Wikipedia

Hasil penelusuran

Selasa, 26 Desember 2023

 Bloger dari Perbatasan Tahun 2023  

Meskipun kita mengabdi di daerah yang serba terbatas, tetapi pikiran kita dalam pengabdian  harus secara total,”

(Gbr.Topografi Kec. Amfoang Timur Tapal Batas NKRI-RDTL Wil.Kab.Kupang-NTT)

    Oleh; John Subardi

1.  Pengantar

Kata belajar terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Saya menarik dari kata belajar yang sering saya sebutkan ketika mendidik siswa di sekolah. Saya sering mengatakan kepada anak-anak di sekolah, “Bahwasanya engkau latihan agar jadi anak realistis  (belajar).”

Kata belajar adalah pernyataan yang wajar oleh guru kepada peserta didik agar rajin membaca buku dan terus latih  tulis- menulis. Lalu, sebutan realistis (realis) dari akhir pernyataan tersebut adalah orang yang berpikir  dan bertindak  selalu berpegang pada kenyataan. Dan  dapat pula dengan sebutan lain bukan omong kosong (bualan) saja.  

Itu ihwal seorang guru yang mendidik siswa, karena jika ia rajin belajar membaca dan tulis-menulis, maka ia jadi pintar. Sebaliknya apa yang terjadi bila seorang anak di sekolah tidak belajar dan kurang rajin belajar membaca serta belajar literasi ?

Lalu, bagaimana perspektif  penulis pada era digitalisasi informasi yang penuh persaingan dan  mengglobal saat ini. Dalam hal ini, digitalisasi pemicunya?

2.      Menghadapi Persaingan era digital   

Selanjutnya, menghadapi era digitalisasi informasi dan tuntutan persaingan global dewasa ini, memberikan tantangan tersendiri bagi saya untuk belajar tentang digital.  Bagaimana tidak, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi saat ini semakin berkembang luas.

Setidaknya, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini hingga sampai ke daerah batas negara tercinta  Indonesia. Sebagaimana halnya di daerah yang sebelumnya tidak ada jaringan internet kini terjangkau pula, meskipun di samping itu  berbagai aksesibilitas lain masih serba terbatas.

Misalnya, di Oepoli Kecamatan Amfoang Timur Wilayah Pemerintahan Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), salah satu daerah tapal batas negara Indonesia dengan negara Timor Leste. Sebagaimana hal yang terjadi di daerah batas tersebut di atas, adalah masih ada aksesibilitas yang serba terbatas.  Hal terkait yang perlu diperhatikan adalah upaya mendorong sumber daya manusia, ketersediaan sarana dan prasarana yang ada, sumber pendapatan masyarakat (finansial) masih kurang, ongkos dan harga barang mahal yang membuat biaya kebutuhan hidup bertambah.    

Oleh karenanya, mendorong saya untuk belajar dari kesulitan itu. Bagi saya, upaya  melalui belajar digitalisasi mampu untuk memahami dan menggunakan informasi dari berbagai sumber yang sangat luas  saat ini.  Dari upaya belajar  itu, seseorang mampu dan trampil (skills) dalam bidang yang ditekuninya.

3.      Mengekspresikan hasil Belajar   

Meskipun kita mengabdi di daerah yang serba terbatas, tetapi pikiran kita dalam pengabdian  harus secara total. Tentu perspektif ini sungguh ironis. Namun, setiap orang mau berubah, dan ia berupaya belajar dalam bidangnya. Ia belajar dari orang di sekitarnya, belajar dari perubahan keadaan sekitar lingkungan tempat ia ada dan bekerja. Dan ia belajar dari segala kekurangan yang ada hingga jadi akses baginya. Apalagi bila seorang itu kreatif dan inovatif.  

Memang perkembangan teknologi informasi serta komunikasi yang pesat saat ini, secara tidak langsung telah memicu segala aktifitas kehidupan kita. Penggunaan teknologi merasuk  secara perlahan hingga merubah cara orang untuk melakukan aktifitas setiap hari. Namun perlu knowledge dan insight setiap orang  untuk memilah dan memilih mana yang terbaik untuknya.

Dengan itu, berbagai cara orang dapat berkomunikasi, baik secara personal maupun dengan kelompoknya. Oleh karena itu, memandang era digitalisasi informasi dan tuntutan persaingan global pada masanya ini, dapat dimanfaatkan sebagai media untuk menyampaikan informasi tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.

Maka dengan demikian, setiap orang  dapat mengekspresikan dan membagi hasil belajarnya. Dan jikalau demikian, ekspresi yang dicapai dari hasil belajar, itu pun sekaligus bentuk pertanggungjawaban kualifikasinya kepada masyarakat pembaca (publik).  

