi pesona pendidikan. Karena itu, memahami dan menarik profil sekolah yang ada di satauan pendidikan Sekolah Dasar Negeri Netemnanu/Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Amfoang Timur Satap, sebagian besar peserta didik dari masyarakat penduduk berintegrasi yang relatif labil (2001). Bahwasannya penduduk, selain
masyarakat asli kampung Taloi, ada yang datang dari kampung Biloka, dari
Oepoli, Tataum, dari Sitrana (Timor Leste), Kabis (Kefa ), Soe (TTS), Belu (Atambua), dari Sulawesi, Flores, Alor,
dan lainnya. Seiring waktu berjalan, perlahan-lahan masuk dan hidup bersama sebagai penduduk masyarakat desa di Netemnanu kecamatan Amfoang Timur kabupaten Kupang provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Gbr. 2. Keg. TNI dari POS Sungai - Batas NKRI-RDTL . (dok. sek.2016
Keadaan itu mestinya terjadi. Faktor kawin-mawin misalnya, hal yang mendasar dalam hidup sosial bermasyarakat. Namun faktor itu pun berpengaruh terhadap kondisi sosial kehidupan bermasyarakat dan tidak terlepas dari faktor lain yang kurang kondusif. Dengan demikian, konflik sosial antar penduduk sering terjadi pada masyarakat di sana dari berbagai penyebab yang beragam pula.
Gbr. 3. Rapat Komite Sekolah akhir tahun ajaran 2017/2018(dok.sek.)
Terlepas dari kurang kondusif itu, namun sebagian besar penduduk juga berideologi masa depan sehingga semakin mengarah ke perubahan dan kemajuan yang kian berkembang termasuk gerak pembangunan prasarana pendidikan. Dinamika kehidupan sosial bermasyarakat yang kurang kondusif itu, mungkin berpengaruh pada keberadaan pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah. Oleh karena itu, profil pendidik di sekolah berubah-ubah, terlepas dari alasan kesehatan dan purna bakti. Sebagaimana pendidikan seandainya perjalanan jauh yang sebagian menelan usia.
gbr. 4. Supevisi Pengwas TK/SD (dok.2016)
Memahami hal-hal tersebut, menggugah dan
menarik untuk mengkaji dari tinjauan kesejarahan. Untuk itu, kajian ini menarik dari perjalanan jauh dengan persepsi pembangunan prasarana pendidikan di daerah terpencil. Oleh karena itu, kajian ini bukan teori sejarah, namun terkait dengan dinamika pembangunan prasarana pendidikan yang semakin berkembang, meskipun di sana sini masih kekurangan.
Dengan demikian, tinjauan ini menarik dari penyediaan fasitas
pelayanan pendidikan dasar dan menengah di desa Netemnanu yang cukup memadai, namun kekurangan pendidik dan tenaga kependidikan.
gbr.5. Supervisi dari Dinas PK kab. Kupang (dok.sek. 2015)
Memang
lembaga pendidikan tidak berfungsi sebagai agen penjamin lapangan
kerja, akan tetapi setiap lembaga pendidikan harus ada relevansinya
dengan kemungkinan bekerja (Fuad Hassan,1991). Oleh karena itu profil sekolah Dasar Negeri Netemnanu (2001) terdiri dari 6
rombongan belajar. Sementara pendidik ASN 2 orang temasuk kepala sekolah. Ada 2 orang guru yang mendapat tugas (SK) dari Kepala Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabuapten Kupang tahun ajaran 2019/2020.
Sehubungan dengan itu, SMPN
2 (2013) terdiri dari 3 rombongan belajar, ada 7 orang pendidik dan tenaga kependidikan, yaitu; 1 orang guru ASN, 1 orang guru
kontrak daerah (SK) Bupati Kupang dan 4 orang guru mata pelajaran yang mendapat tugas
(SK) dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kupang serta 1
orang tenaga kependidikan dari komite sekolah (2019/2020).
gbr.6. Keg.Pembelajaran Praktek (dok.sek. 2020)
Dengan demikian, dinamika pembangunan prasarana pendidikan menyentuh masyarakat. Membagi dari Prof. Dr. Fuad Hassan, mengatakan dalam
suasana demikian itulah maka pendidikan cendrung berciri ekpansif demi
meliputi sebanyak mungkin warga masyarakat, dan suatu langka besar yang
menjadi aspirasi bangsa-bangsa yang sedang membangun ialah dicanangkannya wajib belajar pada tingkat pendidikan dasar. Ini
pada gilirannya menuntut penambahan jumlah bangunan sekolah serta tenaga
guru dan usaha ini diharapkan dapat diwujudkan menjangkau seluruh
masyarakat semerata mungkin (bp.1991) .
Oleh karena itu, mungkin ideologi masyarakat pun berkembang
maju terhadap pentingnya pendidikan bagi generasi penerus bangsa. Sehingga membangun prasarana pendidikan dasar sampai mengembang menjadi sekolah menengah pertama, sebagaimana satu atap.
gbr.7. Tim Supervisi dari Dinas PK kab. Kupang (dok.sek. 2017)

