Gambar Memancing Inspirasi Menulis
(Oleh; Yohanes Subardi)(Gambar: Kucing;29/6/2021/dok.wag )
Pengantar
Bagi saya aktivitas belajar menulis muncul dari hal yang menarik minat. Oleh karena menarik minat, aktivitas menulis berhubung dengan pancaindra. Karena itu dalam hal menulis, seketika pancaindra berperan penting. Pancaindra berperan sebagai penglihat (mata), pendengar (telinga), pencium (hidung), pengecap (lidah), dan perasa tubuh (kulit).
Selanjutnya dengan berfungsinya pancaindra itu dapat mengendalikan hal yang memicu pikiran. Munculnya pikiran ini, membuat saya belajar selektif dalam kreativitas menulis. Dengan demikian, saya menulis apa yang menarik minat.
Namun, selektivitas dalam menulis bagi saya memang bukanlah hal yang mudah. Untuk itu saya belajar menulis dengan banyak membaca buku. Selain itu, perkembangan komunikasi teknologi saat ini menyentuh kreativitas saya dengan belajar secara online melalui whatsapp group penulis.
Andaikan; Suatu ketika memancing ikan di laut hanya ikan tertentu yang makan upan. Sementara, banyak ikan yang ada di laut.
Maka dengan pengandaiaan itu, saya menulis dengan judul Gambar Memancing Inspirasi Menulis. Dan selanjutnya saya uraikan menjadi; inspirasi menulis dan gambar yang memancing menulis.
Inspirasi Menulis
Adakah pengalaman mengikuti suatu kegiatan? Apakah ada hal yang menarik ? Apabila berpengalaman dalam suatu kegiatan, maka ketika itulah banyak orang berkumpul.
Dalam suatu kegiatan itu, tentu ada yang menarik perhatian. Menarik perhatian karena ada obyek dan atau hal lain yang memancing perhatian. Sehingga pikiran tertuju pada hal itu. Dalam konteks ini, misalnya memperhatikan gambar.
Ketika melihat gambar, pikiran kita tertuju pada gambar tersebut. Dan seketika itu ada proses yang disebut penglihatan. Dari penglihatan yang ada, maka pikiran setiap orang yang berkumpul itu berbeda-beda. Kemudian mereka menulis. Lalu tulisan itu merupakan pemikiran yang akan berkembang dalam menulis selanjutnya
Gambar Yang Memancing
Sehubungan dengan menarik minat saya belajar menulis melalui whatsapp group pelatihan buku berISBN 4. Saya dapat menyebutkan WA grup ini terdiri dari para ahli menulis dengan spesialis masing-masing. Komunikasi melalui whatsapp group dengan para pakar penuh spirit kepada peserta.
Banyak materi pelatihan yang diberikan. Antara lain; Kiat Menulis Setiap Hari, oleh Bapak Wijaya Kusumah, S.Pd.M.Pd. Beliau adalah seorang Guru Blogger ternama di Indonesia.
Selanjutnya,
Omjay (sapaan kerennya) menyampaikan materi tersebut dengan menunjukkan gambar.
Seketika melihat gambar, pemikiran saya belajar menulis dengan meperhatikan
gambar. Dengan melihat gambar yang menarik minat, itu kita bisa belajar menulis.
Oleh karena itu, selanjutnya saya mengutip kisah belajar menulis pada tanggal tanggal 29 Juni 2021. Dan dalam hal ini termasuk pemikiran dari dua orang teman peserta pelatihan.
Antara lain;
Pemikiran dari peserta yang pertama; “Empat anak kucing yang manis. Warnanya kuning cerah memesona. Aku tidak begitu suka kucing, tapi kalau dari jauh melihatnya kadang timbul juga rasa gemes untuk memeluknya. Kucing ini binatang yang lucu, kadang menjengkelkan” (Mashudi)
Pemikiran dari peserta yang ke dua; “Anak kucing yang manis, sayang sekali aku tak menyukai mu. Andai ada adikku, pasti kalian akan dibawanya pulang. Kalian akan dimandiin, disabunin dan dikeringin layaknya manusia. Tapi itu hanyalah andaian. Adikku memang sangat menyukai kucing. Tapi tidak denganku. Aku sangat geli bila kalian gosokkan bulu2 kalian di kaki ku. Aku sangat tidak senang kalian berkeliaran di rumahku. Bila kalian datang, paling ku kasi makan dan seterusnya kalian ku abaikan. Entah kenapa aku tak menyukai hewan yang lucu tersebut. Moga kalian punya keluarga yang menyayangi dan peduli akan keberadaan kalian” (Okmiastuti)
Pemikiran dari peserta yang ke tiga; “Anak kucing menatap dari jendela. Empat ekor anak kucing menatap keluar dengan caranya masing-masing. Ada dua ekor yang dengan serius melihat apa yang ada dan terjadi di luar sana. Dan yang dua ekornya, keluar jendela bukannya menatap dan melihat lurus, tetapi ke samping.Jadi ke empat kucing itu melihat ke arah yang berbeda. Dengan demikian masing-masing kucing dari jendela menghadap keluar dengan tujuannya masing-masing pula”(John Subardi).
Dari ketiga peserta di atas, mereka melihat gambar sebagai konteks pemikiran. Dengan itu masing-masing peserta berbeda dalam melihat kontek gambar (kucing) yang ada.
Peserta pertama memperhatikan gambar kucing lalu menulis; Empat anak kucing yang manis.” Sedangkan Peserta kedua memperhatikan gambar kucing lalu menulis; “Anak kucing yang manis, sayang sekali aku tak menyukai mu. Dan peserta ketiga memperhatikan gambar kucing lalu menulis; “Anak kucing menatap dari jendela.
Oleh karena itu, kalimat-kalimat yang mereka tulis itu merupakan pemikiran yang akan berkembang dalam tulisan selanjutnya. Maka; Aktivitas menulis melibatkan pancaindra yang berfungsi untuk mengedalikan pikiran sehingga selalu selektivitas dalam menulis hal yang menarik minat.
(Netemnanu, 6/7/2021)