4.      Penutup

Saya belajar tulis-menulis sejak tahun 2020. Ya, terus belajar dari para pakar menulis sehingga mendapat rekomendasinya, serta mendapat penghargaan. Adapun resume  saya dari  kreativitas dan inovatif  literasi selama tahun 2023;  

1.      Menulis Artikel ; Mencapai 27  judul di blog; http;//johnsubardi.blogspot.com/

2.      Menulis Judul, “ Jejak Blogger dari Batas NKRI – Negara Timor Leste,” Buku Antologi Merawat Tulisan di Blog.

3.      Menulis 3 Judul Puisi Tema Bebas (Buku Antologi Puisi);   

1)      Judul Puisi, “Gelar Kepada Guru,” Buku Antologi Puisi Bebas Pegiat Literasi Nusantara;

2)      Judul Puisi,”Cinta Ibu Pertiwi,”Buku Antologi Puisi Bebas Pegiat Literasi Nusantara;

3)      Judul Puisi,” Pelipur Lara,” Buku Antologi Puisi Bebas Pegiat Literasi Nusantara;

4.      Mengikuti Event Lomba Menulis;

1)      Menulis Puisi Tema Bebas. Judul Puisi,”Rindu Pulang.” (Even Puisi & Cerpen Nasional cab.5 - Even LP 10.11.5 )

2)      Menulis Cerpen Tema Bebas. Judul Cerpen,”Praduga Tak Bersalah.” (Even Puisi & Cerpen Nasional cab.5- Even LP 10.11.5)

5.      Menggerakkan literasi dalam Komunitas Guru & PGRI (SD-SMP) Cabang Kecamatan Amfoang Timur Kab. Kupang, dan jadi Nara Sumber pada kegiatan HGN tanggal 25 November 2023. Sekadar catatan,  kegiatan itu berlangsung di SMPK Sant. Daniel Oepoli Kec.Amfoang Timur. Biasanya momentum HGN setiap tahun, kami laksanakan dengan giat upacara bendera dan giat refleksi. Untuk itu, menurut Ketua PGRI Cabang Amfoang Timur, untuk giat refleksi saya dipercayakan sebagai nara sumber, jelas  Paulus Bundur, S.Pd ketika rapat pemantapan (24/11/2023). Pada giat refleksi itu, saya mendorong teman-teman guru dengan mengangkat visi & misi PGRI Cabang Amfoang Timur, dengan tema,“Meskipun kita mengabdi di daerah yang serba terbatas, tetapi pikiran kita dalam pengabdian harus secara total.” Dan judul,Refleksi pada Hari Guru Nasional 2023.“  (http;//johnsubardi.blogspot.com/25/11/2023);    

6.      Mendapatkan Piagam Penghargaan setelah Mengikuti  Pelatihan Presentasi & Wawancara Tingkat Nasional dan Internasional untuk Meningkatkan Kompetensi Guru yang diselenggarakan oleh Komunitas Literasi Baca Tulis secara online (April 2023)  

7.      Mendapatkan Piagam Penghargaan setelah Mengikuti  Pelatihan Bedah Artikel untuk Media Cetak Lokal dan Nasional yang diselenggarakan oleh Komunitas Literasi Baca Tulis secara online (Januari 2023) 

8.      Mendapatkan Penghargaan Sertifikat sebagai Penulis Buku  Antologi Merawat Tulisan Di Blog (2023);

9.      Mendapat Penghargaan Sertifikat sebagai Penulis Buku Antologi Puisi Bebas Pegiat Literasi Nusantara;

10.  Mendapat Penghargaan Sertifikat sebagai Penulis Puisi & Cerpen (Even Puisi & Cerpen Nasional cab.5 - Even LP 10.11.5);  

5.      Tentang Penulis

John Subardi, Putra Flores – lahir di Manggarai – NTT.  Berpindah ke Kupang – Timor (1995), Menyelesaikan Sarjana Pendidikan  (2009);  Pengalaman Kerja; Lembaga Pendidikan Swasta;Yaswari KAK (1996-2006); Dinas Pendidikan & Kebudayaan Kab.Kupang (2007); Sekarang Guru di Oepoli – Netemnanu Utara - Kec. Amfoang Timur (Batas Negara Indonesia dengan Negara Timor Leste )  di Kabupaten Kupang – Prov. NTT.   Kreativitas; Belajar Menulis Bersama Para Pakar dalam Komunitas Penulis: Menulis Artikel; Puisi, Cerpen di blog ; Menulis Buku Antologi, Belajar Menulis Buku Solo; Pengalaman Belajar Menulis; Mendapatkan Sertikat Penulis Buku Ber-ISBN (2021); Menulis Artikel, Puisi & Cerpen di blog  (2020 - 2023); Menulis Buku Antologi (2023); Menulis Buku Antologi Puisi dan Cerpen (2023); Mengikuti Event Lomba Menulis Puisi dan Cerpen (2023); dan terus kreatif belajar tulis-menulis di Blog; http://johnsubardi.blogspot.com  Email; yohanessubardi4097@gmail.com ;    instagram; johnsubardi  *(Kupang, 26/12/2023)


Cerita Guru di Tapal Batas Negara

oleh; John Subardi        I.             PENGANTAR Menjadi guru pada pendidikan f...