Meskipun demikian, tentu ada waktu dan ruang, sehingga pada gilirannya kekurangan di sana sini akan terpenuhi juga. Dan untuk
itu upaya konsolidasi dengan berbagai bidang terkait sehingga bersinergi, sekalipun berhadapan dengan sistem pendidikan yang semakin berkembang dan maju. Akan tetapi,
berkembang menjadi satu atap, berdampak pada menambah manajemen; sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di daerah terpencil.
Semestinya demikian? Bahwasanya, manajemen sekolah bertanggung jawab terhadap pengelolaan mutu pendidikan yang
ada itu. Terkait dengan
mutu pendidikan, maka target pencapaian adalah minimal standar isi
dan tujuan kurikulum yang berlaku (2013). Dengan demikian, memahami inti tersebut terkait visi dan
misi sekolah, menuju sekolah berprestasi dan bermutu dengan hati nurani
yang luhur, berpijak pada budaya bangsa. Harapan sekolah, sebagaimana dalam; Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar isi pasal 1 menyatakan bahwa Standar Isi untuk satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah yang selanjutnya disebut Standar Isi
mencakup
lingkup materi minimal dan tingkat
kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan
jenis pendidikan tertentu.
gbr.8. bersama Gr SM3T belajar budaya lokal (dok.sek..2015)
Kemudian dalam Kurikulum
2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki
kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman,
produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. (lamp.Permendikbud no. 68 tahun 2013). Jikalau demikian,
mungkin sebagaimana dengan upaya sekolah antara lain dengan meminimalkan kekurangan di
sana sini sehinggga proses pembelajaran berjalan semestinya.
Untuk itu sehubungan dengan kekurangan tenaga pendidik di Sekolah Dasar, teratasi
dengan pendidik yang ada di Sekolah Menengah Pertama. Selanjutnya
keadaan kekurangan pendidik itu tercantum pula dalam latar belakang kurikulum sekolah, "... antara lain mengatasi kekurangan guru dengan membuat
Mou dengan guru pada sekolah SMP (SMPN 2 Amfoang Timur Satap) dan mengajar sebagai guru di SDN Netemnanu ..." (2019/2020).
*Pada tahun ajaran 2018/2019 Tim Asesor dari BAN provinsi NTT melakukan visitasi di SMPN 2 Amfoang Timur Satap.
gbr.9 Keg. Visitasi sekolah (dok.2019)
Sekiranya juga sampai pada giliran, oleh karenanya maka generasi guru dan pendidik masa kini selayaknya
sudah mulai berperan aktif untuk menimbulkan kesadaran, membangkitkan
minat serta membentuk sikap anak didiknya berkenaan dengan masalah
kependudukan dan lingkungan hidup (Fuad Hassan,1991). Oleh karena permasalahan itu, sebagaimana upaya sekolah meminimalkan proses pembelajaran sehingga berjalan semestinya, dengan kesadaran dan minat dalam membentuk sikap peserta didik di sekolah terpencil.
gbr. 10.Foto Bersama Guru SM3T ketika berpisahan (dok.sek..2016)
Sementara itu, keadaan pendidik di SMPN 2 pun mengalami kekurangan, guru untuk mata pelajran tertentu. Dengan itu juga, sekolah berupaya minimal sehingga pada gilirannya proses pembelajaran berjalan sebagaimana mestinya juga. Sekedar diketahui, ketika program SM3T tahun pelajaran 2014/2015 sampai tahun
pelajaran 2016/2017, dapat mengatasi kekurang guru di sekolah. Sekiranya program SM3T solusi, mungkin mengatasi kekurangan di sana.
Jikalau demikian, menambah jumlah satuan pendidikan di daerah
terpencil sudah menjawab kebutuhan prasarana pendidikan di sana, namun kurang
relevansi dengan jumlah pendidik dan tenaga kependidikan untuk ke
sana.
gbr. 11. Monitoring dari Dinas PK & Pengamanan US/UN - POLSEK Kec. Amf. Timur (dok.sek..2018)
Meskipun demikian, kadang kala teratasi
dengan program bersinergi. Antaraa lain; program TNI yang bertugas di perbatasan RI- RDTL di POS Sungai, hampir setiap tahun berperan aktif sebagai pendamping
guru di sekolah. Selain itu bidang kesehatan; penyuluhan kesehatan dan
keamanan dari POLSEK kecamatan Amfoang Timur; penyuluhan tentang kamtibmas, bersinergi membangun sesuai peran masing-masing
berdasarkan ideologi yang sama.
Dan bersinergi dengan TNI dan POLRI yang mengamankan kedalautan NKRI di
perbatasan merupakan sekolah yang ada di sana.
Kiranya tidak
berlebihan tentang meninjau pembangunan prasarana pendidikan di sekolah terpencil di Netemnanu
(Netemnanu Utara, Netemnanu Selatan) kecamatan Amfoang Timur Kabupaten
Kupang provinsi NTT.
gbr. 12. Keg. Imunisasi Kesehatan dari Puskesmas Oepoli Kec. Amf. Timur (dok.sek..2018)

Dengan demikian, bukan maksudnya membahas teori sejarah, akan tetapi ada baiknya menyajikan gerak pembangunan prasarana pendidikan di daerah terpencil dan semoga menjadi bagian kecil dari kajian lain.
Dan kajian ini pada masa normal baru (New Normal akibat Covi-19)
sebagai pengetahuan bagi generasi penerus di SDN
Netemnanu/SMPN 2 Amfoang Timur Satap dan khazana di perpustakaan
Sekolah.
Pembelajaran
masa normal baru mengarahkan pembelajaran di sekolah
dengan menerapkan protokol kesehatan. Pola pembelajaran; belajar dari
rumah dengan sistem daring (online) dan luring (offline).
gbr. 13. Persiapan & Keg. Sekolah masa New Normal menjelang tahun pelajaran 2020/2021


Semoga tinjauan ini bermanfaat bagi pembaca, kiranya berkenaan dengan kajian lain sebagai bagian yang masih kurang dalam tulisan ini.
(15/7/2020)*.
============
*